Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Selamat malam minggu guyssss 😚
Happy Reading 💜
•••
Pukul lima sore Jefan baru saja menyelesaikan mengurus data-data sekolah yang di tugaskan kepadanya. Sebenarnya Jefan tidak sendirian, ada sekitar 3 guru yang lain yang menemaninya. Namun, karena Jefan yang terakhir selesai jadilah ia sendiri sekarang.
Baru saja Jefan merogoh sakunya untuk mengambil kunci mobil, seorang wanita yang terlihat kesulitan beberapa meter di sampingnya telah berhasil merampas atensinya.
Dengan ragu Jefan melangkah untuk menghampiri wanita yang kini tengah berkacak pinggang sembari menatap mobil putihnya.
"Maaf, Mbak, saya lihat Mbak lagi kesulit___" belum sempat Jefan merampungkan ucapannya, wanita di hadapan kini malah menoleh ke arahnya, sehingga mau tak mau Jefan melihat jelas paras wanita itu.
"Jefan?!"
Wanita itu yang semula muram kini berubah sumringah setelah melihat kehadiran Jefan. Bahkan Jefan pun tak dapat berkata-kata dan tercengang dengan apa yang dilihatnya saat ini.
"Jefan, kamu apa kabar?" wanita itu bertanya ramah sembari mengulurkan tangannya.
Seolah tersadar Jefan berusaha memasang senyum tipis, "Aku baik. Kamu apa kabar?" Jefan balik bertanya.
"Aku baik juga. Oh iya, kamu ngapain di sini?" senyuman wanita itu tidak pernah luntur dengan tatapan menatap Jefan berbinar.
"Aku habis urus data-data sekolah."
"Oh ya? Kamu jadi guru sekarang?" wanita itu nampak antusias mendengar penuturan Jefan.
Jefan mengangguk pelan sembari menggaruk pelipisnya pelan.
"Aku liat tadi kamu kayak lagi kesusahan, kenapa?" Jefan memilih untuk mengalihkan pembicaraan daripada wanita di depannya ini terus menanyai urusannya.
Wanita itu kembali mengalihkan pandangannya pada mobilnya, "Iya nih, mobil aku tiba-tiba mogok. Biasalah mobil lama. Bekas peninggalan papa."
Jefan sedikit tersentak, "Om Faras...."
Wanita itu terkekeh, "Iya, Papa udah pergi sejak 6 bulan lalu."
Jefan terdiam, begitu pun dengan wanita itu.
"Maaf, Vin...."
Wanita bernama Vinka itu tertawa, "Nggak apa-apa, santai aja."
"Boleh aku lihat dulu mobil kamu?"
Manik Vinka berbinar, "Kamu bisa?"
"Aku coba dulu."
"Boleh, silakan."
•••
Di perjalanan pulang Jefan tak hentinya merapal do'a berharap Kiran tak marah padanya. Seharusnya Jefan pulang pukul enam sore. Namun, karena Jefan yang nekad membenarkan mobil Vinka terlebih dulu dan wanita itu yang mengajaknya ke kafe terdekat di sana membuat Jefan tak bisa menolak. Katanya sebagai ucapan terima kasih atas Jefan yang sudah repot-repot membenarkan mobilnya yang mogok.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Kiran merasa dirinya seperti burung yang bisa terbang bebas di langit biru di kala dirinya berada di sekolah. Namun, setelah pertemuannya bersama Jefan dunia Kiran berubah detik itu juga. ••• "PARGOY DULU LAH, GUE PUNYA LAGU B...