Love Scenario (Hyuckno. End ☑️)

Cemburu

Haechan setengah mati menahan cemburu ketika melihat Jeno sedang menempel begitu dekat dengan Jaehyun. Dia rasanya ingin menarik Jeno menjauh dari salah satu kakaknya dari unit 127. Tapi, hal tersebut pernah ia lakukan sekali saat Jeno terlalu dekat dengan Johnny, dan berakhir mendapat berbagai tatapan aneh dari mereka, seluruh anggota NCT.

"Kenapa Haechan-ie marah gitu? Tenang aja kali, gue, kan, seme, gak mungkin deketin Jeno."

Begitu kata Johnny, dan yang lain. Ya, yang berstatus dominan. Jika sudah dekat-dekat Jeno, lalu Haechan ngamuk.

Tidak ada yang bisa Haechan lakukan setelahnya, terlebih ketika Jeno ikut bersuara, memberi komentar.

"Aku gak mungkin pacaran sama seme, deh. Jangan khawatir, ya."

Oke.

Memang apa yang bisa Haechan perbuat kalau Jeno yang sudah bersuara? Hanya diam menjadi beruang penurut. Walau dalam hati tengah mengumpat mengeluarkan berbagai macam kata kasar yang dia ketahui.

Seperti sekarang ini, Haechan hanya bisa duduk diam di tempatnya. Memperhatikan Jeno yang terus mengobrol penuh canda tawa bersama Jaehyun. Ditambah kehadiran Mark, Yuta, Jisung, Taeil dan Doyoung.

Sudahlah. Rasanya Haechan ingin makan orang hidup-hidup.

Hm. Mungkin nanti malam Jeno saja yang dia makan. Sekalian memberi pembalasan karena sudah berhasil membuatnya cemburu.

"Uri Haechan-iee~ ada apa sama muka lo? Kok jelek gitu?"

Sumpah!

Di saat keadaan sedang buruk, kenapa Huang Renjun harus memulai mengajaknya bertengkar sekarang?

Tidak tahukah dia kalau Haechan sedang menahan diri untuk tidak memukul Jung Jaehyun?

"Pergi," desis Haechan dingin.

Renjun langsung berkedip bingung. Ya, bingung. Tidak biasanya Haechan berbicara dengan nada dingin. Apalagi padanya.

"Loh, kenapa, Chan? Lagi ada masalah?" tanya Renjun lebih lembut kali ini.

Oh, ya, mereka sedang berada di ruang latihan. Seluruh anggota. Tengah berlatih koreo untuk lagu beautiful. Lagu utama untuk comeback full member. 23 anggota.

Haechan menghela napas. "Bisa tinggalin gue sendiri?" ucap Haechan, lebih tenang daripada sebelumnya.

Renjun semakin dibuat bingung dengan tingkah Haechan. Ada apa?

Tapi, lebih baik Renjun menurut, karena sepertinya suasana hati Haechan sedang buruk. Dia harus memberitahu perihal ini pada Jeno. Pawang Lee Haechan.

"Ya, udah. Jangan jelek gitu mukanya. Lo bikin yang lain panik ntar," kata Renjun sebelum berlalu mendekati tempat Jeno berkumpul.

Haechan tidak menanggapi, dan lebih memilih untuk pergi keluar sejenak, untuk menenangkan pikiran. Tentunya dia izin pada pelatih terlebih dahulu.

Sementara itu di tempat Jeno.