50| BEAUTIFUL ENDING [END]

5.8K 132 4
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••


"Gimana rasanya jadi pengangguran, Pak?"

Jefan mendorong dahi Kiran pelan, "Ck! Jangan ganggu pengangguran!"

Kiran tergelak dan tertawa.

Sedari kemarin istrinya ini terus saja menggodanya dengan mengatakan pengangguran, karena Jefan yang memutuskan untuk berhenti mengajar diusianya yang menginjak 48 tahun.

Jangan katakan apapun. Jefan sadar bahwa dirinya tidak lagi muda seperti dulu, namun tidak perlu diragukan lagi bahwa wajahnya yang memiliki seribu pesona dapat memikat lawan jenisnya dalam sedetik. Hal itu terbukti dengan istrinya yang kerap sekali uring-uringan karena banyak wanita yang berumur terang-terangan menaksir suaminya. Tak jarang pula Kiran menyadarkan Jefan dengan mengatakan jika lelaki itu sudah memiliki dua orang anak yang sudah sama-sama beranjak dewasa.

"Udah, diem. Penganggurannya jangan diganggu, sekarang lagi nonton tv," seru Jefan karena sejak tadi Kiran terus saja mengganggunya.

Perlu kalian tahu semakin bertambahnya usia, Jefan semakin narsis dibuatnya hal itu sukses membuat Kiran geleng-geleng kepala saking tidak percayanya.

Tak lama putri sulungnya datang dengan wajah tanpa ekspresi. Terkadang Kiran berpikir bagaimana bisa putrinya ini begitu mirip dengan Jefan. Maksud Kiran adalah putri pertamanya ini begitu persis seperti Jefan baik dari bentuk fisik maupun sikap, hanya saja berbeda gender. Kiran saja yang selaku ibunya sendiri kadang merasa canggung jikalau mengobrol berdua dengan Kinan, putrinya.

Oh iya, nama Kinan pun diberikan oleh Jefan. Entah apa maksudnya lelaki itu memberikan nama yang nyaris mirip dengan Kiran. Bahkan tak ayal para tetangga mengira Kinan lah yang merupakan istri dari Jefan, hal itu sukses membuat Kinan melotot dan memprotes pada Jefan agar mengganti namanya. Namun apa boleh buat namanya sudah tercantum di Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran membuat Kinan pasrah dengan nama yang nyaris mirip dengan nama ibunya.

"Buruan dong, Kak! Ikutan live tok-tok bareng gue!" tak lama Sheptian berjalan di belakang Kinan sembari membawa ponselnya.

"Nggak mau, Tian! Lo aja sendiri," ucap Kinan datar dan duduk di sebelah Kiran.

Sheptian mengarahkan kembali ponselnya pada wajah,
"Maaf ya ges ya, Kakak gua kadang emang kaga bisa di ajak kompromi. Ntar aja deh kali-kali gua ajakin Kinan live. Atau kalian mau lihat Kiran aj__"

"Heh! Nggak sopan, kamu!" tegur Kiran dengan pelototannya yang berhasil membuat Sheptian ciut. Lelaki berusia 18 tahun itu kini tengah melakukan live di aplikasi tok-tok. Kepribadiannya nyaris seperti Kiran hanya saja dalam versi lelaki.

"Intinya kalian semua buruan dah order helm fullface di sini, gua jamin harganya terjangkau dan kualitasnya oke. Ada juga yang warna lain kalau kalian bosen sama warna item, ada warna merah, kuning, ijo, di langit yang biru." Sheptian asik sendiri di ruang tengah sedangkan yang lainnya fokus menonton televisi. Mungkin garis bawahi dengan Kiran, karena wanita berusia 41 tahun itu kini tengah menatap putra bungsunya dengan pandangan yang sulit di artikan.

Wah. Ternyata lelaki itu pergi memang benar-benar putranya.

"Kak, tolong pesenin Ayah kacamata hitam dong," suara Jefan terdengar dan beringsut mendekat pada Kinan yang tengah bermain ponsel.

"Kakak lagi nggak punya voucher, Yah."

"Ck! Nggak perlu pakai voucher aja, Ayah sanggup bayar kok. Cepetan, kacamata hitam Ayah patah gara-gara Bunda kamu nggak sengaja nginjek."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang