13| JALAN

1.9K 76 0
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

"Gimana kalau kita cerai setelah 5 bulan pernikahan ini?"

"Maksud kamu?" Kening Jefan mengerut tak suka.

Kiran mengerjapkan matanya gugup beberapa kali, ia juga terlihat menghindari tatapan Jefan.

"Maksud kamu apa, Kiran?!" tuntut Jefan benar-benar tak suka mendengar penuturan istrinya barusan.

Kiran ciut, ia tak menyangka ucapan isengnya itu akan membuat Jefan semarah ini.

Kiran memberanikan diri untuk menatap dan menjawab ucapan Jefan, "Gue nggak mau terlalu lama terkurung dalam pernikahan ini! Gue pengen bebas!" sahutnya berani agar tidak terintimidasi oleh Jefan.

"Saya membebaskan kamu, Kiran. Asal kamu sadar diri dan tahu batasan. Saya nggak masalah buat selebihnya! Kenapa kamu bicara kayak gitu?!" air muka Jefan berubah keras, tak ada lagi tatapan lembut dari maniknya.

Kiran Diam. Memang benar jika sejauh ini Jefan tidak terlalu mengekangnya pada hal-hal yang disukai Kiran. Bahkan lelaki itu memberikan sedikit perubahan dari hidupnya.

Keterdiaman Kiran membuat Jefan semakin muak, lelaki itu beranjak dan hendak pergi keluar kamar.

"1 tahun! Abis setahun gue pengen cerai!" Kiran kembali bersuara membuat langkah Jefan terhenti. Namun, hanya beberapa detik karena setelahnya Jefan kembali berjalan dan menutup pintu dengan kencang guna untuk melampiaskan rasa marahnya.

•••

Kiran celangak-celinguk mencari keberadaan Jefan yang tak ada di barisan guru yang tengah berbaris.

Saat ini mereka semua tengah melaksanakan upacara bendera, namun sejak tadi Kiran tak menemukan lelaki itu. Padahal tadi mereka berangkat bersama, namun Kiran tak tahu kemana lelaki itu.

Bahkan saat di perjalanan tadi tak ada percakapan antara keduanya, atau mungkin Jefan yang tak ingin mengobrol dengan Kiran karena pada biasanya lelaki itu selalu membuka percakapan.

Kiran tak ambil pusing, mungkin lelaki itu masih marah perihal percakapan mereka semalam.

"TANPA PENGHORMATAN BALIK KANAN BUBAR JALAN!" Kiran tersadar saat pemimpin upacara mulai membubarkan barisan.

Kiran lantas melepas topi yang sejak tadi bertengger di kepalanya. Gadis itu tak langsung masuk kelas dan berniat untuk ke kamar mandi dahulu. Namun, saat melewati ruang UKS Kiran tak sengaja mendengar samar-samar suara.

"Kenapa nggak makan dulu, pak? Kan jadi nggak bisa ikut upacara,"

Kiran lantas mengintip untuk melihat apa yang ada di dalam sana. Rasa penasaran yang semakin menggunung membuat Kiran terpaksa menguping pembicaraan mereka.

"Saya takut telat, jadi__"

BRUK!

Keduanya sontak menoleh pada asal suara.

MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang