Nuel menyorot mata nya ke segala arah di kelas nara, mencari keberadaaan gadis nya, namun ia tidak menemukan nya. Ah, mungkin kah Nara pulang duluan?.
Tapi biasa nya pun Nara menunggu nya untuk pulang bersama.
"Lo liat nara?."Tanya nuel pada salah satu siswi disana.
"Dia baru pulang."
"Baru?."Siswi itu membalas dengan anggukan.
"Thanks."Ucap nuel lalu berlari ke arah luar sekolah, berharap masih menemukan Nara di sekitar sekolah nya.
Nafas nuel begitu tidak beraturan, ia terus mencari Nara, namun kondisi sekolah juga masih terbilang cukup ramai.
"Ck, Lo kemana nara?."Gumam nuel.
Langkah terus berjalan ke luar gerbang, masih mencari Nara untuk saat ini. Jika pulang menaiki taksi, Mungkin saja gadis itu masih berada disini untuk menunggu.
Mata nuel menyipit, melihat begitu jelas Nara yang berdiri di halte namun satu taksi berhenti di hadapan nya.
"Sial."Umpat nuel menghampiri Nara secepat mungkin.
Deru nafas nuel sedikit melega saat lengan nya memasuki pintu taksi itu, mencegah Nara untuk menutup nya.
Gadis itu membuka pintu taksi nya, melihat nuel yang kini berada disini.
"Lo ngapain disini?."Tanya nara.
Nuel melihat gadis itu sekilas sebelum akhirnya ikut masuk ke dalam."Mau naik taksi."
Nara menggeleng, mencegah tubuh lelaki itu untuk tidak masuk ke dalam."Ga. Masih banyak taksi yang lain. Pergi."
"Gue mau disini."
"Jangan, nuel."
"Kenapa?."
"Ya jangan. Lo ga boleh disini."Tolak Nara bersikeras.
"Ini umum kan?."
"Tapi sempit."
"Badan Lo kecil."
"Tapi kan lo bawa motor. Jadi lo ga bisa naik taksi. sana pulang sama motor lo."
"Besok bisa gue ambil. Lagian ga akan ada yang ambil juga."
"Abang taksi nya ga izinin Lo masuk."Bohong Nara berusaha mengusir nuel untuk pergi.
Ah, kenapa lelaki itu ada dimana mana?.
"Iya kah?. pa, saya bakal bayar tiga kali lipat, tapi bapa izinin saya masuk ya?."Tanya nuel pada supir taksi itu membuat pria itu mengangguk.
"Oh, boleh mas. masuk saja."
Nuel menaikkan sebelah alis nya ke arah Nara, memperlihatkan bahwa nuel di izinkan untuk duduk disini membuat gadis itu mendengus dan membiarkan nuel untuk masuk.
"Udah pa, jalan."Ucap nuel setelah duduk di samping gadis nya.
Nuel menoleh ke arah nara, menatap gadis itu yang kini memalingkan wajah nya.
"Gue ga maksud untuk deket sama Anya, nar."Bisik nuel namun sama sekali tidak di sahuti apapun oleh gadis itu.
"Gue cuman hargai pemberian dia aja, ga lebih."
"Apaansi. ga jelas."
"Gue tau Lo marah karena tadi."
"Gausa gr."
"Ga gr si, cuman gue rasa lo emang marah karena lo liat gue tadi."
Nara membuang nafas nya kasar, memberanikan diri untuk menatap ke arah nuel."Gue ga peduli, mau lo deket sama anya atau siapapun. itu terserah lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
INJURED [END]
Teen Fiction[ PLEASE UNTUK TIDAK MENCURI KARYA SAYA! ] "Berhenti." "Gue bisa mati."Sahut nara cepat. "Semua orang bisa mati." "Gue mau mati di tangan tuhan, bukan papah." *** "Nuel," "Apa?." "Kita bakal terus bareng ya?." *** "Banyak kebahagian Lo di luar sana...