4| KEPUTUSAN

2.8K 117 3
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

Hari ini hari senin, hari yang paling malas menurut Kiran.

Kiran memakai topi sekolah nya asal-asalan, helaan napas keluar dari bibirnya karena ia harus berbaris paling depan. Kenapa pula ia menjadi paling pendek di antara semua perempuan di kelasnya? Apakah ia sekecil kerdil hingga harus berbasis paling depan?

"Lu baris yang bener bisa nggak sih wey? Dari tadi kepsek terus pelototin elo tuh," bisik Nela yang kebetulan ada di belakangnya. Ya, gadis itu perempuan kedua yang memiliki tinggi badan terpendek.

Kiran menerka-nerka siapa gerangan yang paling tinggi? Apakah orang tersebut memiliki tinggi badan bak tiang listrik?

Kiran berusaha bersikap tegap karena upacara bendera telah di mulai. Kiran berdecih pelan, enak sekali guru-guru itu karena berbaris di depan sana yang notabene nya tidak akan kepanasan.

Kiran menoleh dan tak sengaja maniknya bertemu dengan manik tajam nan kelam milik Jefan.

Kiran mengerjapkan matanya pelan, takut jika ia terlalu percaya diri. Namun, saat ia kembali menatap lelaki itu, Jefan masih setia memandanginya.

Kiran bergidik, ada apa sih dengan lelaki itu? Kenapa menatapnya sedemikian rupa?

"Vilda, lu di depan mau nggak?" Kiran menoleh ke belakang, tepatnya pada Vilda.

"Ogah! Nih si Naya mau katanya," Vilda mendorong Naya yang ada di depannya.

"Ih monyet! Bisa diem nggak?!" amuk Naya tak terima.

Kiran berdecak dan kembali menghadap depan, dan pandangannya lagi-lagi bersibobrok dengan manik tajam Jefan.

"Tuh cowok ngapain liatin gue mulu sih?! Kurang kerjaan aja!" guman Kiran pelan.

•••

"WOYYY, BIKIN TOKTOK KUYY!" teriak Kiran pada ketiga temannya.

"Lo pada aja, gue mager." sahut Nela.

"Nggak asik lo!" cibir Vilda.

"BURUAN AHH! MESTI IKUT LO NEL!" Kiran dengan barbar menarik tangan Nela.

"IHHH NGGAK MAU AH, MALES!"

"NGGAK ASIK LO! NGGAK DITEMENIN NANGIS LO!"

"NGGAK DI KASIH TAU JADWAL RAZIA MAMPUS LO!" balas Nela yang membuat Kiran tidak berkutik.

"Nggak boleh gitu lo, nggak baik. Masa sama temen sendir____"

"HELEH! UDAHLAH KALO MAU TOK-TOK AN SILAKAN, GUE MAU KELUAR DULU BENTAR, BYEE!" pamit Nela kemudian keluar dari kelas.

"Nggak apa-apa dah, buruan kita mulai," ucap Naya yang di angguki keduanya.

Mereka mengatur formasi, dengan Vilda dan Naya yang mengapit Kiran.

Lo mati, gue party cooyy....

Sampe bawaaah....

Lalu, ketiganya menggoyangkan tubuh mereka dengan seragam yang ketat itu, membuat beberapa pasang mata melirik mereka. Jangan lupakan kini mereka berjoget ria di depan papan tulis.

MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang