40. Pesan

2.7K 648 56
                                    


Hari itu seluruh rakyat Phynexia dikejutkan dengan ombak laut yang begitu tinggi, juga bunyi musik yang sangat nyaring dari laut yang terdengar hingga ke seluruh pelosok.


Ombak laut yang dari tadi ditakuti semua orang kini makin naik dan salah satu ombak itu kian naik dan menyambar dermaga, bahkan terus menerjang hingga ombak itu sampai ke alun-alun barulah ombak itu turun.


Tetapi setelah turun, ombak itu memperlihatkan sosok Mermadian berpakaian gaun gradasi biru ditemani dua lelaki lain dibelakangnya. Ketiga Mermadian tersebut sedang berubah sehingga masing-masing dapat terlihat dengan sepasang kaki tanpa alas.


"Kepada Kerajaan Phynexia dari Benua Ashia, kami perwakilan Kerajaan Mermadian dari Benua Aunesia. Berikut akan menyampaikan surat yang ditulis oleh Ratu Lautan kami ialah Ratu Bae Irene. Berikut isi surat tersebut:


'Kerajaan Mermadian diam karena menunggu permintaan maaf dari Phynexia selama sebulan tanpa perlu dimintai, tetapi tidak kunjung ada yang datang. Sehingga kami dengan ini menyatakan akan memberikan kurun waktu 1x24 jam untuk permintaan maaf atas kesalahan yang telah dilakukan Phynexia terhadap Mermadian.


Kami meminta jaminan kedamaian ialah dikirimnya salah satu Pangeran Phynexia ke Mermadian selama jangka waktu yang belum ditentukan. Bila permintaan ini tidak dikabulkan, Mermadian akan meniup sangkakala sebanyak tiga kali dan mendeklarasikan perang dengan Phynexia.'


Surat ini dimaksudkan untuk didengar oleh Phynexia, dan meyakinkan Keluarga Kerajaan Phynexia bahwa surat ini bukan hanya sekedar ancaman atau gertakan, tetapi janji. Sehingga Ratu Lautan meminta kebijakan dari Phynexia."


Setelah mengatakan hal tersebut, ketiga orang itu memanggil ombak dan merekapun lenyap disapu ombak yang menerjang hingga alun-alun kota Phynexia.


Tak butuh waktu jam untuk kejadian tersebut sampai ke telinga keluarga kerajaan dan aristokrat.


━╋━◇◇◇━╋━


Berita itu tak luput dari Pangeran Donghyuck yang sangat terpukul setelah menyadari kesalahannya. Hati-nya tidak tenang, badannya juga sudah berkeringat dingin.


Dia hanya dapat menghampiri Pangeran Mark dan meminta Sang Pangeran untuk mengantarnya menemui Pangeran Renjun karena sang Pangeran Croastrow tidak dapat Donghyuck temukan di istana.


Butuh beberapa waktu karena Mark perlu meminta izin dulu kepada ayahnya untuk mereka keluar dari istana. Tapi pada akhirnya mereka tiba di depan Kastil Permata Hutan.


Gerbang kastil itu selalu terbuka dan tak ada yang menjaganya, sehingga kereta kencana milik Mark dan Donghyuck masuk hingga ke depan pintu kastil.


Disana mereka disambut Renjun dan Karina.


Karena hari masih siang, masing-masing mereka sibuk dengan kesibukan masing-masing baik mengelana atau fokus pada hobi baru yang bisa mereka dapatkan. Terdengarnya kereta kencana yang memasuki halaman kastil hanya didengar oleh Renjun, dan alhasil Karina yang sedang menemani temannya itu ikut menyambut kedua pangeran.

Imperial Shadow ≡ NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang