بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اللهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad.
"Kak, Abi masuk, ya?" tanya Abi kepada Ayyana yang sedang duduk di tepi kasurnya.
Bukannya malah menemui tamu yang hendak bertemu dengannya, Ayya lebih memilih untuk masuk ke kamarnya, dengan membiarkan pintu terbuka, sedangkan tamu yang sudah mengucap salam itu sudah masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu, dengan perasaan gelisah dan setia menunggu Ayyana keluar dari kamarnya.
"Masuk saja, Dek."
Abi masuk dan duduk di tepi kasur, berada di samping Ayyana yang sedang duduk tanpa berbuat apa-apa.
"Kak, keputusan Abi salah, ya? Sebenarnya semenjak 1 tahun yang lalu, Abi udah akrab sama dia, Abi juga masih gak yakin sama dia, makanya Abi sendiri yang uji keseriusannya untuk Kakak."
"Kamu tidak salah Abi, Kak Ayya saja yang masih sulit melupakan sakit itu."
"Kak, cinta Kakak selama 7 tahun itu tidak bisa diambil, kecuali oleh yang meletakkannya, Allah sendiri yang menggerakkan hati Kakak untuk mencintai dia sedalam itu."
"Tapi kenapa harus dia kalau akhirnya bukan dia yang jadi jodoh Kakak?"
"Kak, jodoh memang ketentuan Allah, tetapi kita yang diberi hak untuk memilih, karena pada dasarnya jodoh itu takdir, bukan Qadar yang tidak bisa diubah lagi."
"Dek kamu tidak tahu,"
"Abi tahu semuanya Kak, lebih dari apa yang Kakak tahu mengenai kehidupan orang itu."
"Apa yang kamu tahu melebihi Kakak yang mencintai dia selama 7 tahun?"
"Dengarkan Abi dulu, Kak, sebelum Kakak menolak atau menerima lamarannya, Kakak akan hidup dengan akhlaknya, bukan ketampanannya, karena Abang itu tidak tampan sih." ucap Abi yang diakhiri cengiran di akhirnya, tidak bisa memahami keadaan jika ini hal yang serius.
"Dan yang paling penting, Kakak akan hidup dengan ilmunya, bukan gaya hidupnya, maka, sejauh ini dia yang paling tepat buat Kakak, yang bisa memahami dengan fitrah sisi wanita yang ada dalam diri Kakak."
"Kakak tidak mau menjadi istri kedua, apalagi jika istrinya tidak merestui, Kakak akan menjadi perebut suami orang, dosa udah banyak ditambah merebut suami orang lagi, ngeri."
"Apa? Hahahah."
"Kok malah ketawa?"
"Cepat siap-siap Kak, pikiran Kakak udah banyak jeleknya, kalau Kakak tidak mencari jawaban itu sendiri, kapan Kakak tahu apa yang sebenarnya terjadi? Kan sudah Abi bilang, Abi mengetahui lebih dari apa yang kakak tahu, nomornya aja diblokir, apa coba yang kakak tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hehe & Bro [Lengkap]
General FictionHiburan dapat ☑️ In Syaa Allah ilmu juga dapat ☑️ "Jika kedatangan kau hanya untuk main-main, kenapa memilih manusia lemah sepertiku, Tsani?" Ayyana Dzakiya Almahyra, darinya kita tahu bahwa kemuliaan seorang wanita tidak terletak pada seberapa bany...