Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
Selama perjalanan di dalam bus Kiran memasang wajah muram dan tak bersemangat. Bagaimana tidak, ia duduk di dalam bus sendirian karena tempat duduk sudah di atur padahal dalam datanya Kiran duduk berdua tetapi ia malah berakhir sendirian karena Nela duduk dengan yang lain, alasan lainnya adalah karena Jefan tidak berada di dalam bus yang sama sepertinya, hal itu tentu saja membuat Kiran kesal sekaligus kecewa.
Pasalnya selain Nela dan Jefan tidak ada lagi yang ingin mengobrol dengannya. Ditambah dengan tatapan mengganggu dari Naya dan Vilda membuat Kiran semakin gondok.
Hingga yang dapat Kiran lakukan adalah memainkan ponselnya dan bertukar pesan dengan Jefan yang berada di bus 5 sedangkan dirinya di bus 8.
Kiran mengabaikan anak-anak kelasnya bernyanyi ria di bus dan membuat suara sebising mungkin dan memilih fokus dengan ponselnya.
Jefan
Tidur aja, nanti keselnya hilang.Kiran
Mana bisa gitu! Di sini berisik banget asal kamu tau.Mana ngga ada temen, jadi ngga bisa nyender:(
Kiran berdecak karena tak kunjung mendapatkan balasan dari Jefan setelah menunggu beberapa menit.
Kiran menaruh ponselnya di bangku sampingnya dengan gerakan kasar. Mood nya yang sudah buruk malah semakin buruk karena Jefan yang seperti ikut mengabaikannya.
Kini Kiran benar-benar merasa sendirian. Perjalanannya yang seharusnya terasa menyenangkan dan berkesan, kini malah menciptakan kesan buruk bagi dirinya.
Kiran mengeluarkan earphone nya dan menyumpal telinga agar suara bising di bus yang ditempatinya tidak mengganggu tidurnya.
Cukup lama Kiran tertidur hingga rungunya dengan samar dapat mendengar suara yang cukup ribut. Kiran melepas earphone nya dan mulai membuka mata melihat ke penjuru.
Ternyata bus berhenti, Kiran bertanya pada Nela yang berada di depannya.
"Kenapa berenti? Ini di mana?"
Nela mengedikkan bahunya, "Ngga tau, tapi katanya, kali aja ada yang mau ke toilet sama jajan dulu," Nela menunjuk ke luar jendela, "Di sana ada minimarket. Lo mau keluar ngga?"
Kiran melirik orang-orang yang ada di bus 5 keluar bus, namun maniknya tak melihat Jefan yang keluar. Sontak Kiran menghembuskan napas lesu kemudian menggeleng.
"Gue mau di sini aja," ujarnya kemudian.
Nela mengangguk, "Yaudah, gue keluar dulu kalo gitu."
Kiran hanya membalasnya dengan anggukan singkat dan kembali memasang earphone nya dengan kepala yang disandarkan ke jendela. Maniknya melihat teman-temannya yang berada di luar bus dengan pandangan lurus, tak ada yang menarik perhatiannya.
Sekali lagi Kiran menghela napas panjang, sepertinya ini akan menjadi perjalanan yang panjang dan membosankan. Kiran memilin jari-jarinya di atas paha membayangkan kemungkinan-kemungkinan nanti malam ia akan kesepian karena tidak memiliki teman duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]
ChickLit[FOLLOW SEBELUM BACA] Kiran merasa dirinya seperti burung yang bisa terbang bebas di langit biru di kala dirinya berada di sekolah. Namun, setelah pertemuannya bersama Jefan dunia Kiran berubah detik itu juga. ••• "PARGOY DULU LAH, GUE PUNYA LAGU B...