26| BERMALAM DI PANTAI

2.4K 95 5
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

udah berapa hari ya ngga update, hahaha.

siapa yang kangen, cung!

Happy Reading 💜

•••

Jefan melongo melihat pakaian yang istrinya kenakan.

"Kamu serius pakai baju ini? Nggak takut masuk angin?"

Kiran menatap pakaiannya sendiri. Baju crop ketat putih tanpa lengan, celana hot pans berwana biru muda serta kemeja tipis berwarna serupa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak ada yang salah sama sekali dengan pakaiannya. Kiran lantas menatap pakaian yang Jefan kenakan.

Lelaki itu hanya mengenakan kemeja putih yang dilipat sampai siku bagian lengannya di padukan dengan celana bahan hitam.

Berpakaian seperti itu saja sudah membuat jantung Kiran berdebar, apalagi jika Jefan tidak memakai apa-ap___okeey! Cukup di situ, jangan di teruskan!

"Masuk angin gimana? Cuacanya panas begini," Kiran menoleh ke arah jendela yang nampak cerah di luar sana.

Jefan tak menjawab, benar juga. Tapi, jika Kiran memakai pakaian seperti itu jelas Jefan tak bisa mengalihkan pandangannya.

"Lagian gue kuat sama AC kok! Nggak gampang kobam," sambung Kiran.

Jefan menghela napas pelan, lelaki itu tak banyak berkata dan menarik koper milik Kiran untuk dibawanya menuju basement.

Sebelumnya mereka pun sudah meminta izin dan berbicara dengan orang tua masing-masing dan mengajak, namun orang tua serta mertua nya menolak ikut dan membiarkan Jefan dan Kiran menikmati liburan mereka.

Mereka pun tak menitip oleh-oleh apapun dan hanya satu yang mereka inginkan, yakni seorang cucu. Hal itu tentu membuat Kiran membelalak dan merasa salah tingkah. Namun, berbeda dengan Renia, ibu dari Jefan itu bahkan tak ingin mengobrol panjang lebar dan hanya menjawabnya dengan singkat dan ketus.

Kiran menyadari hal itu. Jefan mengatakan jika mama nya tengah dalam keadaan suasana hati yang buruk sehingga saat mereka mengobrol pun menjawabnya terdengar ketus dan datar.

Kiran tak ambil pusing dan mengangguk saja, toh ia pun tak ingin membebani pikiran dan ingin menikmati liburannya.

Jalanan cukup padat, maklum saja sekarang hari minggu banyak orang lain pun yang sepertinya akan pergi berlibur karena kini sudah merasuki waktu liburan.

MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang