بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اللهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad.
Author pov.
3 hari kemudian...
Sekarang Ayyana dan Suci sedang bersantai sambil menonton televisi, setelah filmnya selesai, mereka pun hanya diam, tidak tahu harus berbuat apa lagi.
"Gabut nih, buat apa kek gitu, sesuatu," ajak Suci.
"Buat apa?"
"Apa yaa-" jawab Suci yang sedang berpikir.
"Jadi, ada orang yang ngajak buat sesuatu, tapi gak tau mau buat apa." sindir Ayyana.
Suci hanya diam, sedang berpikir, setelah lama berpikir akhirnya dia buka suara.
"Suka seblak nggak?" tanyanya.
"Suka kalau buatan sendiri,"
"Ya udah, ayok buat seblak aja."
"Bahannya?"
"Tenang, udah ada, aku kalo sendiri suka buat seblak, jadi stok bahan!" jawab Suci bersemangat, bahkan sekarang dia sudah berjalan menuju dapur.
Ayyana pun mengikutinya dari belakang, kemudian mereka berdua mulai memasak.
Tidak diperlukan waktu lama untuk membuat seblak, masakan mereka sudah siap.
Mereka berdua makan seperti biasa, di tengah-tengah makannya, terdengar suara ketukan pintu.
Tok tok tok...
"Suamiku udah datang, cepat pakai kerudung sama kaus kaki nya," ucap Suci berjalan keluar untuk membukakan pintu untuk suaminya.
Ya beginilah Ayyana selama tinggal di rumah Suci, santai ketika suaminya bekerja, dan panik ketika suaminya pulang.
Ayya langsung bergegas pergi ke kamar dan menuruti perintah Suci.
. . .
Setelah selesai, Ayya keluar untuk melanjutkan makan dan menemui Suci.
"AYYA!!!" teriak Suci sambil berlari ke arahnya.
"Kenapa? Suami kamu mana?" tanya Ayya kebingungan.
Mata Suci melotot. "Bukan suami aku!"
"Lalu siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hehe & Bro [Lengkap]
General FictionHiburan dapat ☑️ In Syaa Allah ilmu juga dapat ☑️ "Jika kedatangan kau hanya untuk main-main, kenapa memilih manusia lemah sepertiku, Tsani?" Ayyana Dzakiya Almahyra, darinya kita tahu bahwa kemuliaan seorang wanita tidak terletak pada seberapa bany...