47. Masa yang baru

2.4K 451 51
                                    

Masih di minggu yang sama namun hari berbeda dari insiden rapat yang terjadi, pagi hari ketika Jeno memasuki ruang kerjanya, disana sudah ada Grand Duke Yunho yang terduduk menunggu. Begitunya Jeno masuk, sang Grand duke berdiri sambil memberi hormat.

"Yang Mulia Pangeran Jeno, maaf bila lancang, tetapi kami memohon waktu Pangeran untuk pesta teh bersama."

Jeno terdiam sejenak namun akhirnya mengangguk. Kata ‘kami’ tak luput dari perhatiannya dan kata itulah yang terus menerus membuatnya gusar selama dalam perjalanan di kereta kuda milih Grand Duke yang entah membawa mereka kemana.

━╋━◇◇◇━╋━

Pada akhirnya kereta itu berhenti di mansion yang sama seperti saat pesta terakhir Jeno dimana dia datang bersama Renjun. Mansion milik Marchioness Kim Taeyeon.

Kepala pelayan mansion itu menyambut dan mengantar mereka ke taman belakang mansion dimana sudah tersedia meja teh berserta jamuan juga orang-orang yang dapat Jeno pahami sebagai ‘kita’ pada kalimat Grand Duke Yunho sebelumnya.

Para aristokrat yang melihat kedatangan mereka ikut berdiri dari duduknya untuk menyambut Jeno. Namun tak seperti sambutan dan tukar kata ramah yang biasa terjadi diantara mereka, kini Jeno menjadi kaku dan was-was.

Bagaimanapun pada rapat sebelumnya semua yang menentang Jeno dalam pendapatnya untuk penggunaan sumber daya Croastrow berasal dari kubu aristokrat. Memang hanya beberapa aristokrat tertentu, tapi Jeno tidak ingin naif dan menutup pikiran bahwa sebenarnya semua orang di kubu aristokrat memiliki pandangan yang sama.

"Aku mengerti bila kau agak waspada kepada sebagian kami yang berada disini, karena sebagian ialah fraksi bangsawan yang sedang bertentangan dengan fraksi keluarga kerajaan." mulai Grand Duke Yunho yang dapat membaca sikap hati-hati dari Jeno. "Tapi percayalah kami memiliki tujuan yang sama, dan itu untuk memajukan Phynexia."

“Kalian…”

Para aristokrat disitu saling bertatapan sebelum menggangguk satu sama lain. “Kami bisa dihitung sebagai fraksi baru yang terbentuk secara diam-diam," Jelas Count Heechul.

“Pangeran Jeno, selama ini kami sebagian para petinggi di fraksi aristokrat belum mencalonkan raja karena kami ingin kau yang menjadi calon kami, dan tentu itu menjadi suatu masalah karena sebagian lagi menentang ide ini.” Tambah Marquess Changmin.

“Tidak.” Jawab Jeno dengan tegas begitu kalimat dari sang Marquess selesai. “Aku minta maaf, tapi aku ada di pihak Mark-hyung.”

“Masih ada waktu, kami mohon setidaknya pikirkanlah dulu ini.” mohon Baroness Joohyung.

“Apa hyungku memiliki kekurangan sehingga kalian ingin mengangkatku? Aku bahkan tak memiliki bakat apapun yang melebihi kakakku.”

“Kau tahu ini masalah politik, Pangeran Jeno.” Jawab Viscountess Yuri dengan tegas. “Bukan masalah apa kelebihanmu, tapi karena kami menganggap kau setara dengan Pangeran pertama.”

Jika saja kalimat ini terlontar beberapa bulan sebulan sebelum sekarang, Jeno akan sangat terharu dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Tapi kini dengan dirinya yang sudah menerima kenyataan bahwa dia sendiri tak perlu membuktikan dirinya seperti sang kakak, kalimat ini tak berarti khusus.

“Kami tak mungkin mendukung Pangeran pertama, jadi kami akan mendukung siapa yang setara dengan dia dan yang terbaik untuk kemenangan kami.” imbuh Marquess Taeyeon.

“Archduke Yunho, tentu kau memiliki alasan lain. Kau adalah orang paling dipercayai fraksi keluarga kerajaan.” alih Jeno kepada sang Grand Duke yang daritadipun ikut diam dan membiarkan teman-temannya menjelaskan.

Imperial Shadow ≡ NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang