14

634 75 8
                                    

Happy Reading 💜

***

Taehyung semakin sulit berkonsentrasi pada pekerjaan.

Rasa sakit dan kebencian yang ia lihat di mata Jungkook tidak bisa menghilang dari pikirannya.

Yang dikatakan wanita itu memanglah sebuah kebenaran dan Taehyung benci untuk mengakui bahkan pada dirinya sendiri bahwa dia memang berselingkuh. Itu adalah pengaruh mabuk, tapi memang begitu.

Dia masih berstatus sebagai suami Jungkook.

Ia mematahkan pena di antara jari-jarinya menjadi dua bagian saat kemarahannya mendidih, ditujukan kepada semua orang dalam hidupnya … untuk dirinya sendiri.

Tapi, tiba-tiba, perasaan yang berbeda mulai muncul di dalam dirinya. Tidak, itu bukan kebencian terhadap Jungkook atau kekesalan terhadap dirinya sendiri dan situasinya saat ini. Itu jauh lebih parah.

Anehnya rasanya seolah sesuatu yang sangat salah sedang terjadi, sesuatu yang sangat mengerikan. Seolah-olah badai ganas mendekat, kehancurannya jauh lebih besar daripada saat Jungkook menghancurkan hatinya.

Jantungnya berdetak secara brutal dan ia merasakan kepanikan yang intens mencengkeram seluruh tubunya entah dari mana, seolah-olah ia tidak bisa bernapas.

Itu adalah firasat tentang malapetaka yang akan datang yang tidak bisa ia tentukan dengan tepat.

Sekretarisnya, Jessica masuk melalui pintu kantornya yang sedikit terbuka. Wanita itu memanggilnya sebanyak tiga kali tapi Taehyung tenggelam dalam pikirannya hingga tidak menyadarinya.

"Pak Kim! Pak."

Hanya ketika namanya hampir diteriakkan, ia mendongak, jari-jarinya berdarah oleh ujung pena yang patah. Ia bisa merasakan darah menetes tapi tak menghiraukannya.

"Sudah kubilang jangan ganggu aku selama satu jam ke depan," komentarnya serius.

Jessica tersentak dari pintu. "Saya hanya ingin memberi tahu Anda bahwa dua klien kita telah membatalkan janji mereka hari ini. Oh, tangan Anda berdarah, haruskah saya membawakan kotak P3K?"

"Tidak perlu," Taehyung mendengus.

"Siapa mereka?" ia menanyakan nama klien dengan kesal. Perusahaan sudah menuju kebangkrutan, pada situasi ini orang yang tidak serius bekerja tidak dapat diterima. "Tidakkah mereka tahu besok adalah akhir pekan dan mereka harus menunggu sepanjang hari untuk mendapatkan janji lagi. Aku pikir kau mengatakan semua rapat hari ini penting, bukan?"

"Pak, pak Roy mengalami kecelakaan mobil dan pak Theo ada di rumah sakit bersama mitra bisnisnya."

Tidak lama setelah Jessica menyelesaikan kalimatnya, Taehyung merasakan tubuhnya menegang.

Mitra bisnis Theo.

Itu berarti Jungkook?

Kepalanya tersentak dan sebelum ia menyadarinya, ia sudah berteriak, "apa yang terjadi pada Jungkook?"

Ia melompat berdiri sementara Jessica menatapnya dengan rasa ingin tahu.

"Saya tidak tahu. Haruskah saya menghubungi pak Theo dan menanyakannya?" ia bertanya.

"Tidak," bentak Taehyung. Ia mulai mondar-mandir di depan jendela kantornya yang panjang. "Cari tahu saja nama rumah sakit tempat mereka berada dan beri tahu aku segera."

Jika memungkinkan, alis Jessica terangkat lebih tinggi karena penasaran dengan reaksi aneh bosnya terhadap berita sakitnya rekan bisnis Theo. Ia mengangguk dan pergi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan padanya.

LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang