28.Putus

992 43 0
                                    


.......**.......


Setelah kepergian mereka, Arumi berjalan mendekati Syhiera dan membantunya berdiri. ada rasa kasihan di hatinya saat melihat Syhiera bersimpuh dan memohon di depan Yuna dan teman-temannya seperti tadi. ia kembali menyarankan untuk melaporkan perbuatan mereka pada guru. namun ia tetap menolak.

"sampai kapan lo mau ditindas kayak gini?"

"gue bakal urus ini sendiri, jadi lo gak perlu khawatir"

"gue punya buktinya, jadi kita bisa laporin mereka" menyodorkan ponselnya di hadapan Syhiera, tadi ia memang sempat mengambil video pada saat Rani mendorongnya sampai video ia bersimpuh di kaki Yuna. namun gadis itu menepis tangan Arumi hingga ponselnya terjatuh

"STOP MI PLEASE!! INI URUSAN GUE, JADI LO GAK USAH IKUT CAMPUR" bentaknya pada Arumi dengan suara yang cukup tinggi.

"MAU SAMPAI KAPAN RA?, MAU SAMPAI KAPAN GUE TANYA? SAMPAI LO MATI HAH?" Arumi tak mau kalah, kali ini ia mencengkram kuat kerah bajunya hingga gadis itu sedikit berjinjit

"lepasin!! berhenti ikut campur seakan-akan lo paling tau tentang gue, lo cuman orang baru yang gak sengaja terlibat. jadi gue mohon lo diem dan nganggap semua ini gak ada" jawabnya dingin pada Arumi yang saat ini masih mencengkram bajunya.

"oke fine, kalo itu mau lo. gue gak bakal ikut campur lagi, urus diri lo sendiri mulai sekarang, apapun masalah lo jangan dateng ke gue" finalnya lalu memungut ponselnya yang tadi terjatuh kemudian pergi dari sana meninggalkan Syhiera yang diselimuti rasa bersalah. anak itu tau niat baik Arumi hanya saja ia tak ingin ada yang terluka karenanya.

selepas kejadian di belakang sekolah tadi Arumi benar-benar tak megajaknya bercerita bahkan menghindarinya. sepulang sekolah Syhiera sengaja pulang paling terakhir agar tak ada yang melihatnya naik angkot. Najendra sempat mengajaknya untuk pulang namun ajakan darinya Syhiera tolak saat melihat ekspresi tak suka dari Yuna, ia seketika langsung mengingat ucapan gadis itu siang tadi. sore ini ia duduk sendiri di halte menunggu angkutan umum yang Lewat. namun karna hari semakin sore angkutan umum juga sudah mulai berkurang, untung saja masih ada satu yang lewat sehingga ia bisa pulang meskipun harus menunggu cukup lama.

Skip

"lo pada nyadar gak sih kalo si Syhiera ngehindarin kita?" kata Malvin yang menyadari ada perubahan sikap pada temannya itu, beberapa hari ini ia memang menghindari mereka karena ancaman dari Yuna

"lo bau kali makanya dia gak mau deket-deket" ejek Sadana pada Malvin

"jangan mancing emosi gue deh lo"

"lo udah coba ngomong ke dia Na?" tanya Aji pada Najendra tanpa memperdulikan dua temannya itu.

"gimana mau ngomong dia aja kalo liat gue langsung kabur, chat sama telfon gue gak di respon"

"muka lo kayak depkolektor emang, orang kalo liat lo bawaannya pengen kabur mulu" kata Sadana sambil mengorek telinganya

"lo bosen hidup kah? sini gue matiin" baru ia hendak memukul Sadana yang berada di sebelahnya, Syhiera tiba-tiba masuk sambil memeluk sebuah buku serta tempat pensil miliknya dan duduk di bangkunya. saat melihat teman-temannya berkumpul ia mecoba untuk tak menghiraukan. Najendra kemudian meghampiri gadis itu dan mengajaknya berbicara. namun dia hanya diam tanpa enggan untuk menanggapi pacarnya. di raihnya tangan Syhiera lalu menariknya hendak mengajaknya ke tempat lain untuk mengobrol tapi ia malah menarik tangannya dari genggaman Najendra.

"ngomong di sini aja"

"kamu kenapa sih akhir-akhir ini?"

"aku kenapa emang?"

"kamu sadar gak sih kalo kamu ngehindarin aku sama yang Lain?"

"perasaan kamu aja kali"

"Sayang jangan kayak gini, kalo kamu ada masalah cerita sama aku, atau aku ada salah sama kamu?"

"gak ada, aku cuman mau fokus aja buat Ujian bulan depan"

"itu alesan kamu ajakan?"

"gak kok"

"ujian semester kemaren aja kamu gak sampai segininya loh, cerita yah aku siap dengerin semuanya kok"

"aku mau kita putus" perkataan Syhiera yang tiba-tiba sontak membuat Najendra terkejut bukan hanya dirinya bahkan seisi kelas terkejut mendengarnya, bagaimana tidak, setahu mereka pasangan itu tidak pernah terlibat konflik dan selalu adem ayem. Namun tidak bagi Yuna ia malah tersenyum sinis.

"lah tiba-tiba" ucap Sadana yang kini membekap mulutnya tak percaya. Arumi yang berada di sebelah Syhiera membulatkan matanya saking terkejut. namun sepersekian detik ia mulai sadar bahwa itu bukan keinginannya.

"sekarang bukan April Mop, jadi jangan ngeprank aku kayak gini" ia berusaha untuk menenangkan dirinya dan mencoba untuk mencerna ucapan Syhiera tadi.

"Aku udah bosen sama kamu, aku pengen kita akhiri hubungan ini, aku bener-bener mau fokus"

"Bohong, pasti ada alesan lain kan?"

"Aku capek Na, sekarang aku tuh sadar kalo apa yang kita lakuin selama ini tuh cuman buang-buang waktu"

"Kita obrolin lagi semuanya yah, jangan asal mutusin sepihak gini. Aku gak mau kita putus" ucapnya sambil berjongkok di depan gadis itu. Namun Syhiera benar-benar tidak perduli dengan bujukan Najendra

"Terserah" finalnya lalu mulai memasangkan earphone pada telinganya dan membuka buku pelajaran yang tadi ia bawa. Tak jauh dari sana Yuna kembali tersenyum miring menyaksikan kejadian itu. Najendra kemudian kembali ke tempat duduknya dengan tatapan kosong,Pria itu masih tak percaya apa yang baru saja terjadi. Ia berharap semua ini hanyalah sebuah mimpi buruk.

.
.
.
.
.
.
.

Gak tau deh..part ini menurut aku jelek banget😭😭 tapi yah udah deh gak apa apa kalo kalian mau baca aku makasih banget

Ayah, Peluk Aku Sekali SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang