21. Permen

546 183 199
                                        

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

اللهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad.

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu Minggu kemudian...

Semuanya berjalan normal seperti hari-hari biasa, pukul 19.30. Ayyana sudah selesai menunaikan kewajiban sholat Isya' sebagai seorang Muslimah.

Hatinya lega, bayangkan apabila kita tertidur tanpa mengerjakan sholat Isya’, dan kemudian malah terbangun di kubur. Na'udzubillah min dzalik.

Jangan pernah melewatkan sholat. Karena ada jutaan manusia di alam kubur yang ingin dihidupkan kembali hanya untuk bersujud kepada Allah sekali lagi.

Sholat adalah perkara pertama yang akan dimintai pertanggung jawaban kelak, maka jangan jadikan sholat sebagai hal terakhir yang kita pikirkan.

Yang membedakan antara orang beriman dengan tidak beriman adalah meninggalkan sholat. Jika kamu tidak mengerjakan sholat, maka coba tanyakan pada dirimu sendiri, kamu itu apa?

Ayyana keluar, mencari keberadaan adiknya, Abi. Hendak bertanya, mencari jawaban dari pertanyaan mengenai sholat yang selalu ada saja di dalam pikirannya.

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh," ucap Abi yang baru saja pulang dari masjid, melaksanakan sholat Isya' berjamaah.

Dengan cepat, Ayyana keluar dengan masih menggunakan mukenah kesayangannya.

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga."

"Lho, Kakak nungguin Abi? Kenapa? Nungguin permen, ya?"

Ayyana malu, adiknya selalu saja menggodanya dengan selalu menyebut permen, ada apa dengan permen?

"Ih mana ada, siapa coba yang nungguin Bang Hehe kamu itu ngasih permen sama Kakak? Random banget."

"Hahaha, yang bilang permennya dikasih Bang Hehe siapa, Kak? Kan bisa saja Abi yang beliin Kakak, hayo."

Ayyana diam, tidak menanggapi Abi yang selalu saja menggodanya.

"Tapi hari ini Bang Hehe tidak sholat di masjid seperti biasa, Kak. Jadi permen yang Kakak tunggu tidak ada."

"Ya-ya sudah. Berarti dia sudah menyerah, lemah banget. Mau berjuangnya cuma 7 hari saja, lagian kenapa coba pake acara nyogok segala pakai permen?"

"Ya ada, deh. Abi mah tahu, tapi Kakak itu kenapa tidak mau nerima walaupun cuma sekali, satu permen saja?"

Biar dijelaskan sedikit terlebih dahulu, setelah Tsani melamar Ayyana terang-terangan, menyatakan cinta terang-terangan, tidak lupa dengan Ayyana yang selalu menolak mentah-mentah lamarannya itu.

Hehe & Bro [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang