بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اللهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad.
⚠️WARNING⚠️
Banyakin istighfar di part ini, ya...Tenang, tetap ada pelajarannya, kok.
"Nain!" sapa wanita itu dengan ramah.
Tatapan Ayyana bergerak antara Tsani dan wanita itu, mencoba memahami kedekatan mereka. Namun, misteri di balik identitas wanita itu masih belum terpecahkan, meninggalkan Ayyana dalam kegelisahan yang semakin mendalam.
Tetapi wanita memang tidak bisa menahan cemburu walaupun satu detik, dengan perasaan yang tidak karuan, Ayyana akhirnya beranjak dari duduknya dan menghampiri Tsani yang sedang berhadapan dengan wanita cantik itu.
"Sudah, Sayang? Ayo, pulang kalau sudah." ucap Ayyana sambil menggandeng tangan Tsani.
Tsani menatap Ayyana, ada apa dengan istrinya saat ini? Tiba-tiba bersikap manis, dan apa katanya?
Sayang?
Tsani tidak peduli siapa wanita yang menyapanya itu, dia paham betul jika dia meresponnya, Ayyana pasti akan apa-apa, bahkan yang lebih parahnya, Tsani tidak mau sikap manis Ayyana hilang begitu saja. Tsani memutuskan untuk langsung membayar makanannya tanpa menjawab sapaan wanita itu, dan teman Tsani, sebut saja Refa. Dia menanggapi Ayyana.
"Santai dulu dong, Cantik. Ini masih ada yang mau reunian nih, udah lama gak ketemu,"
"Sembarangan godain istri orang!" protes Tsani dengan nada tegas.
Dengan itu, Tsani meninggalkan Refa dan wanita misterius itu, yang tidak diketahui namanya. Ayyana menyusul langkah Tsani dengan senyum kepuasan yang terselip di bibirnya.
Pertama, karena Tsani tidak menanggapi sama sekali wanita itu, dan yang kedua karena Tsani menunjukkan tanda-tanda bahwa dia menyayangi Ayyana, dengan bersikap cemburu.
. . .
Di jalanan yang mulai sepi karena matahari akan terbenam, Tsani dan Ayyana berjalan beriringan, langkah mereka seolah menyatu dengan senja yang merambat perlahan serta cahaya kuning keemasan memancar dari langit.
Ayyana, yang sebelumnya menggandeng tangan Tsani dengan erat, tiba-tiba melepasnya dengan gerakan cepat.Tsani memperhatikan perubahan sikap Ayyana dengan kebingungan, mencoba memahami apa yang sedang terjadi di dalam pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hehe & Bro [Lengkap]
General FictionHiburan dapat ☑️ In Syaa Allah ilmu juga dapat ☑️ "Jika kedatangan kau hanya untuk main-main, kenapa memilih manusia lemah sepertiku, Tsani?" Ayyana Dzakiya Almahyra, darinya kita tahu bahwa kemuliaan seorang wanita tidak terletak pada seberapa bany...