7| RAZIA DADAKAN

3.2K 109 0
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

Kiran mengikuti langkah Jefan yang baru saja masuk ke salah satu unit apartemen yang katanya akan menjadi tempat tinggal mereka. Jefan bilang, ini apartemen nya sendiri yang ia beli menggunakan uang hasil jerih payahnya, tempatnya tidak terlalu luas namun nampak rapi dan minimalis. Jefan juga mengatakan permintaan maaf karena tidak dapat memberikan tempat tinggal yang lebih luas untuk Kiran.

Dan jawaban yang Kiran berikan hanya gumaman tak jelas. Alasannya hanya satu, yaitu karena ucapannya tadi pagi yang membuat suasana dan keadaan mereka seketika canggung. Kiran bahkan merasa pergerakannya terbatas setelah mengucapkan kalimat jahanam itu.

"Kamu... Kamu masuk sekolah kapan?" Jefan akhirnya membuka suara setelah di rasa sudah cukup lama mereka berdiam diri.

Kiran tersentak karena di tanya secara tiba-tiba, "Lusa mungkin, gue izin cuma tiga hari. Kalo lo?"

"Saya minta cuti satu minggu," balas Jefan pelan sembari menggaruk tengkuknya.

Kiran tak tahu saja jika alasan Jefan mengambil cuti banyak ialah karena ingin menghabiskan banyak waktu bersama Kiran, istrinya. Namun, gadis itu nyatanya tidak peka dan hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Saya mau belanja, kamu mau ikut?"

Kiran tak langsung menjawab, gadis itu terdiam sejenak untuk berpikir. Jefan melihat raut wajah Kiran intens tanpa gadis itu sadari.

"Ya udah, ayook! Tapi bentar, gue ganti baju dulu."

"Nggak perlu ganti baju, itu aja."

"NGGAK! POKOKNYA TUNGGUIN GUE MAU GANTI BAJU DULU BENTAR!" ucap Kiran tak ingin di bantah kemudian melesat pergi menuju kamarnya.

Alhasil Jefan hanya bisa pasrah sembari menghela napas pelan.

Tak lama setelahnya Kiran datang dengan pakaian serba mini, entahlah sepertinya Jefan mesti membelikan gadis itu baju baru yang lebih layak.

"Buruan! Gue udah siap nih!" Kiran berjalan lebih dulu meninggalkan Jefan yang kini tengah menghembuskan napas pelan.

Setelah melewati 20 menit di perjalanan, mereka pun sampai di supermarket yang jaraknya cukup jauh dari kawasan apartemen yang mereka tempati.

Dan sudah hampir 25 menit lamanya mereka masih berkeliling mencari apa yang diinginkan, atau mungkin hanya Kiran karena gadis itu yang masih sibuk mencari camilan kesukaannya.

"Udah? Kita ke kasir sekarang," ucap Jefan saat melihat Kiran terdiam.

"BELUM IHH!" Jefan terperanjat karena Kiran tiba-tiba berteriak.

Troli yang Jefan dorong bahkan nyaris penuh karena kebutuhan Kiran sendiri, sedangkan untuk bahan makanan hanya separuhnya dari troli itu.

"Bentar lagi, jangan nyuruh gue buat buru-buru!" dumal Kiran tanpa melirik Jefan.

"Ya," balas Jefan pelan.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Kiran selesai, "Yuk! Gue udah beres nih!" ucapnya sembari menyeret tubuh kekar Jefan menuju kasir.

Namun, baru beberapa langkah mereka berjalan, manik Kiran tak sengaja melihat Naya yang tengah memilih makanan ringan bersama Vilda. Kiran sontak terbelalak dan menyeret Jefan untuk bersembunyi. Jefan menatap Kiran bingung.

"Kenap___"

Cup

Kiran menutup matanya erat, berbeda dengan Jefan yang kini membelalak kaget.

MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang