05. Kenzo

1.8K 66 4
                                    


.......**.......


Sepulang sekolah mereka berlima berkumpul di depan pagar untuk mendiskusikan kerja kelompok nanti sambil menunggu jemputan.

Sebenarnya yang menunggu jemputan hanya Syhiera dan Malvin saja. Najendra dan Aji memakai motor kesekolah yang sekarang sedang terparkir di parkiran sekolah, hanya saja si bucin Najendra katanya ingin menemaninya, padahal tadi rencananya dia ingin pulang bersama sang kekasih, tapi Najendra melarang karna takut nanti ia akan dimarahi Oleh Ayahnya. Padahal Sebenarnya ia juga sangat ingin mengantar Shyiera pulang layaknya pasangan pada umumnya.

Arah rumah Najendra dan Aji searah mau tidak mau dia ikut menunggu bersama temannya itu, bisa saja dia pulang terlebih dahulu. namun dia lebih memilih menunggu Najendra takut bestienya kenapa napa katanya. Lagi pula hari ini mereka ada jadwal futsal bersama.

Sedangkan Sadana? lelaki itu hanya bisa menebeng dengan Malvin. karna mereka tinggal di Komplek yang sama, gesrek gesrek begitu dan sering minta traktiran, Sadana terbilang cukup mapan. keluarganya mengelolah sebuah restaurant yang cukup besar. katanya sih hemat pangkal kaya. 

"Jadi fix nih yah kita kerjain di rumahnya Syhiera?" ucap Malvin memulai pembicaraan

"Tapi nanti kerjainnya agak sorean aja yah? soalnya gue sama Aji ada latihan futsal bareng yang lain" kata Najendra sambil merangkul pundak Aji agak susah payah karena perbedaan tinggi mereka.

"Iya, asal jangan malem banget entar Ayah marah"

"Tenang aja, paling gak sampai 2 jaman kok, lagian baru pembahasan juga kan, belum bener bener ngerjain intinya" kata Malvin dengan wajah datarnya.

"Nah bener tuh kita perginya jam 4 sore entar baliknya jam 6an" kata Aji yang sedari tadi diam saja.

"kalo gue sih nginep juga gak apa-apa, di rumah Syhiera  banyak makanan, gue juga bisa main game bareng bang Keinan" Sadana mulai mengoceh, tapi tak satupun dari mereka ada yang mau menanggapi.

"Dih,pangeran di kacangin" katanya malas karena tak ada yang menanggapinya.

"btw bang Keinan sama bang Reinan belum balik Ra?" Ucap Malvin sambil celingak celinguk mencari keberadaan sikembar 

fyi si kembar Keinan dan Reinan satu sekolah dengan Syhiera begitu juga dengan Kenzo, hanya beda tingkatan saja. sikembar berada di kelas XI IPA 2 sedangkan Kenzo kelas XII IPS 1 dan Syhiera dikelas X IPA 1.

Tapi karena eskul Basket jadi mereka berdua kadang pulang sore, pulangpun mereka berdua saja menggunakan mobil milik Reinan karena Syhiera bersama dengan pak Eko, ia pun tidak bisa menunggu si kembar selama itu.

Sedangkan Kenzo memakai motor, lagi pula laki-laki itu tidak suka membonceng siapapun. menurutnya merepotkan saja, karena ia harus mengobrol satu sama lain. Syhiera juga kadang kadang sangat malas dengan kakak keduanya yang dingin seperti kulkas itu.

Tak lama menunggu, jemputan Malvin pun datang. Dia mulai berpamitan pada 3 temanya yang lain disusul oleh sicerewet Sadana dibelakangnya

"Duluan yah,entar kabarin Aja" sambil masuk kedalam mobil yang sudah di bukakan oleh sang supir

"Dah bestie...pangeran pulang dulu yah awas lo semua pada kangen sama wajah tampan gue" ucapnya narsis pada yang lain

"Idih gue lempar sepatu juga lo Dan" ucap Aji yang mengambil ancang ancang untuk melepaskan sepatunya

Namun Sadana langsung masuk dan menutup pintu mobil agak kencang dan memberitahu supir untuk segera pergi dari sana

Setelah kepergian Malvin dan Sadana, tak lama berselang pak Eko datang hendak menjemput Syhiera pulang

"Eh itu pak Ekonya udah dateng" ucap Najendra pada gadis itu sambil menunjuk ke arah mobil hitam

"Na, Aji aku pulang dulu yah. Nanti chat aja kalo udah mau kerumah"

"Iya sayang,kamu hati hati yah" sambil mengusak surai lembut milik gadisnya secara halus.

"Bucin teroosss!! Gak kasian apa sama Aa Aji yang jomblo ini" kata Aji sambil mengusap dadanya dengan ekspresi yang sangat dramatis membuat Najendra menoyornya pelan dan Syhiera yang hanya terkekeh di tempatnya.

Setelah berpamitan pada pria itu, Mobil yang dinaikinya pun melesat meninggalkan area sekolah.

Aji dan Najendra kemudian masuk kembali untuk mengambil motornya yang terparkir di dalam tempat parkir. Namun mereka tidak langsung pulang melainkan pergi ke lapangan Futsal yang tak jauh dari sekolah mereka.

Skip

Area kediaman keluarga Abigail nampak sangat sepi, hanya terlihat beberapa maid dan tukang kebun saja, dikarenakan kakak Syhiera yang lain belum pulang terkadang membuatnya benar-benar merasa sangat kesepian.

Sebenarnya Kenzo sudah berada di rumah namun dia lebih memilih untuk tinggal di kamarnya saja.
Kamar Kenzo terbilang luas bahkan sangat luas, Didalamnya banyak sekali fasilitas untuk bermain game. Karena biasanya teman-teman Kenzo datang kerumahnya hanya untuk sekedar bermain game termasuk Sadana.

Mereka memang mimiliki Ruangan khusus bermain, tapi Kenzo kadang tidak suka diganggu.

Karena merasa bosan, Syhiera memutuskan pergi ke kamar Kenzo untuk mengajaknya bermain atau hanya sekedar mengobrol. Walau sedikit takut dengan kakaknya itu, ia tetap berusaha untuk mendekatkan diri dengan Kenzo.

Biasanya gadis itu akan bermain dengan Bundanya, Keinan ataupun Leon sepulang sekolah

Namun karena sikembar belum pulang dan Bundanya sudah tidak tinggal bersamanya maka dia memutuskan untuk bermain dengan Kenzo saja

Leon? Dia masih kuliah dan harus belajar mengelolah perusahaan sekaligus, Leon adalah anak tertua Abigail maka dari itu dia dituntut harus bisa mengelolah perusahaan karena dia adalah penerus selanjutnya, namun karena Leon masih ingin menempuh pendidikanya dia terpaksa harus jadi wakil CEO sambil kuliah. Membuat waktunya bersama sang adik semakin menipis.

Sesampainya di depan pintu kamar Kenzo, ia tidak langsung masuk melainkan berpikir sejenak apakah ia harus mengajak Kenzo bermain atau tidak. Namun baru ia akan mengetuk pintu yang terbuat dari kayu itu, tiba tiba pintunya terbuka begitu saja menampakkan sosok tinggi dan bahu tegap milik Kenzo, Syhiera sedikit kaget dan langsung berubah jadi kikuk

"Ngapain?" Tanyanya dingin tanpa ekspresi.

"Anu bang...itu..ehhh" sambil memegangi tengkuknya dan memainkan kakinya seraya menunduk

"Minggir" katanya sedikit mendorong pundak Syhiera kesamping dan melenggang pergi begitu saja.

"Abang mau kemana?" Syhiera Sedikit berteriak kearah Kenzo yang hendak menuruni anak tangga.

"Bukan urusan kamu" jawabnya sambil memakai jaket kulit berwarna hitam yang sedari tadi dipegangnya untuk menutupi kaos putih polos yang sedang ia kenakan.

"Tapi aku mau main sama abang" ia sedikit berlari mengejar Kenzo, membuat pria itu menghentikan langkahnya.

"Abang sibuk,kamu gak denger?" ia berbalik karna adiknya itu menarik ujung lengan jaket yang ia kenakan.

"Abang..."

"Lagian kamu tuh udah gede, kalo mau main yah main sendiri sana" jawabnya sinis, namun ia tak bermaksud untuk menyakiti adiknya. Gadis itu hanya bisa menghela nafas panjang, sepertinya hari ini ia akan sendirian.


.
.
.
.
.
.

Agak ngebosenin gak sih? Tapi gak apa apa karna ini cerita pertama aku. aku harap kalian suka😭💕

Ayah, Peluk Aku Sekali SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang