Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Maaf baru update 😬🙏
Happy Reading 💜
•••
Vilda celingukan mencari orang-orang di rumahnya yang entah kenapa hening macam kuburan seperti saat ini.
"Maaaaa, Paaaaa, Bang Idaaaan...!" panggilnya menggema di seluruh ruangan.
"Di sini sayaaang, di halaman belakang," suara mama Vilda terdengar dari belakang rumah.
Vilda menghembuskan napas lega mendengar sahutan itu. Ia kira sedang terjadi hal yang tak diinginkan karena kondisi rumah yang nampak sepi.
Setelah sampai di halaman belakang tepatnya di gazebo, Vilda dapat melihat Mama dan Aidan tengah berkumpul di sana, kecuali Papa nya yang memang sedang pergi bekerja.
"Ma, tumben banget kumpul di sini?" Vilda menatap bergantian pada Mama dan Aidan.
Dengan senyum merekah Mama Vilda menatap putri bungsunya, "Tebak, siapa yang dateng dan bakal tinggal di sini?"
Kening Vilda mengernyit, "Siapa emangnya?"
"Sebentar lagi orangnya datang, karena tadi mau ambil hape dulu yang ketinggalan di mobil."
Ucapan mama membuat Vilda termenung, ternyata mobil asing yang terparkir di di halaman depan itu milik seseorang. Tapi, kenapa tadi ia tak melihatnya?
"Nah! Tuh dia dateng," Mama berseru membuat Vilda saat itu juga menoleh ke belakang.
Dan saat itulah maniknya melebar dengan senyuman yang kian melebar.
"KAK VINKAA?!!" Vilda berjalan maju dan memeluk tubuh wanita bernama Vinka itu.
"Ihh, apa kabar? Udah lama nggak ketemu. Aaaaaa, rindu banget sumpaaaah!!" Vilda masih memeluk Vinka erat membuat wanita itu tertawa begitu pun dengan Mama dan Aidan yang geleng-geleng kepala.
"Lo beneran kak, mau tinggal di sini?" manik Vilda nampak berbinar.
Vinka mengangguk dengan senyuman, "Baru aja Aidan beres bantuin gue ambilin koper tadi."
"Vinka nggak ada siapa-siapa lagi selain kita. Jadi, mama ajak aja dia tinggal di sini, toh papa juga nggak keberatan kok," sahut mama dari belakang.
•••
"Kapok nggak naik angkutan umum?"
Kiran menoleh sinis, "Nggak."
"Kiran dengerin saya dulu. Saya mau jelasin semuanya. Maaf kalau saya telat, tapi menurut saya masa lalu itu udah nggak penting lagi untuk di ceritakan."
"Seenggaknya aku tahu siapa mantan-mantan kamu! Emangnya kamu mau mantan aku tiba-tiba datang dan kita ketemuan tanpa sepengetahuan kamu?! Mau aku kayak gitu, HA?!" Kiran meraup oksigen sebanyak-banyaknya dengan dada kembang kempis karena menahan kesal.
Bukannya merasa takut, Jefan malah mengulum senyum.
Jefan berjalan mendekati Kiran kemudian mencubit gemas pipi gadis itu, "Kenapa lucu banget sih, kalau lagi marah gini? Kamu makin cantik kalau lagi marah, asal kamu tau aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]
Chick-Lit[FOLLOW SEBELUM BACA] Kiran merasa dirinya seperti burung yang bisa terbang bebas di langit biru di kala dirinya berada di sekolah. Namun, setelah pertemuannya bersama Jefan dunia Kiran berubah detik itu juga. ••• "PARGOY DULU LAH, GUE PUNYA LAGU B...