39.Make a Wish

1.3K 71 5
                                    

.......**.......

Gadis itu terlihat damai dalam tidurnya, Keinan bahkan sempat pulang untuk berganti pakaian sebentar. Namun Syhiera belum juga terbangun dari tidurnya, pengaruh obat mungkin pikir Keinan karena tadi gadis itu memang sempat meminum obatnya terlebih dahulu.

"Tidur?" Dari arah pintu Reinan masuk sambil membawa dua kantong plastik berukuran besar.

"Iya, tadi sekitar sejam yang lalu anaknya minum obat soalnya" jelasnya pada Reinan yang kini sudah membulatkan bibirnya berbentuk huruf O

"bang Kenzo mana?"

"Lagi mampir beli Kue, padahal gue udah bilang gue aja, tapi si kulkas ngotot mau dia yang beli"

"Stundere dasar, mentang-mentang anaknya Abigail"

"Abigail siapa?" Tanya Reinan bercanda

"Bapak lo ege"

"Yah bapak lo juga sat" keduanya pun terkekeh pelan takut membangunkan adiknya.

Akhirnya mereka menyiapkan semuanya berdua, meskipun ada-ada saja kelakuan mereka untuk menjahili satu sama lain. Tak lama Kenzo datang dengan menenteng Box berisi kue di tangan kanannya dan meletakkan box itu di nakas samping tempat tidur adiknya. Waktu menunjukan jam 8.30 birthday partty kecil-kecilan untuk adiknya pun telah selesai mereka siapkan.

"Kei bangunin adek sana" perintah Reinan padanya.

"Aduh gak tega gue, anaknya pules banget. Lo aja deh Rei"

"Biar gue aja" ujar Kenzo cepat. Anak itu kemudian berjalan mendekati ranjang sang adik, kemudian ia menepuk pundak serta pipinya pelan secara bergantian hingga Syhiera mulai sedikit tersadar dari tidurnya. Ia menggosok kedua mata dan meregangkan tubuhnya yang dirasa agak pegal.

"Eh bang Kenzo, dari tadi?"

"Mayan"

"Kok gak bangunin?"

"Abisnya kamu tidurnya pules banget dek, jadi kita gak bangunin"

"Loh bang Reinan udah pulang latihan yah?"

"Udah dari sejam yang lalu cantik~" katanya sambil mendekat dan mengusak pelan surai pendek milik adiknya itu.

"Uwaahhhhh!!!! Semua kalian yang nyiapin?" Tanyanya antusias saat melihat dekorasi ulang tahun untuknya yang terlihat begitu indah, tidak besar memang seperti ulang tahun sebelum-sebelumnya tapi tetap saja ia merasa sangat bahagia, Apa lagi semua itu kakak-kakaknya lah yang telah menyiapkan untuknya.

"Iya lah masa Nct Dream yang nyiapin, kan gak mungkin" kata Keinan meledek sang adik.

"Ishh jangan bawa-bawa idola aku yah" memanyunkan bibir sambil melipat satu tangannya di dada karena tangan satunya memakai gips.

"Maaf deh, jangan ngambek gitu dong. nanti abang beliin album Nct, bias kamu namanya Jeman kan?"

"JAEMIN!!!"

"iya itu,kan gak tau. Lagian kenapa gak Haechan aja coba, anaknya manis gitu trus lucu juga"

"Soalnya Haechan petakilan kayak abang. Trus kalo tidur suka mangap-mangap"

"Lah kolerasinya dimana?"

"Yah pokoknya aku sukanya Jaemin!!"

"Ngalah aja sih Kei, lo kek cewek gelutin begituan" ucap Reinan tiba-tiba, laki-laki itu sudah lelah dengan pertengkaran kedua adiknya yang dirasa kurang berfaedah.

"Haechan lah, Jaemin lah, masih cakepan juga Renjun ke mana-mana "

"Lo sama aja ege, masih mau lanjut?" Kenzo yang sedari tadi diam saja kini mulai angkat bicara.

"Ini kapan mulainya? Kasihan adek harus istirahat balik"

"Sekarang aja udah"

"Bentar yah bang Rei, nunggu abang Leon dulu. Walaupun Ayah sama Bunda gak ada seenggaknya bang Leon harus ada"

"Telfon gih anaknya" perintah Keinan pada Reinan untuk segera menghubungi anak itu.

"Udah tadi, tapi gak di angkat"

"Telfon lagi coba, siapa tau kali ini di angkat" perintah Keinan lagi. Akhirnya Reinan kembali mengambil ponsel dari sakunya lalu menekan kontak Leon

"Hpnya mati"

"Udah gak apa-apa tunggu bentar lagi yah"

Kini waktu menunjukkan pukul 10.30 sudah 2 jam lebih mereka menunggu, tanda-tanda Leon akan datang belum juga terlihat, rasa kantuk mulai menyerang kedua kelopak mata gadis itu. Namun ia berusaha menahannya agar tak tertidur. Kenzo yang melihat Syhiera pun merasa kasihan. Ia mulai berdiri dari duduknya.

"Mulai aja, udah mau jam 11"

"Bang Kenzo bener dek, kamu juga harus istirahat kan?"

"Tapi bang Leon belum dateng, bentar yah bang Kei ehm 10 menit deh"

"Mata kamu udah merah banget dek" Keinan sebenarnya tak tega melihat adiknya seperti itu, namun ia juga merasa kasihan kepadanya terpaksa ia menurut saja.

"Yah udah 10 menit aja, abis itu kita mulai berempat aja oke?" Katanya dan langsung di angguki oleh sang adik beberapa kali. Sepuluh menitpun berlalu. Mau tidak mau gadis itu harus memulai acara ulang tahunnya tanpa Leon, dengan berat hati Kenzo mulai menggendongnya dan mendudukkan Syhiera di kursi roda. Memakaikan topi kerucut di kepala gadis itu dan mulai menyanyi bersama-sama.

"Make a wish dek" perintah Reinan saat lagu untuknya selesai dinyanyikan. Anak itu mulai memejamkan mata dan mengucapkan permohonannya dalam hati. Ia kemudian membuka matanya lagi dan setelah selesai ia langsung meniup lilin itu hingga padam.

"Lama amat, panjang banget keknya" kata Keinan karena memang gadis itu memejamkan mata agak lama. Syhiera hanya terkekeh ke arah kakaknya.

"Minta apa sih,kasih tau dong"

"Eh gak boleh, kalo aku kasih tau abang nanti permohonan aku gak terkabul" mereka bertiga hanya mengangguk paham.

"Gimana mungkin aku bisa ngasih tau permohonan aku ke abang" ucapnya dalam hati

.
.
.
.
.





Make a Wish :

"Terima kasih Tuhan,tapi boleh gak kasih aku waktu lebih lama lagi buat sama-sama mereka? Ehm setahun? Kelamaan yah? 5 bulan deh, 5 bulan aja, aku pengen ngabisin hari-hari terakhir aku bareng abang, kalo aku pergi nanti abang jangan sedih oke? kita bakal sama-sama lagi di kehidupan selanjutnya, makasih udah jadi abang buat aku. bang Leon, bang Kenzo, bang Reinan dan juga abang Keinan bahagia terus yah? buat Ayah maafin adek kalo suka bikin Ayah marah, Syhiera tahu Ayah lebih seneng kalo adek gak ada, tapi tunggu bentar lagi ya yah? Gak lama kok. Jadi Ayah maukan lebih sabar lagi sama aku? Bunda juga, kalo adek pergi jangan nangis! Kan sekarang Bunda udah ada anak cewek baru, jadi bunda gak akan kesepian sekalipun aku udah gak ada. Makasih udah lahirin aku, aku harap kalian semua bakal terus bahagia nantinya meskipun tanpa aku"

.
.
.
.
.
.
.

Chapter ini gaje banget asli🙂😢

Ayah, Peluk Aku Sekali SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang