Waaah, akhirnya bisa up lagi😚 semoga suka...
Happy reading 💜
***
Itu seperti mimpi, di mana segala sesuatu yang terjadi adalah sesuatu yang tidak disengaja.
Jungkook merasa seperti melayang, seluruh tubuhnya terasa sangat ringan namun berat pada saat yang bersamaan. Tidak ada lagi rasa sakit, tidak ada lagi kesedihan, hanya kilasan dari adegan-adegan familiar di masa lalu yang meluncur melewatinya seperti angin saat ia tetap berjalan ke arah sesuatu yang berada di tengah lubang yang tak berujung.
Suara bip datang dari kejauhan, suara itu bergema hingga berubah menjadi nada dering yang tak ada habisnya. Ia mendengar suara tergesa-gesa, beberapa di antaranya terdengar familiar dan beberapa tidak begitu, mereka berbicara dengan cemas, dan kadang-kadang gelisah dan tidak peduli seberapa keras ia mencoba, ia tidak dapat memahami arti kata-kata mereka atau menemukan sumber suara itu. Itu membingungkan dan sampai pada titik yang sangat membuat frustrasi ketika kilatan wajah dan benda-benda, nada dering yang keras, suara tergesa-gesa yang meneriakkan hal-hal yang tidak jelas bercampur menjadi satu.
Ia menghela napas lega ketika tiba-tiba, semuanya menjadi sunyi. Kilatan, suara dering dan suara-suara yang mendesak menghilang saat hawa dingin yang mematikan mulai menyelimuti dirinya disertai dengan keheningan yang tidak wajar.
***
Angin dingin menyapu Taehyung dan ia membuka matanya dengan cepat. Ia tidak tahu kapan ia tertidur dengan pelipis yang bertumpu pada kaca jendela yang dingin.
Ketakutan yang merayapi dirinya tak terlukiskan. Ketakutan itu menguasainya saat jantungnya berdebar kencang.
Secara spontan, ia mengarahkan wajahnya ke kaca tempat Jungkook terbaring lemah. Dan saat itulah semuanya dimulai. Alarm berbunyi pada saat yang sama sementara tubuh Jungkook mulai kejang, mesin yang terhubung padanya menggila dengan banyak suara yang tak henti-hentinya.
Napasnya tercekat saat ia berdiri membeku di sana, kakinya terasa seperti terbuat dari baja. Perawat dan dokter datang. Mereka mulai melakukan sesuatu. Taehyung tidak menyadari saat ia berjalan dengan langkah terhuyung-huyung menuju pintu yang terbuka, seorang perawat laki-laki menabrak tubuhnya tapi kekuatan dorongan itu tidak berpengaruh padanya. Mimpi terburuknya mulai menjadi nyata.
Ia berhenti di ambang pintu karena beberapa kata yang sampai ke telinganya.
"Denyut nadinya menurun."
"Kami kehilangan dia."
***
Di sana, dalam keadaan dingin dan hening, kecerahan mengisi kekosongan di sekelilingnya. Suasana berubah menjadi cerah dan lebih cerah setiap detik sampai benar-benar menyilaukan. Ia ingin menutup matanya jika ia bisa tapi seperti sebuah mimpi, ia tidak punya pilihan selain menatap dan menunggu sesuatu yang tidak ia ketahui.
Sepasang wajah muncul dari kejauhan, hatinya melonjak kegirangan saat ia mengenali mereka.
"Ibu…, ayah!"
Rasa aman dan damai yang hanya bisa diberikan oleh orang tuanya menyelimuti dirinya. Hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan dan bibirnya melengkung menjadi senyum tulus.
***
Di tengah hiruk pikuk para perawat, Taehyung berjalan sedikit lebih dekat. Ia bisa melihat wajah Jungkook dari balik bahu dokter. Ia memperhatikan saat bibir gadis itu membentuk sedikit senyuman. Senyuman yang pernah membuatnya jatuh cinta, senyuman yang kemudian ia hancurkan sendiri. Ia akan melakukan apa pun untuk mengembalikan senyum itu di wajah gadis itu, tapi melihat kondisinya saat ini membuatnya merasa gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily
RomanceSinopsis Kebingungannya berlipat ganda melihat kemarahan di mata Taehyung. "Aku sungguh tidak tahu apa-apa, Tae. Apa yang telah aku lakukan?" "Ini." Taehyung melemparkan beberapa lembar foto ke wajah Jungkook. Merasa terkejut dengan perilaku Taehyun...