9. Perkara Nasi Goreng

5.5K 288 2
                                    

WAJIB FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

• • •

Dylan mengerang ketika tidurnya yang nyenyak harus terganggu oleh sinar matahari pagi sudah menerobos masuk ke dalam kamarnya. Cowok dengan wajah bantal rambut gondrong acak-acakan serta tubuh bagian atas terbuka tanpa pakaian lantas cepat terduduk di ranjang, percuma saja kalau ia tetap tidur sinar matahari itu akan terus mengganggunya dengan terpaksa masih dalam keadaan ngantuk cowok itu mengumpulkan seluruh nyawanya untuk benar-benar bangun.

Kaki jenjangnya melangkah keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil air mineral, tenggorokannya terasa kering membutuhkan asupan cairan, dalam langkahnya indra penciuman milik Dylan menghirup aroma sedap makanan yang membuat perutnya terasa lapar.

"Pagi,"

Cowok itu tercenung saat melihat senyum merekah indah itu dari seorang gadis cantik berkaus polos oversize hampir menelan seluruh tubuhnya menyapa dengan suara lembut.

"Sini duduk kita sarapan, gue udah bikin nasi goreng buat lo,"

Dylan berjalan mendekat kearah meja makan yang sudah terdapat 2 piring nasi goreng beserta lauknya yang lain. Disha ikut duduk dikursinya dan berhadapan langsung dengan cowok itu.

"Sorri gue kesiangan jadi gue gak sempet bikin sarapan buat kita," ucap Dylan dengan suara berat khas bangun tidur. Disha tersenyum hangat sebagai respons.

"Sorri juga karna gue kesiangan jadi lo yang harus masak," sesal Dylan lagi.

"Gak apa-apa gue emang sengaja bangun pagi agar sempet bikin sarapan, selagi Zayn masih tidur jadi ya it's oke," balas Disha. Kini hubungan keduanya tak lagi kaku seperti dulu ketika mereka bertemu dan tinggal satu atap saat pertama kalinya sekarang ini Disha dan Dylan mulai saling memahami satu sama lain.

"Yaudah kita makan sekarang sebelum dingin," ajak Disha pertama kali yang langsung diangguki kepala oleh Dylan dengan senang hati.

Dylan yang mendahului suapannya sementara Disha hanya bisa menatap sambil memperhatikan ia hanya ingin tahu bagaimana reaksi cowok itu ketika pertama kali mencicipi sarapan yang ia buat.

"Gimana enak?"

Hening tak ada jawaban, Dylan terpaku dalam kunyahannya yang terhenti begitu saja. Disha menatap penuh harap jika masakan yang pertama kali ia buat untuk cowok itu tak akan mengecewakan, gadis itu terus memandang lekat Dylan yang tak berkutik tanpa arti.

"Lan?"

Cowok itu mengejat sesaat lantas tersenyum lebar setelah ia berhasil menelan makanannya, Disha yang masih penasaran dengan raut wajah Dylan terus mengamati dalam.

"Enak Sha," puji Dylan.

Senyuman indah itu kembali merekah Dylan tersenyum kecil ia senang melihat Disha tersenyum seperti itu seolah itu sudah menjadi candunya dalam menatap Disha yang merasa bahagia.

"Biar gue coba,"

"Sha!" panggil Dylan cepat gadis itu langsung terhenti saat sendok yang berisi nasi goreng hendak ia makan langsung menatap Dylan dengan binggung.

"Di kulkas ada susu gak?" tanya Dylan cepat.

"Ada. Kenapa? Lo mau?"

Dylan mengangguk dengan amat cepat gadis itu ikut mengangguk kemudian bangkit dari kursinya. "Biar gue ambil."

Dengan gerakan cepat Dylan menyendok dan menghabiskan hampir satu piring nasi goreng miliknya, raut wajah tak terbaca menggambarkan satu hal yang buruk. Pelipis penuh dengan keringat seolah menahan sesuatu saat ia berusaha susah payah terus menelan semua nasi gorengnya dengan gerakan cepat sekaligus berpacu bersamaan dengan langkah Disha yang berjalan menuju dapur untuk mengambil susu yang ia mau, nyatanya hal tersebut hanyalah sebuah alasan agar cowok itu mendapatkan sedikit celah untuk menghabiskan satu piring nasi goreng buatan Disha dengan waktu yang sangat singkat.

Jadi Orang Tua Muda Saat SMA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang