Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
"Kiran, lo mau ikut gue nggak?"
"KE MANA?"
"Toilet."
"Ayo!"
Kiran lantas merangkul bahu Nela sembari mulai melangkah keluar kelas.
"Sakit bego! Jangan cekek gue juga!" ujar Nela sembari melepaskan rangkulan temannya itu.
Kiran tertawa melihat temannya kesakitan. Memang definisi bahagia di atas penderitaan orang lain.
"Semangat amat lo, pasti ada mau nya," selidik Nela curiga.
"Iya dong! Gue kan mau tepe-tepe ke adek kelas kita yang gumush-gumushh!" ucapnya yang membuat Nela memutar kedua bola matanya malas.
"Najis."
"Nel, gue pinjem almet lo dong, ya?"
Nela menoleh cepat, "Dih! Nggak mau gue!"
"Medit amat lo jadi orang!" Kiran mencebik sebal.
Nela tertawa, "Makanya ikut OSIS."
"Heleh! Apa-apa ikut OSIS! Bosen gue sama omongan lo itu!"
"Kalo gue ikut OSIS pasti seluruh sekolah gempar!" sambung Kiran.
"Lebay amat." cibir Nela.
"Nela!" keduanya lantas menoleh saat ada seorang lelaki menghampiri mereka.
Reikal, lelaki jangkung murah senyum itu menghampiri mereka yang kini sudah memberhentikan langkah.
"Nel, ini buat yang kemaren. Sorry, telat," Reikal memberikan nominal uang pada Nela yang membuat Kiran berpikir keras saat itu juga.
"Kalian! NIKAAAH?!" pekik Kiran terkejut melihat pemandangan di depannya karena Reikal yang tersenyum pada Nela.
Kedua sejoli itu sontak menoleh kaget, terlebih Nela.
"LO NGOMONG APAAN SIH, GOBLOK?!" serunya ngegas setelah mendengar penuturan Kiran tak masuk akal barusan.
"Reikal barusan ngasih lo nafkah 'kan?" masih dengan manik membelalak Kiran menatap Reikal dan Nela bergantian.
Nela dan Reikal saling berpandangan, kemudian mengalihkan pandangannya pada Kiran.
"Waah! Otak lo makin gesrek ya, Kiran! Ngaco lo! Mana ada kita nikah, iya kan Rei?" ucap Nela melirik canggung pada Reikal sesaat kemudian mengalihkan pandangannya pada Kiran.
"Ya, terus si Reikal ngasih lo duit buat apaan ege?!"
Nela memutar kedua bola matanya, "Ck! Reikal ngasih gue duit karena kemaren malem dia beli token sama pulsa ke gue! Lo lupa, gue ini jualan pulsa?!" gas Nela tak habis pikir dengan jalan pikiran temannya yang satu ini.
Kiran mengerjapkan matanya beberapa kali sembari menatap bergantian Nela dan Reikal. Mampus! Ia telah salah berucap.
"Aduuh! Maaf, ya Rei, biasalah punya temen agak dongo ya gini," Nela terkekeh kaku pada Reikal.
Beruntung Reikal tak ambil pusing dan ikut tertawa, "Santai aja. Lagian, Kiran lucu juga bisa bercanda kayak gitu," selorohnya dengan kekehan.
"Ya udah, kalo gitu gue cabut duluan. Thanks, Nela," pamit Reikal pada Nela dan Kiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Kiran merasa dirinya seperti burung yang bisa terbang bebas di langit biru di kala dirinya berada di sekolah. Namun, setelah pertemuannya bersama Jefan dunia Kiran berubah detik itu juga. ••• "PARGOY DULU LAH, GUE PUNYA LAGU B...