06. Kerja kelompok

1.4K 63 0
                                    


.....**.....

Suara notifikasi dari ponsel berwarna Mint terang yang dibelakangnya terdapat apel yang sudah digigit itu tiba-tiba berbunyi, membangunkan gadis cantik berambut pendek sebahu yang sedari tadi tidur di sofa ruang tamu, ralat bukan tidur tapi tertidur. Bosan melandanya saat kepergian kakak keduanya itu dia tak tau harus melakukan apa.

Jadi dia memutuskan untuk menonton drama favoritnya, tanpa ia sadari kantuk mulai menyerang kedua bola matanya. Hingga tertutup menuju alam mimpi.

"Eunghhhh...."

Eluhan panjang dari bibir mungilnya terdengar, dia mulai menyadarkan diri dan merentangkan badanya yang dirasa agak pegal karna tertidur di sofa.

Mengambil ponsel tersebut dan memeriksanya, ia sedikit mengerjapkan matanya akibat cahaya ponsel yang menusuk indra penglihatannya, dia mulai membuka aplikasi hijau bergambar telepon itu.

Ia melotot kaget saat membaca pesan yang tak lain dari kekasihnya yaitu Najendra. Pesan itu bertuliskan kalau dia dan teman temannya sudah sampai di depan rumahnya

Segera ia mengecek jam pada ponselnya yang menunjukkan waktu 16.30

"Mampuss...." Dengan gerakan cepat dia mulai berlari ke arah kamarnya yang terdapat di lantai atas melangkahi 2 anak tangga sekaligus tanpa memperdulikan dirinya akan jatuh atau tidak.

Setelah sampai di kamarnya dia langsung menuju toilet untuk membasuh wajahnya di wastafel, serta sedikit merapikan rambutnya yang agak berantakan

Dirasa cukup dia kembali ke bawah menuruni satu demi satu anak tangga dengan santai tidak terburu buru seperti tadi.

Namun belum sampai di bawah ternyata mereka sudah berada di ruang tamu didampingi oleh dua orang Maid

"Maaf Non, ini ada den Sadana sama temen temennya" ucap maid itu sambil menundukkan kepala serta kedua tangan yang berada di pahanya.

Sadana memang "agak" sering bermain kerumahnya, karena ajakan dari Keinan. Keinan dan Sadana adalah bestie pergamean sebab Reinan yang tak terlalu suka bermain game jadinya dia selalu mengajak Sadana untuk bermain, Reinan lebih suka menggambar di ipadnya atau membaca tentang filosofi dunia.

"Eh iya Bi gak apapa" sambil menuruni beberapa anak tangga dan berjalan menuju teman temannya

"Siapin minum yah bi, sama cemilannya juga. Nanti langsung bawa aja ke atas"

"Siap non kalau begitu saya kedapur dulu"
Syhiera hanya mengangguk mengiyakan

"Bang Keinan belum balik Ra?" Tanya Sadana pada Syhiera yang tak menemukan sosok Keinan di rumah itu.

Kalo ditanya Kenapa Sadana dan Keinan bisa dekat, itu karna mereka tak sengaja bertemu di dunia game. Dan kebetulan mereka satu sekolah jadi yah gitu, Keinan sering mengajak Sadana bermain game bersamanya hingga saat ini.

"Belum, kayaknya sih masih main basket sama Bang Rei, udah yuk naik" ajaknya pada keempat temannya itu

"Yah padahal mau main game bareng"
S

ambil memanyunkan bibirnya sok imut.

"Lo tuh yah, kita di sini mau ngerjain tugas bukan buat main" ucap Malvin yang melemparkan tasnya pada Sadana.

"Kenapa sih Malvin sayang? Kayaknya ada dendam pribadi yah?"

"Diem sat, lo gak liat gue megang apa? Jangan sampe nih ipad melayang kena kepala lo"

"Mulai deh" ucap Aji malas sambil melenggang pergi menuju ruang bermain meninggalkan kedua temannya yang seperti Anjing dan kucing itu.

"Kamu udah makan?" Tanya Najendra pada gadisnya sambil menggeggam kedua tangannya tanpa memperdulikan perdebatan antara dua orang gila itu.

Yang ditanya hanya menggeleng sambil tersenyum tipis

"Kok belum makan? Ini udah jam berapa loh" sambil menatap manik coklat milik Syhiera dengan nada yang terdengar sedikit khawatir

"Nunggu Ayah sama Abang pulang, males kalo harus makan sendiri"

Najendra hanya mengangguk paham dan mulai menautkan jari jari mereka sambil berjalan menaiki anak tangga menuju kamar bermain menyusul Aji yang sudah terlebih dahulu.

"Aa Najendra gak mau perhatiin bebeb Sadana juga?" Ucap Sadana dengan suara yang sengaja di imut-imutkan membuat Najendra naik pitam dan hendak menabok kepala pria itu.

"Lagian kalo pacaran liat-liat sekitar anjir, lo pikir dunia ini cuman milik lo berdua trus yang lain pada ngontrak gitu?"


"Makanya cari pacar sana, biar bisa bucin" ledek Najendra sambil menjulurkan lidahnya ke arah Sadana

Skip

Mereka benar-benar sangat antusias membahas kerja kelompok mereka kecuali si manusia terkutuk Sadana, dari tadi ia hanya bermain game saja tanpa ada minat sedikitpun membantu teman kelompoknya itu. Bahkan beberapa kali dia sempat adu mekanik dengan Malvin dan juga Aji.
Setelah selesai mereka pun pamit pada Syhiera. Sadana yang dari tadi diseret oleh Malvin dan Aji itu meronta ronta karna tak ingin pulang. Namun akhirnya dia menyerah dan pulang bersama Malvin menggunakan Taxi.

Sedangkan Aji menggunakan Motor besarnya dan Najendra yang dibonceng oleh Aji karna tadi dijalan tiba tiba saja banya kempes. Untung saja dia berangkat bersama Aji jadi dia bisa Nebeng.

"Aku pulang dulu yah" satu kecupan manis mendarat di kening mulus milik gadis itu.

"I-iya" jawabnya gugup, semburat warna merah muncul di kedua pipinya, tiba tiba saja rasa panas menerpa wajahnya. ia malu

Untung saja Aji tidak disana, dia sedang mengambil motornya yang terparkir di garasi. Karna bisa saja dia mengoceh tidak jelas yang membuat Najendra pusing

Sepulangnya kekasihnya itu dia berjalan hendak menuju kekamar, namun baru beberapa langkah dia berjalan, terdengar suara motor memasuki pekarangan rumahnya.

Dia hafal betul siapa pemilik motor itu yang tak lain adalah.

"Bang Leon!!!"

....

next...!!!

Ayah, Peluk Aku Sekali SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang