"Gue gamau ikut sama Lo!."
"Ck, Lo nolak terus, Lo pikir gue ga cape apa ngejar Lo terus?!."
"Gue ga minta Lo ngejar gue."
"Tapi gue suka sama Lo."
"Berhenti gelvan."
"Berhenti? Apa Lo pikir semudah itu?."
Anya mengangguk, berlari pelan menghindari kejaran lelaki itu yang terus mengejarnya untuk mengajak Anya ntah kemana.
Gelvan begitu menakutkan, raut wajah seperti preman itu benar benar membuat Anya sedikit takut, begitu pun dengan orang lain yang pasti beranggapan sama.
"Nuel, tolong gue!."Ujar Anya, memeluk pinggang nuel, bersembunyi di balik tubuh tegap lelaki itu.
Nuel tersentak pelan melihat Anya yang tiba tiba datang memeluk nya untuk bersembunyi.."Kenapa?."
Anya menunjuk ke arah gelvan yang kini menghampiri mereka."Gue gamau ikut sama dia, tapi dia maksa gue terus. gue takut el."
Nuel berdecak kesal. Apa lelaki itu tidak kapok?.
"Lo apa apaansi si van!."
"Lo lagi?."Decih gelvan.
"Anya itu udah gamau sama lo. mau Lo maksa segimana pun, kalau dia gamau ya gausa Lo paksa!."
"Itu karena ada Lo, bajingan!."Bentak gelvan, membuang arah pandang nya saat melihat begitu mudah nya nuel mendapat pelukan Anya.
Apa Anya pikir gelvan tidak cemburu dengan itu?.
"Setelah Lo ngerusak banyak cewe, apa Lo mau jadi in Anya salah satu dari mereka?."Tanya nuel, menatap lelaki itu dengan sorot mata emosi.
Gelvan berdecak sebal."Lo tau apa si tentang gue?. hah?."
"Lo pikir gue gatau udah berapa siswi di sini yang Lo pake?. jangan bodoh van. cara lo gampang untuk di tebak."Tajam nuel membuat gelvan menelan saliva nya sulit.
Akan kah lebih baik jika nuel tidak berada di sekolah ini?. Dan lebih baik juga jika Anya tidak menyukai nuel.
"Gue cum-."
"Cuman? Lo mau bilang cuman?. Lo boleh sewa banyak wanita mana pun, gue ga peduli. tapi ga sama Anya!."
Tubuh nara menegang menatap punggung nuel yang saat ini berada di hadapan nya. Nuel melupakan bahwa nara berada disini, dan mendengar semua yang di katakan lelaki itu.
Bahkan hanya ucapan seperti itu, Nara kembali merasakan cemburu yang begitu dalam.
"Gue disini, nuel. liat semua nya, dan denger semua nya."Lirih Nara dalam hati.
"Kenapa segitu nya Lo belain Anya?. Lo ada hubungan? Iya?."Ujar gelvan.
"Pergi gelvan."Ucap Anya membuka suara.
Gelvan mengepalkan tangan nya, menatap kedua nya tidak suka. Lengan nya bersiap untuk menonjok pipi nuel kali ini, namun lelaki itu berhasil menghindari nya. Membuat nya mengarah pada objek yang tidak ia tuju.
"Aws.."Nara meringis, saat lengan gelvan terkena pipi nya dengan begitu kuat.
Nuel melototkan mata nya, melepaskan pelukan Anya dan menghampiri gadis nya."Lo gapapa?."
Nara mencegah lengan nuel yang ingin mengusap pipi nya, lalu mengangguk."Gue, gapapa."Bohong Nara.
"Tapi pipi Lo merah."
"Gapapa, el."
Nuel membuang nafas nya kasar, menoleh ke arah gelvan, menatap lelaki itu penuh amarah, bersiap ingin menonjok balik pipi gelvan jika tidak di cegah oleh Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
INJURED [END]
Teen Fiction[ PLEASE UNTUK TIDAK MENCURI KARYA SAYA! ] "Berhenti." "Gue bisa mati."Sahut nara cepat. "Semua orang bisa mati." "Gue mau mati di tangan tuhan, bukan papah." *** "Nuel," "Apa?." "Kita bakal terus bareng ya?." *** "Banyak kebahagian Lo di luar sana...