Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
"Iya gue mau!"
Nela menatap cepat Kiran dengan tatapan tak percaya.
"Serius?"
"Iya, ih!" ucap Kiran tanpa ingin menatap Nela.
Kini keduanya berada di taman sekolah, Nela mengajaknya untuk meminta maaf pada Kiran atas ucapannya tempo hari. Nela juga berucap jika Kiran tak ingin mengikuti lomba tersebut Nela tak akan lagi memaksanya. Namun, penuturan Kiran barusan sontak mendapatkan binar bahagia dari Nela.
"Lo nggak lagi kesurupan kan?"
Kiran menatap Nela tajam, "Kalo lo ngomong lagi, gue berubah pikiran!"
"Eh! Eeh! Jangan dong! Okeey, lo ikut ya? Gue daftarin ntar! Bareng Fajar," ucap Nela begitu bersemangat.
"Ck! Seriusan cowoknya mau dia? Nggak ada yang lain apa? Di kelas kita ada kan yang tinggi, cakep, putih, seks___"
"SSHHTTTTT! menurut gue dia udah mencakup apa yang lo sebutin tadi. Jadi, lo cukup diem aja," Nela menaruh telunjuknya di bibir.
Kiran menekuk wajahnya, sedikit tak setuju dengan ucapan Nela barusan.
"Terus, lo mesti minta maaf ke dia. Karena, ucapan lo kemaren dia jadi pendiem banget," Kiran mendongak saat suara Nela kembali terdengar.
"Dia kan orangnya emang pendiem!"
"Dia lebih pendiem, mungkin kepikiran sama omongan lo."
Kiran terdiam, apa ucapannya kemarin tanpa ia sadari telah melukai hati lelaki itu? Tapi, jujur saja Kiran tak menyukai lelaki bernama Fajar itu bukan tanpa alasan. Sudah beberapa kali Kiran memergoki Fajar yang tengah mengarahkan ponselnya ke arah Kiran. Well, harus Kiran sadari jika dirinya memang cantik dan memesona dan tak heran beberapa murid yang ketahuan tengah memotretnya diam-diam.
Namun, Fajar berbeda. Kiran tahu jika lelaki itu memotretnya dalam keadaan apapun dan hal itu sukses membuat Kiran risih.
"Di mana dia sekarang?" tanya Kiran kemudian.
"Tadi gue liat di koridor."
"Gue mau samperin dia dulu," Kiran hendak berbalik namun segera di tahan oleh Nela.
"Jangan marah-marah," peringat Nela.
Kiran mendelik, "Ck! Gue nggak bakal marah-marah, paling juga gue tendang anu nya!"
"Kiran," Nela menatap serius manik Kiran.
"Ck! Iya-iya, ih! Emangnya gue reog apa sampe marah-marah nggak jelas. Gue cuma mau minta maaf."
"Serius, mau minta maaf?" Nela bertanya penuh selidik.
"Iyaaa, Nelaaaaa," balas Kiran mulai jengah.
"Ya udah, hati-hati."
"Gue cuma mau nyamperin si Fajar, bukannya mau pergi perang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Kiran merasa dirinya seperti burung yang bisa terbang bebas di langit biru di kala dirinya berada di sekolah. Namun, setelah pertemuannya bersama Jefan dunia Kiran berubah detik itu juga. ••• "PARGOY DULU LAH, GUE PUNYA LAGU B...