43.Ujian

1.2K 63 13
                                    


.......**.......


"ADEK GUE GIMANA KEADAANNYA!!" Teriak Keinan yang datang tiba-tiba sambil membuka pintu UKS dengan agak kasar membuat Najendra sedikit terlonjak kaget dari kursinya.

"Inget,ini UKS goblok. Main teriak-teriak aja lo" tegur Reinan yang sudah berada di belakangnya. Ketika mereka mendapatkan kabar bahwa adik kesayangan mereka pingsan dan dibawa ke UKS, tanpa basa-basi mereka langsung berlari dan menemuinya. Mereka bahkan meninggalkan kelas begitu saja padahal kegiatan belajar mengajar masih berlangsung.

"Sorry, gue khawatir aja sama adek"

"Eh bang Rei sama bang Kei udah dateng" ucap Najendra sambil berdiri menyambut kedua anak kembar itu.

"Adek gue kenapa Na?" Tanya Reinan

"Gak tau bang,tadi pas pelajaran olahraga dia tiba-tiba mimisan abis tuh pingsan deh"

"Kan, gue bilang juga apa, dia kalo cara belajarnya kayak gitu pasti bakal ngedrop" Keinan mulai mengomel.

"Bang..." Panggil gadis itu lemah saat membuka mata dan mendapati Keinan yang berada di sampingnya.

"Eh udah bangun, masih pusing gak?" Tanya Keinan sambil mengusap-ngusap kepala adiknya, anak itu mengangguk pelan.

"Abang" panggilnya sekali lagi

"Hmm?"

"Kejadian hari ini jangan kasih tau bang Leon yah?"

"Emang kenapa?" Ucap seseorang tiba-tiba dengan suara yang dingin dan berat,dari ambang pintu sambil menyilangkan tangan di depan dada dan bersandar disana.

"Lo sejak kapan berdiri di situ?,kek jelakung aja datang tiba-tiba pulang gak pamit"

"Datang tak diundang,pulang gak di anter bang" ucap Najendra membenahi.

"Iya sama aja, sama-sama gak ada akhlak"

"Sejak kapan bang?" Tanya Reinan

"Sejak adek minta buat gak ngasih tau bang Leon" kata Kenzo terus terang

"Oh iya, lo pendek. Lo belum jawab pertanyaan gue yang tadi" Tanya Kenzo sekali lagi.

"Bang Leon udah banyak pikiran tentang Kuliah sama urusan kantor,aku gak mau nambahin beban pikiran dia soal aku, jadi masalah hari ini cukup kita aja yang tau" jelas anak itu panjang lebar sambil mencoba mendudukan diri dibantu Keinan yang duduk di sampingnya.

"Lagian aku cuman kecapean aja, nanti juga mendingan kok"

"Yah udah iya, tapi kamu janji harus lebih ngejaga kesehatan kamu biar kejadian kayak hari ini gak terulang lagi" ucap Reinan menasehati. Gadis itu hanya tersenyum manis.

Beberapa hari sejak kejadian itu, Syhiera mulai berhati-hati ketika berada di sekitar teman dan keluarganya. Ketika penyakitnya mulai kambuh dan merasakan sakit pada tubuhnya anak itu akan segera menghindar, ia mencoba melawan rasa sakitnya sendirian bahkan saat ia mimisan hal itu tidak ada seorangpun yang tahu.

Hari ini ujian di laksanakan, anak itu terlihat benar-benar antusias mengerjakan soal demi soal. Untung saja ujian pertama hari ini,dia dapat mejawab seluruh pertanyaan dengan mudah tanpa hambatan apapun. Meskipun hari berikut dan berikutnya tak semudah hari pertama namun ia tetap berusaha mengerjakan ujiannya dengan baik.

Skip

5 hari berlalu ujian akhirnya selesai, kini ia hanya harus menunggu hasilnya saja. Semoga sesuai dengan apa yang ia harapkan dan semua kerja kerasnya selama ini terbayarkan. Sebelum pengumuman, para siswa diberi hari libur selama dua hari. Jadi mereka kebanyakan memanfaatkannya dengan berlibur dan bersenang-senang.

Syhiera juga tak mau kalah ia sudah membayangkan bagaimana ia akan menghabiskan waktu liburannya dengan keempat kakaknya dan mungkin juga dengan Ayahnya. Ia bahkan sempat membuat daftar keinginannya di buku harian miliknya.

My Wish list :

- pergi ke pantai sama abang Keinan

- main basket di halaman utama bersama abang Leon

- jalan-jalan naik motor bareng bang Kenzo

- belajar seharian bareng bang Reinan

- masakin makanan enak untuk Ayah

Saat ia menulis keinginan terakhirnya, gadis itu nampak tersenyum ceria. Memikirkannya saja sudah membuat dirinya sangat bahagia. Ia kemudian bangkit dari duduknya dan menuju kamar Keinan untuk melakukan daftar pertamanya.

"Abang!, ayo kepantai liat sunset" ajaknya dengan antusias disertai senyuman yang begitu lebar.

"Aduh maaf yah dek, abang ada janji pergi sama temen-temen, kamu coba ajak Reinan sana" ucap Keinan sambil mengenakan hoodie warna ungu pastel miliknya. Mendengar hal itu, senyum di wajah cerianya seketika luntur begitu saja. Keinan lalu berlalu meninggalkannya sambil mengusak rambut adiknya pelan.

"Kapan-kapan yah, nanti abang bawa kamu ke pantai liat sunset oke?" Katanya sebelum benar-benar pergi dari sana,gadis itu hanya mengangguk. Ia merasa sedikit kecewa.

Saat hendak kembali ke kamarnya,ia melihat Leon yang baru saja pulang dari kantor, anak itupun berinisiatif untuk mengajak Leon saja untuk memenuhi wishlist keduanya.

"Bang Leon, main basket yuk!" Ajaknya sambil bergelantungan di lengan besar milik kakaknya.

"Nanti yah dek,abang capek banget nih"

"Yaahhh...yah udah deh" katanya sambil memasang wajah yang cemberut, Leon yang melihatnya langsung memeluk adiknya sebagai ungkapan maaf karena tidak bisa menemaninya bermain hari ini. Dia mendapat penolakan untuk yang kedua kalinya,namun gadis itu tak marah karena ia mengerti akan situasi kakaknya.

Anak itu kini berada dikamarnya, ia hanya berguling kesana kemari karena rasa bosan yang melanda,sesekali ia akan bermain game pada ponselnya, Syhiera benar-benar tak tau harus bagaimana ia menghabiskan waktu liburnya, semua kakaknya punya kegiatan masing-masing. Hanya dia saja yang melewati masa liburannya di rumah seorang diri.

Hingga waktu liburan selesai, saatnya kini pembagian rapor. Sama seperti sebelum-sebelumnya ketika pengambilan rapor tiba maka pak Eko lah yang akan datang. Karena mana mungkin Ayahnya mau mengambilkan untuknya. Ia hanya akan mengambilkan punya ketiga kakaknya saja.dulu sebelum perceraian orang tuanya maka Bundanya lah yang akan datang. Hal itu sudah biasa bagi gadis itu karena sejak dulu ia memang sering di perlakukan seperti itu.

"Gimana pak hasilnya?"

"Wah hebat, nona ada peningkatan yang luar biasa, dan saya pikir tuan akan senang ketika mengetahui hal ini"

"Beneran? Jadi gak sabar mau ngasih tau Ayah" ucapnya senang, anak itu kemudian berlari untuk mencari keberadaan sang Ayah di ruang kelas milik si kembar, dan ternyata benar pria itu memang berada di sana.

"Ayah liat rapor punya adek deh" menyodorkan raport miliknya dengan wajah yang benar-benar senang,namun tangannya kemudian di tepis.

"Nanti saja di rumah" ucapnya dingin, Syhiera hanya bisa tersenyum miris lalu memungut rapor miliknya dan pergi dari sana.

.
.
.
.
.
.
.

haiiiiii...maaafffff udah beberapa hari gak up, maaf banget😭😭aku bener-bener gak ada waktu huhuhu....maaf yah sekali lagi.. maaf juga kalo partnya ngebosenin

Ayah, Peluk Aku Sekali SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang