42

642 54 4
                                    

Terimakasih untuk 4,3k reads nya💜😚

***

Moncong pistol diarahkan ke arah Jungkook yang menatap ke arah pistol dengan tatapan ngeri. Kakinya, dengan sendirinya melangkah ke belakang setelah satu langkah tersandung.

Yonshik tidak repot-repot bergerak dari tempatnya, karena itu tidak perlu. Peluru dengan sendirinya akan mematuhi perintahnya.

Jungkook menyaksikan dengan jantung yang berdebar cepat saat cengkraman Yonshik mengencang di pegangan pistol. Rahangnya mengeras.

Ini adalah saatnya. Yonshik akan menembak sekarang.

Jungkook menjerit saat jari Yonshik mulai menarik pelatuknya.

Tapi, saat suara ledakan tembakan terdengar dalam dinginnya udara malam, pada saat yang sama, tubuh sesosok pria menerkam Yonshik dari arah belakang.

Jungkook mendengar deru peluru meleset melewati bahunya. Rasa takut membuatnya jatuh berlutut dengan tangisan tersedu. Dia melihat wajah Taehyung yang buram dan melihat pria itu menarik tangan Yonshik dengan gerakan yang cepat dan kuat.

Sebuah suara retak menegaskan bahwa lengannya patah. Jungkook tersentak, mengangkat tangan untuk menutupi mulutnya.

Yonshik berteriak kesakitan, pistol dari tangannya sudah terlepas beberapa saat lalu. Dia mencoba dengan sia-sia untuk melepaskan diri dari cengkeraman Taehyung, mencoba menyerang dengan tangannya yang lain.

Taehyung tidak membuang waktu, tinjunya melayang, mendaratkan pukulan keras di wajah Yonshik. Dan dia tidak berhenti di situ.

Seolah-olah dia dirasuki oleh kemarahan, kesedihan, dan kegilaan.

Jungkook ditambatkan oleh keterkejutan, masih setengah berlutut di tanah, menatap pemandangan itu dengan terengah-engah. Tepat di depan matanya, hanya beberapa meter jauhnya Taehyung berlutut di atas tubuh Yonshik yang nyaris tidak bergerak, mengepalkan tinjunya tanpa henti di mana pun dia bisa.

Yonshik berdarah dan babak belur, ia merintih di bawah serangan gencar Taehyung.

Terengah-engah, Jungkook bergegas berdiri. "Taehyung!" dia berteriak, berlari ke arah pria itu dengan kaki gemetar.

Taehyung sepertinya tidak mendengar sepatah kata pun, wajahnya memperlihatkan raut marah saat dia hanya fokus untuk menghajar Yonshik sampai pria itu tidak berdaya. Bahkan sepertinya Taehyung tidak menyadari bahwa Yonshik tidak bergerak sedikit pun.

Berhenti tepat di samping Taehyung, Jungkook mencoba lagi untuk mendapatkan perhatiannya. "Tae. Berhenti!" Tapi tidak berhasil.

Dia melihat rasa sakit di wajah pria itu, matanya yang berkilau karena air mata kemarahan dan bibirnya berubah membentuk garis tipis. Keringat bercucuran pelipisnya, rambut basahnya berantakan di dahinya.

Selama bertahun-tahun Jungkook mengenal Taehyung, dia belum pernah melihatnya seperti ini. Dia bisa melihat dan merasakan ketidakwajaran dari semua itu. Sesuatu telah patah di dalam diri Taehyung, sesuatu telah pecah.

Tangannya yang gemetar masih terulur ke depan. "Tae ...." Saat jari-jarinya yang gemetar bersentuhan dengan kulit berkeringat di bagian belakang lehernya, dia membeku.

Wajah Yonshik bergerak sedikit membuat Jungkook menghela napas lega, mengetahui monster itu masih hidup. Tapi untuk berapa lama ... dia tidak tahu.  Keadaannya terlalu parah.

"Kita ... kita harus menelepon polisi ...," katanya, tapi dia kemudian berhenti di tengah jalan saat menemukan Taehyung menatap tangannya yang berlumuran darah dengan ekspresi yang tak terbaca. Tidak sekali pun pria itu menoleh ke arahnya. Pria itu bahkan tampak seperti berhenti bernapas, bahunya kaku.

Dan kemudian, ia menggosok telapak tangannya di bajunya, seolah-olah dia dengan panik mencoba untuk menyeka semua darah dari tangannya. Sambil berteriak pelan, "tidak, tidak, tidak ...." Hembusan napas keras mengikuti setiap kata, sangat tidak sabar, seolah-olah dia sedang menghilangkan sesuatu yang lebih menyedihkan daripada apa yang ada di sini secara nyata. Namun, yang berhasil dia lakukan hanyalah membuat cairan berwarna merah itu menyebar di sekujur tubuhnya.

Jungkook merasa sakit, hatinya sakit melihat pemandangan itu. Dan dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan saat itu. Memeluk pria itu atau menyadarkan Taehyung dari lamunanya.

Ya Tuhan, tidak!  Apa yang terjadi pada Taehyung-nya?

Rasanya seperti terjebak dalam mimpi buruk yang tidak pernah berakhir, tanpa arah, dalam lingkaran tragedi yang menyeramkan.

Mengapa takdir menghukum mereka seperti ini?

Mengapa harus mereka?

Bersambung

Malam ini triple up, jadi tetap pantau ya😚💜

LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang