Bagian (45)

35 2 0
                                    

"Nuel, ada hujan."

"Iya, awas ntar Lo basah, jangan terlalu depan."Ucap nuel, menyuruh gadis itu untuk mundur.

"Ih, gue suka ujan nya yang sekarang."

"Gue juga."

Nara menarik lengan nuel untuk menembus hujan di siang hari yang kini mengguyur secara tiba tiba. Nuel mencegah gadis itu lalu menggeleng.

"Mau ngapain?."Tanya nuel.

Nara menunjuk ke arah lapangan yang sudah sangat basah."Ayo kita main, hujan nya juga cerah."Ujar Nara antusias.

"Gue gamau."Tolak nuel.

"Ko gitu? Lo kan janji sama gue mau main hujan kalau datang. Lo lupa?."

"Kita masih di sekolah, baju Lo nanti basah."Elak nuel berusaha menolak.

"Kan di loker ada."Jawab Nara.

Nuel masih tetap untuk menggeleng, lalu menarik Nara untuk mundur agar tidak terlalu kecipratan air."Diem disini aja."

"Seru, nuel."

"Lo lagi sakit nara."Lerai nuel.

Wajah Nara berubah mendengar apa yang di katakan nuel. Ah, haruskah nuel terus membahas ini?. Lagian perkara hujan saja tidak akan membuat kondisi nya semakin buruk.

"Kenapa lo bahas ini si?."

"Ya gue gamau lo tambah sakit kalau main ujan."

"Ga ngaruh, orang cuman main ujan."

"Gausa ngeyel deh."

"Ck, gue itu gapapa."Decak Nara.

"Iya, main hujan nya lain kali. kalau Lo udah sembuh full, gue bakal ajak Lo main hujan sepuas Lo."Ujar nuel meyakinkan namun masih membuat Nara kesal kali ini.

"Lo waktu itu janji sama gue."Ucap Nara pelan.

"Kalau gue tau kondisi Lo dari awal, gue ga mau janji."Balas nuel, mengikuti gadis itu yang kini terduduk di kursi, dengan sorot mata yang terus menatap ke arah depan.

Nara menghela nafas nya, mengayunkan kedua kaki nya pelan."Ga asik banget, padahal kapan lagi coba Lo main hujan sama gue kalau bukan sekarang."

Kepala nuel menoleh mendengar ucapan aneh kekasih nya.

Alis nuel terangkat."Kan masih ada lain waktu?."

"Mungkin aja."

Nuel mengacak rambut Nara pelan."Kalau ngomong jangan aneh."

"Ya maksud gue, kan siapa tau hujan berikutnya itu ada petir nya, gitu."Elak Nara saat menyadari ucapan nya tadi.

"Oh, nanti gue minta sama tuhan buat hilangin petir nya."

"Emang bisa?."

"Mungkin, tuhan kan baik."

"Lo juga baik."Ucap Nara cengengesan.

Nuel mengedikkan bahu nya acuh."Pindah yu, jangan disini. dingin. mending ke kelas Lo."Ucap nuel.

"Lo kedinginan?."

"Engga, gue takut Lo kedinginan. Lo kan pake rok pendek."

Nara mengangguk anggukan sebelum mengiyakan lelaki itu untuk pergi ke kelas nya. Sepanjang perjalanan, Nara terus melihat ke arah bawah, menatap langkah kedua nya.

"Nuel,"

"Apa?."

"Kita bakal terus bareng ya?."

Nuel mengangguk cepat, menjawab ucapan gadis nya dengan antusias."Iyalah, gue bakal pastiin buat terus bareng sama lo."Ucap nuel meyakinkan dengan penuh rasa percaya diri.

INJURED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang