Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
"Tuh, kan! Apa aku bilaaaang..."
Jefan menutup matanya saat omelan Kiran mulai terdengar.
Kiran naik ke atas ranjang dan mendekati Jefan yang tengah berbaring. Jefan terkena demam setelah tadi sore terkena air hujan dan malamnya lelaki itu sudah terkulai lemas di atas ranjang dengan wajah pucat.
Kiran meraih semangkuk air hangat dan juga anduk kecil guna untuk mengompres dahi lelaki itu.
"Besok nggak usah ngajar," seru Kiran setelah menaruh handuk kecil di dahi Jefan.
Jefan membuka mata setelah mendengar penuturan itu, "Nggak bisa. Saya ada jadwal 3 kali ngajar."
Kiran menghela napas panjang, "Ya udah, sekarang makan dulu abis itu minum obat."
"Iya."
Setelahnya Jefan makan di temani oleh Kiran.
Kiran memberikan sebutir obat dan langsung diterima oleh Jefan.
"Sekarang tidur, istirahat," ucap Kiran setelah Jefan menegak obatnya.
Jefan mulai merebahkan tubuhnya yang dibantu oleh Kiran.
"Jangan gadang, jangan dulu maen laptop," omelan Kiran masih berlanjut.
Jefan menoleh, "Iya sayaaaang~"
Kiran sontak terdiam setelah mendengar itu.
"Ck! Ya udah aku mau ke kamar mandi dulu," Kiran lantas turun dari ranjang.
Melihat itu Jefan tersenyum tipis.
•••
Jefan merasakan tangan seseorang yang bertengger di dahinya. Lantas ia membuka mata dan maniknya langsung menemukan sosok Kiran yang berada di depannya dengan keadaan rapi memakai seragam sekolahnya.
"Udah enakan belum? Tapi demamnya udah turun kok," Kiran berucap.
Jefan mengangguk pelan sembari bangun dari tidurnya yang di bantu oleh Kiran.
"Makasih buat semalam," Jefan meraih tangan Kiran dan menggenggamnya.
"Eh?" Kiran terkejut, namun sedetik kemudian gadis itu mengulum senyum, "Iya sama-sama."
"Kalau gitu saya mau siap-siap dulu."
"Yakin mau ngajar? Masih lemes nggak?"
"Jangan khawatir, saya udah mendingan berkat kamu Kiran," Jefan menampilkan senyum berusaha meyakinkan Kiran.
Kiran menghembuskan napas kemudian mengangguk pelan dan tersenyum.
Setelah keduanya bersiap mereka berjalan menuju meja makan yang sudah tersedia berbagai macam makanan.
Jefan berdiri di tempatnya kemudian menoleh pada Kiran yang menggaruk tengkuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]
Chick-Lit[FOLLOW SEBELUM BACA] Kiran merasa dirinya seperti burung yang bisa terbang bebas di langit biru di kala dirinya berada di sekolah. Namun, setelah pertemuannya bersama Jefan dunia Kiran berubah detik itu juga. ••• "PARGOY DULU LAH, GUE PUNYA LAGU B...