4. Bertamu

687 276 100
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

اللهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad.

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepertinya kamu tidak asing, kita pernah bertemu?"

Pernah lah! Masa iya baru ketemu udah lupa aja, heran, mungkin faktor usia abangnya.

Tentu saja ini cuma batin Ayyana, mana berani dia berbicara kalimat itu secara langsung.

"Alena, salim dulu sama kakek, bibinya juga ya," ucap Rika mengalihkan perhatian lelaki itu.

Kali ini Ayyana selamat.

Ayyana hanya diam sambil memperhatikan semua orang yang ada di sini bersalaman, tentu saja kecuali dia, setelah mereka semua bersalaman, mereka duduk.

"Teteh, itu siapa?" tanya seorang anak perempuan menunjuk ke arah Ayya, kurang lebih usianya 10 tahun.

"Itu, Kak Ayya!" jawab Alena cepat dan bersemangat, padahal yang ditanya bundanya.

Setelah itu, Ayyana melihat lelaki yang tadi dia tabrak menatapnya dengan teliti.

Ayyana jadi salah tingkah, harusnya lelaki itu tidak memandangnya dengan cara seperti yang dia lakukan, untuk menghindari hal yang tidak mengenakkan, Ayyana menundukkan kepalanya supaya tidak diperhatikan lagi.

Ketika melihat kesalahan pada orang lain, lihatlah diri kita, bisa jadi kesalahan kita lebih banyak dari kesalahan orang yang sudah kita lihat.

Yang harus kita perbaiki adalah diri kita, hati kita, sifat buruk kita, lisan kita, perilaku kita, serta prasangka kita pada orang lain, jangan terlalu memandang buruk terhadap orang lain, karena kita tidak tahu urusannya dengan Allah bagaimana, boleh jadi mereka lebih dekat.

"Aku tidak kenal," jawab anak tadi sambil menatap Ayyana juga.

Tidak! Tanpa disadari, sekarang semua orang sudah menatap ke arah Ayyana, entah apa sebabnya.

Ayyana yang daritadi terdiam, bukan terdiam lagi, dirinya bahkan sudah seperti patung sekarang, merasa sangat malu!

Lalu, Ayyana melihat Rika yang berdiri dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah Ayya, tepat di depan Ayya, Rika berkata.

"Kenapa berdiri di situ aja? Ayo ikut duduk," ajaknya memegang tangan Ayyana.

"Iya, Kak."

Sebelum duduk, Ayyana bersalaman dengan adik-adiknya Rika, ayahnya, dan lelaki itu, tentu saja dengan menangkupkan kedua tangannya, kemudian setelah itu, Ayyana duduk di samping Alena.

Hehe & Bro [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang