Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
"Mungkin dari saya cukup sekian. Silakan rapat nya di lanjutkan oleh Nada dan Resya selaku ketua dan wakil OSIS. Pesan dari saya jangan pulang terlalu sore karena kepala sekolah saat ini menghimbau pada guru dan siswa agar pulang dari sekolah paling lambat pukul 5 sore," ucap Jefan panjang lebar diakhiri oleh senyuman tipis sebelum lelaki itu keluar dari aula tempat di mana OSIS mengadakan rapat mingguan rutin.
Jefan berjalan santai menuju ruang guru di mana ruangan tersebut sudah mulai sepi mengingat waktu yang sudah menunjukkan pukul 4 sore.
Jefan merapikan barang-barang nya sebelum pulang, suasana hatinya saat ini tengah baik karena kabar yang diterimanya kemarin lusa membuat perut Jefan seperti di kelilingi oleh ribuan kupu-kupu yang senantiasa membuat tersenyum.
"Pak...." seruan mengagetkan itu suksesn membuat Jefan terperanjat dan menyurutkan senyumnya.
"Nada, ada apa?" tanya Jefan melihat raut ragu-ragu milik Nada.
"Begini pak, saya ingin membicarakan mengenai siswi yang nggak kapok-kapok saat razia berlangsung. Saya ingin bapak langsung yang menangani siswi tersebut jika bapak nggak keberatan," ucap Nada hati-hati.
Kening Jefan mengerut samar, "Memangnya siapa?"
"Kiran, kelas 11 IPS 3."
Kerutan di kening Jefan semakin kentara kala nama itu terdengar.
"Kiran?" beo nya.
Nada mengangguk mengiyakan, "Iya, Kiran Syailand."
•••
"Pokoknya walaupun kita udah nikah ntar, jangan saling sapa pas di sekolah! Biasa aja kek orang nggak kenal!" perintah Kiran saat mereka berdua sudah sampai di halaman belakang rumah Kiran.
"Tapi kita bisa saling sapa sebagai guru dan murid di sekol___"
"NGGAK! OGAH BANGEET! NGGAK MAUUUUU!" potong Kiran.
Jefan menghela napas pelan, lelaki itu tak menjawab ucapan Kiran yang begitu keras kepala.
Malam ini, keluarga Jefan dan Kiran sudah merundingkan untuk pernikahan mereka. Tak terasa lusa nanti Jefan akan mempersunting Kiran sebagai istrinya.
Walaupun berat hati Kiran akhirnya menyetujui keputusan itu.
"Pokoknya apapun urusan gue, lo nggak perlu ikut campur nantinya. Jangan ngekang gue. Gue juga bakal bebasin lo mau hubungan sama siapa aja. Gue pulang malem pun lo nggak perlu khawatir," Kiran kembali membuka suara setelah beberapa menit hening.
Mendengar itu Jefan menoleh dan menatap Kiran yang kini tak mau menoleh ke arahnya, "Lalu, saya sebagai suami kam___"
"Itu cuma status!" bentak Kiran sembari menoleh kasar. Rasanya sangat jijik mendengar Jefan memanggil darinya sebagai suami, apalagi suaminya. Kiran sampai merinding.
Terdengar helaan napas berat dari Jefan, kemudian tanpa mengucapkan sepatah kata lelaki itu pergi masuk kembali ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Kiran merasa dirinya seperti burung yang bisa terbang bebas di langit biru di kala dirinya berada di sekolah. Namun, setelah pertemuannya bersama Jefan dunia Kiran berubah detik itu juga. ••• "PARGOY DULU LAH, GUE PUNYA LAGU B...