32.Terbongkar

1.5K 51 0
                                    


.......**.......

"Mau kemana?"

"Yah mau sekolah lah bang, kan Iera pake seragam"

"Maksud abang tuh kamu kenapa hari ini ke sekolah, bukannya di rumah aja. liat tuh Jidatnya aja belum sembuh,pipi kamu juga masih lebam gitu"

"Ihhh bang Kei bawel deh, lagian aku masih bisa jalan abang~~"

"Ngeyel deh kalo di kasih tau, entar di omelin Naje baru tau rasa"

"Orang aku sama dia udah putus" Syhiera seketika memegang mulutnya saat sadar apa yang telah dia ucapkan, ia kemudian menatap ketiga kakaknya dan tersenyum canggung.

"Sejak kapan? kok abang Keinan gak tau" menaikkan sebelah alisnya sambil meletakkan alat makannya di piring. Pagi ini mereka sedang sarapan bersama tanpa Leon dan Ayahnya. Sepertinya Leon sudah pergi ke kantor, sedangkan Ayahnya? Entahlah pria itu mungkin masih berada di kamarnya.

"Ayah sama bang Leon udah ke kantor? Kok gak ikut sarapan bareng kita?" Ucapnya segera mengalihkan pembicaraan. Ia tak mau di tanya terlalu jauh oleh Keinan.

"Bang Leon udah ke kantor, kalo Ayah masih di kamar" kata Reinan sambil menyendokkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Kamu ngapain sih cari Ayah" kata Keinan malas, pria itu nampak masih marah dengan Ayahnya

"Kasian Ayah kalo gak sarapan, nanti perutnya sakit" Kenzo yang mendengarnya melirik adiknya sekilas kemudian ia mendengus sambil menyeringai.

"Bodoh" katanya lirih ia benar-benar tak menyangka jika adiknya itu masih memikirkan Ayahnya setelah apa yang pria itu perbuat padanya selama ini.

"Habisin sarapannya, ini udah jam berapa loh kamu mau abang tinggalin?" Ucap Keinan karena dari tadi Syhiera hanya duduk sambil terus menatap ke arah ruangan dimana kamar Ayahnya berada.

"Eh iya bang Maaf" ia segera memasukkan beberapa sendok nasi kedalam mulutnya dengan terburu-buru.

"Uwdah bwang ywuk nantwi telwat" ia sedikit sulit berbicara karena mulutnya yang penuh dengan makanan

"Buseett...Pelan-pelan ege, nih minum dulu" Syhiera segera meraih gelas berisi air yang Keinan berikan dan meneguknya hingga habis.

"Udah, ayook bang nanti telat, entar Malvin gak mau bantuin kita lagi"

"Iya iya sabar, entar abang jatoh!!" kata Keinan karena Syhiera sudah menarik-narik lengannya menuju mobil disusul Reinan dan Kenzo di belakang karena kebetulan motor anak itu juga sudah terparkir di sebelah mobil si kembar.

Skip

Gadis itu telah sampai di sekolah, kini ia berjalan di lorong sendirian menuju kelasnya. Namun sepanjang perjalanan semua siswa dan siswi terlihat melihat dirinya dari atas ke bawah secara terang-terang sambil berbisik satu sama lain.

"Eh itu kan anak yang di video itu?"

"anjir, tebel muka banget masih dateng ke sekolah"

"Gue kalo jadi dia udah bunuh diri aja sih hahahaha"

"Orang tuanya gak marah apa yak?"

"Iyuuhhh dasar lonte"

Mencoba untuk mengabaikan bisikan-bisikan itu dia terus berjalan dengan wajah yang tertunduk. Jantungnya mulai berdegup kencang, mungkinkah? Ia segera menggeleng dengan kuat menghilangkan pikiran-pikiran negatif dari otaknya.sampainya di kelas semua teman-temannya menatap dirinya dengan tatapan yang sama seperti tadi, tatapan Jijik dan tak suka. Ia masih mencoba untuk bersikap dengan tenang dan berjalan menuju bangkunya. Namun tiba-tiba salah satu temanya mendorong tubuhnya hingga membuat ia terjatuh.

"Muka tebel banget lo!, gue malu tau gak sekelas sama lonte kayak lo"

"Masih berani lo dateng ke sekolah? Kasihan gue sama si Malvin dan gengnya punya temen kayak lo"

"Mati aja lo sana!!!malu-maluin tau gak"

"Dibayar berapa lo buat ngelakuin itu?"

"Jijik banget gue liat muka sok polos lo tapi ternyata lo lonte wkwkwk"

"G-gue gak kayak gitu"

Cacian demi cacian diterimanya, hatinya benar-benar sakit mendengar semua perkataan yang tak benar tentangnya. Sedangkan Yuna dan kedua temannya hanya berdiri didepannya sambil menyilangkan tangan didepan dada yang diiringi dengan senyuman liciknya. Karena mulai tertekan Syhiera kemudian berdiri dan membela dirinya.

"GUE GAK KAYAK YANG KALIAN FIKIR, DAN GUE GAK PERNAH NGELAKUIN HAL ITU!!"

"Masih berani ngebela diri?! Video lo udah kesebar satu sekolahan dan lo masih gak mau ngakuin itu? Ck dasar munafik lo!" kata Yuna mengintimidasi. Tentu saja semua itu adalah ulahnya. Dia yang telah menyebar Video itu dan mengatakan bahwa dia memergoki Syhiera di toilet sedang berbuat mesum sehingga menyebabkan dirinya bertelanjang dada.

"ITU SEMUA KARENA ULAH LO BANGSAT!!! GUE UDAH KASIH APA YANG LO MAU, LO MARAH KARENA GAK GUE KASIH DUIT? MAKANYA LO SEBAR VIDEO ITU? IYAKAN" teriaknya sambil menunjuk kearah Yuna, Syhiera sudah tak dapat membendung emosinya, sehingga kata kasar keluar begitu saja dari mulutnya. namun Tesa kemudian maju dan menamparnya dengan keras hingga membuat wajahnya berpaling, bekas tamparan Ayahnya bahkan belum sembuh dan kini ia harus merasakannya lagi.

Plak

"Selain Lonte,lo juga tukang fitnah yah ternyata" ucap Tesa

"Sekurang perhatian itukah lo?" Kata Rani menambahi

"Oh atau...lo minta jatah ke Si Naje tapi gak dikasihkan? Makanya lo nyari orang lain buat muasin nafsu bejat lo itu? hahahaha" kata Yuna penuh penghinaan.

Syhiera menatap Yuna dengan tatapan penuh emosi, baru ia akan menampar Yuna karena menghina dirinya dan juga sudah membawa-bawa nama Najendra, namun tubuhnya kembali terjatuh karena di dorong oleh Tesa dan kini teman-temannya yang lain mulai ikut memukulinya beramai-ramai ada yang menjambak rambutnya, ada yang mencakar lengannya hingga tubuhnya di tendang berkali-kali. Karena sudah tak tahan dengan rasa sakit yang ia terima. Ia kemudian berusaha meloloskan diri dan pergi dari ruangan itu dengan berlinang air mata.

.
.
.
.
.
.
.

Next!!!

Ayah, Peluk Aku Sekali SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang