32| MASALAH

1.9K 75 2
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

"Kiran."

Kiran yang baru saja menyelesaikan makannya sontak menoleh dan mendapati Aidan yang menghampirinya.

Pikirnya jelas bertanya-tanya kenapa lelaki itu bisa tahu kehadirannya.

Revin berdiri dan menepuk bahu Aidan dengan akrab, "Tumben lo ke sini."

"Udah balik lah, makanya gue ke sini. Nggak kayak kalian doyan bolos."

Revin tertawa mendengar penuturan Aidan, "Bisa ae lu pak bos! Ada apa nih ke sini?"

Pandangan Aidan lantas tertuju pada Kiran, Revin ikut menoleh.

"Loo sama Kiraan..." Revin dengan pandangan menggoda menatap Kiran dan Aidan bergantian.

"Apa?" Aidan menatap Revin datar.

"Kalian pacaran?" Revin terbahak saat Aidan melotot menatapnya.

Dengan cemas Aidan menatap Kiran yang tak peduli sama sekali, hatinya sedikit tercubit melihat itu.

"Sana lo pergi," Aidan mengusir Revin.

Revin tertawa dan dengan senang hati pergi dari sana. Namun, belum sepenuhnya pergi Revin kembali berucap, "Pacar lo keknya lagi ada problem deh, sensian mulu dari tadi!" ujarnya agak kencang membuat Aidan refleks hendak melempar ransel yang di gendongnya pada lelaki itu.

Setelah kepergian Revin, Aidan duduk di kursi yang semula di duduki oleh Revin.

"Sengaja bolos? Kenapa?"

Dengan wajah jutek Kiran menoleh, "Nggak papa."

Aidan tersenyum kecil mendengar itu, "Gue nggak bakal paksa lo buat cerita, tapi gue kasih saran aja, kalo lagi ada masalah jangan bolos, itu nggak baik."

Kiran menatap Aidan, bagaimana ia tidak bolos jika sumber kekesalannya saja merupakan adik lelaki itu.

"Hm." balas Kiran cuek.

"Mau pulang kapan? Tas nya masih ada di kelas kan? Mau gue suruh Vilda buat ambilin tas lo?"

"Nggak usah! Nanti gue pulang kalo udah bosen di sini!" sahut Kiran sarkas tanpa ingin menatap Aidan. Dan apa tadi apa katanya? Suruh Vilda membawa tas nya? Membayangkannya saja sudah membuat Kiran tertawa, Vilda mana mau membawakan tasnya, yang ada gadis itu malah menyimpannya di dalam tempat sampah.

Karena, selama berteman dengan Vilda, Kiran sudah sangat tahu seluk beluk gadis itu. Bagaimana saat Vilda marah dan membenci seseorang, gadis itu akan sangat melakukan hal diluar dugaan. Pernah dulu, saat Kiran kelas 10 dan belum satu kelas dengan Vilda. Vilda melabraknya karena suatu hal dan itu sukses membuat Kiran jera, namun saat mereka satu kelas kini mereka berteman baik dan Kiran tak ingin bermusuhan lagi dengan Vilda. Namun, karena masalah ini Kiran sudah sangat marah dan kesalahan Vilda sudah sangat mengesalkan hatinya.

"Ada masalah apa, hm?" Kiran melirik  Aidan yang tengah menatapnya lekat.

Sempat ragu untuk menceritakan apa yang tengah terjadi padanya, karena bagaimana pun juga Aidan merupakan kakak kandung Vilda. Namun, di sisi lain Kiran pun tak bisa terus-menerus menyimpan semuanya seorang diri, ia butuh teman untuk bercerita dan mendengarkan kesedihannya. Karena, Kiran tidak berani untuk menceritakan masalah ini pada Jefan. Kiran cukup sadar dan malu jika ia terlalu kekanak-kanakkan sampai-sampai bertengkar dengan Vilda. Yang ada Kiran malah terkena ceramahan, alih-alih didengar oleh lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu.

MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang