2. Langkah Awal Jadi Orang Tua Muda Baru

10.7K 481 13
                                    

WAJIB FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

• • •

Mobil mewah bermerek terus membelah jalanan Ibu kota Jakarta yang tampak sudah cukup ramai, dan waktu sudah menunjukkan pukul lima petang. Dylan terus terfokus pada jalanan walau netranya sesekali melirik pada Disha yang diam bungkam tak bersuara sama sekali sejak mereka pergi dari Rumah Sakit. 

"Itu bayi nya masih idup gak?" tanya Dylan dan seketika langsung dibalas dengan tatapan tajam dari Disha.

"Lo itu ya, kalo ngomong." cecar Disha dengan gusar.

"Ya, gue cuma masti in aja takutnya dia itu eemm … karna kelaparan," 

"Stress." lirih Disha sebal. 

"Lagian dari tadi dia belum dikasih makan atau juga ASI, takutnya dia kenapa-kenapa terus jadi dosa juga sama kitanya," oceh Dylan tak jelas dengan tampang konyol menyebalkan saat Disha menatapnya dan terbelesit rasa ingin menenggelamkan cowok itu ke dasar lautan dalam.

"Lo gak liat kalo bayi nya masih nafas?" seru Disha menekan, ia benar-benar jengkel sudah tak ada rasa sabar untuk menghadapi cowok yang baru saja ia kenal beberapa jam lalu karena aksiden yang menyebabkan mereka bertiga bertemu.

"Berarti aman ya kalo dia masih nafas?"

Disha mendengus sampai kapan ia harus mendengarkan pertanyaan super bodoh dari cowok itu. 

"Bisa gak sih, lo tutup mulut lo itu gue cape dengernya," pinta Disha lantas meringis berusaha tetap sabar. 

"Oke."

Gadis itu melongos lalu menghela lemas, jawaban Dylan terlalu santai bahkan lihatlah tampang menyebalkan wajah cowok itu yang terlihat santai seolah keadaan sudah terasa baik-baik saja.

Setelah memutar kota akhirnya mobil Dylan terhenti disebuah parkiran luas Mall terbesar kawasan Ibu Kota. Disha yang langsung paham jika keduanya sudah sampai ditujuan bergegas untuk keluar namun langkahnya terhenti saat lengan kanannya tertahan. 

"Apaan?" sergah Disha kesal pada Dylan yang menahannya. 

"Lo mau masuk ke dalem Mall dengan keadaan lo sekarang?"

Disha menyergit tak paham, sebenarnya ia sudah sangat muak sekali dengan Dylan namun ia berusaha untuk sedikit bersabar lagi menghadapi cowok konyol itu. 

"Apaan sih, gak usah bertele-tele langsung aja intinya apa," tekan Disha.

Dylan memutar kedua bola matanya dengan malas lalu menatap sebentar bayi yang sekarang sudah resmi menjadi miliknya juga Disha, lantas menatap seluruh tubuh Disha sementara Disha yang tak paham hanya bisa memandang malas. 

"Lo mau pake seragam masuk ke sana? Sedangkan kita bakal keliaran di Mall nyari keperluan bayi terus lo gendong-gendong bayi ini sama seragam sekolah gitu?" 

Disha tersadar, benar. Ia tak mungkin berkeliaran seraya menggendong bayi di dalam Mall maka orang-orang sekitar akan memandangnya sebelah mata dan pastinya ia akan mendapatkan cibiran-cibiran. Terlebih bukan ia saja yang memakai seragam, Dylan pun sama. Bahkan di seragam putih cowok itu sedikit terdapat bercakan darah karena beberapa jam lalu ia membantu Almarhum Jenazah dari Ibu kandung bayi itu maka mereka tak mungkin memasuki Mall dengan keadaan seperti sekarang ini. 

"Terus gue harus gimana, tas sama cardigan gue ketinggalan di mobil," tanya Disha seketika kepalanya kembali pusing sebab ia terlalu lama berpikir. 

Diamnya Dylan bukan sembarang diam, sejak diperjalanan ia terus berpikir dengan jernih dan tak gegabah cowok itu terus berpikir dengan keras. Lalu dengan gerakan cepat cowok itu memutar tubuhnya lalu menatap kursi penumpang belakang yang kosong. 

Jadi Orang Tua Muda Saat SMA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang