Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
harusnya update malem, tapi lupaa. Sowryyyy 😬
Happy Reading 💜
•••
"HUAAAAA! PINGGANG GUE KENAPA KAYAK GINI?! HUAAAAAAA!" Kiran tak henti-hentinya menjerit tak terima kala pinggang bagian kirinya terlihat biru akibat benturannya pada sisi wastafel. Gadis itu pun sejak tadi terus-menerus mengumpati nama Farah__teman Widi yang menyerangnya serta yang mengakibatkan pinggangnya seperti sekarang.
"Jefaaaan! Gue harus gimanaaaa?! Pinggang gue sakit banget, AUHH!" Kiran memekik saat tangannya tak sengaja menekan bagian pinggangnya yang biru itu.
Jefan meringis pelan, ia sama khawatirnya seperti Kiran. Ia tak menyangka jika yang dialami istrinya akan separah ini.
Jefan hanya bisa memeluk gadis itu dan mencoba memenangkannya.
Jefan mencoba membujuk Kiran agar mau di obati. Gadis itu tak banyak menolak dan menurut berbaring di atas ranjang. Air mata sudah mengering di pipi nya, namun Kiran masih banyak diam mungkin masih memikirkan kejadian di sekolah tadi.
Jefan kembali setelah mengambil kompresan air hangat dan menyingkap sedikit kaos yang Kiran kenakan.
"Sssshhhtt...." desis Kiran sembari memejamkan matanya, merasa sedikit perih saat handuk itu terkena kulitnya.
Jefan mengusap surai Kiran, "Masih pusing nggak?"
Kiran menggeleng pelan.
"Besok jangan dulu sekolah."
Kiran menoleh menatap Jefan yang terduduk di sampingnya.
"Udah nggak belajar ini, lagian kamu ada alasan juga nggak masuk sekolah," ujar Jefan.
"Tapi, kan tetep di absen," gumam Kiran.
"AUH! ANJIIR! KENAPA DI TEKEN SIH?!" teriak Kiran karena Jefan tiba-tiba menekan memar di pinggangnya dengan cukup kencang.
"Masih sakit kan? Jadi, besok jangan sekolah," ucap Jefan tegas.
"Ck! Jangan lo teken juga! Ini sakit banget asal lo tau!" delik Kiran sebal.
"Jangan ngomong terus, cepet tidur, kamu butuh istirahat," dumal Jefan masih dengan keadaan tangan yang mengusap lembut surai istrinya.
"Lo juga tidur!"
"Hm."
Jefan menatap Kiran yang mulai memejamkan matanya.
Jauh dari lubuk hatinya Jefan sangat murka mendapati jika Kiran begitu terluka akibat insiden di kamar mandi itu. Ia benar-benar tak menyangka jika jaman sekarang masih ada tindakan tercela seperti itu.
Maniknya terarah pada luka memar istrinya, melihatnya saja Jefan sudah sangat tahu jika itu begitu menyakitkan. Jefan tentu tak akan tinggal diam, ia tak mungkin membiarkan gadis yang di sayanginya menderita seperti ini. Jefan akan pastikan kedua gadis itu menerima balasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Kiran merasa dirinya seperti burung yang bisa terbang bebas di langit biru di kala dirinya berada di sekolah. Namun, setelah pertemuannya bersama Jefan dunia Kiran berubah detik itu juga. ••• "PARGOY DULU LAH, GUE PUNYA LAGU B...