Pangeran kedua kerajaan Phinexia telah mendapatkan amanat dari sang raja untuk menikahi putra mahkota kerajaan Croastrow. Walaupun tak siap, Lee Jeno tetap pada pendiriannya untuk mengikuti apapun perintah sang ayahanda.
Walaupun perintahnya adalah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hendery kesal. Kesal bukan main. Berani-beraninya sih pangeran itu membanting buku mereka. BUKU DIBANTING?! Suatu tindakan tidak terhormat.
Kalau saja Renjun tidak datang, Hendery pasti sudah mengambil lagi buku itu untuk dia amankan dari jangkauan Jeno.
Untuk menenangkan dirinya, Hendery memutuskan untuk turun ke kota. Ya, turun.
Kerajaan Phynexia terletak ditengah kota dan diposisi paling tinggi. Sepenglihatan Hendery, semakin ke tepi maka para pejalan kakipun berubah, dari yg memakai baju dengan corak emas menjadi para pekerja dengan baju polos yang lusuh.
Dengan sayap hitamnya yang lebar dan gagah, orang-orang di perkotaan mulai melihat kearahnya sambil berbisik-bisik.
Hendery tak begitu peduli. Lagipula apa yang dapat mereka lakukan pada Hendery?
Sebagaimana Hendery adalah seorang Historian, diapun senang membaca buku dan mengetahui fakta-fakta kerajaan lain di luar Croastrow.
Satu fakta menarik adalah penduduk Phinexya dilarang mempelajari seni bela diri, sampai keluarga kerajaanpun dilarang. Hanya mereka ksatria yang telah dianggap pantaslah yang boleh mempelajari seni bela diri.
Hal ini didasari ketakutan raja Phinexya pada zaman dulu bahwa bila orang-orangnya tau bela diri, kemungkinan untuk penglengseran tahta dan kudeta dapat terjadi.
Hendery suka memutar bola matanya saat mendapati kebodohan duniawi seperti fakta di atas.
Di Croastrow sendiri semua orang tau bela diri, belum lagi ditambah anugrah dari Sang Gagak untuk mereka. Karena itulah mereka dilihat sebagai kerajaan dengan latar belakang militer terkuat.
Dan lagi, untuk apa para pria kelas atas berpakaian dengan gaya militer kalau bela diri saja tidak tahu? Huh memalukan.
Ketika Hendery sudah berjalan cukup jauh dan sudah mendekati dermaga, matanya menangkap sebuah toko dengan nama 'Fel10ne'.
Dari kaca nampak rak-rak yang dipenuhi oleh buku. Belum lagi beberapa kucing yang berjalan-jalan didalam.
