35. Persiapan Festival

5.5K 188 6
                                    

WAJIB FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

• • •

Pintu kamar mandi terbuka perlahan menampakan sosok Dylan yang tengah menggendong sang Istri ala bridal style keluar dari sana, wanita cantik yang hanya dibaluti piama mandi serta gulungan handuk pada kepalanya memperlihatkan jika ia baru saja selesai dengan ritual mandinya sepasang netra indahnya menatap lekat seraya tersenyum tulus menatap dalam sang Suami.

Ya, setelah pagi menjelang Dylan harus dibuat kaget tersentak saat ia baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya setelah semalam melepas rasa penat bersama sang Istri. Padahal ia dan Disha baru saja terlelap sekitar pukul empat dini hari namun baru beberapa jam ia tertidur dengan damai cowok itu harus dikejutkan dengan suara isakan tangis lirih dari Disha.

Dylan benar-benar terkejut bukan main saat Disha mengeluh sakit dan tak bisa berjalan dengan normal sebab kedua kakinya terasa sangat sakit dan perih. Dylan yang mulanya panik bukan main setelah mendengar keluhan sang Istri entah kenapa ia malah akan tertawa saat Disha mengatakan kakinya terasa sakit padahal Dylan paham betul jika sebenarnya yang dikeluhkan oleh Istrinya bukanlah kakinya yang terasa sakit melainkan bagian lainnya.

Dengan hati-hati Dylan mendudukkan Disha di kursi meja rias, cowok itu tampak sedikit menghela penat namun setelah itu ia tersenyum. Dapat terlihat dari wajah serta peluh keringat yang perlahan keluar dari pelipisnya ia terlihat sedikit kelelahan. Bagaimana tidak, semua keperluan sang Istri dari mulai berjalan hingga melakukan ritual mandi Dylan lah yang membantunya. Bahkan sampai memakaikan seragam juga mengeringkan rambut Dylan lah yang melakukan.

Entah kenapa cowok itu merasa sangat bersalah juga merasa kasihan dengan sang Istri yang mengeluh tidak bisa berjalan sebab kesakitan, sebagai seorang Suami yang bertanggung jawab apa yang telah ia lakukan mau tak mau Dylan harus menerima resikonya.

"Padahal aku bukan anak kecil kenapa kamu malah bantu aku mandi?" gumam Disha pelan secara tiba-tiba kedua pipi putih mulusnya itu memerah padam jika harus kembali mengingat saat-saat tersebut bersama sang Suami.

"Apa salahnya aku bantu Yang? Aku juga gak mau liat kamu nangis terus apalagi sampai ngeluh sakit gak bisa jalan," balas Dylan cowok itu masih sibuk mencari seragam sekolah sang Istri di dalam lemari.

"Tapi tetep aja aku malu," lirih Disha ia benar-benar malu sendiri dibuatnya. Meski tak melakukan ritual mandi secara bersama entah kenapa dari mulai Dylan membantunya itu terasa sangat memalukan seolah Disha ini adalah baby Zayn yang harus dimandikan di dalam bath tub berisi gelembung sabun juga mainan bebek karet.

"Kenapa harus malu sih, Yang?" tanya Dylan cowok itu mengecup sekali pucuk kepala sang Istri setelah ia menemukan setelan seragam sekolah milik Disha.

"Aku kan suami kamu, kenapa kamu harus malu sama aku hmm?" lanjut Dylan lagi lantas memutar tubuhnya menjadi berhadapan dengan Disha, ia menekuk lutut menjadi berjongkok tepat dihadapan cewek itu.

"Yuk, pake dulu seragamnya," ajak Dylan lembut. Meski wajahnya yang masih tampak bantal juga mengantuk cowok itu masih terlihat sangat tampan, ditambah suara lembut yang serak membuat Disha benar-benar terpesona.

"Biar aku aja yang pake kamu cepet mandi sana nanti kita ke siangan," elak Disha menepis halus tangan Dylan yang hendak melepas tali handuk piamanya.

"Kenapa gitu? Gak apa-apa aku bantu kamu pake seragamnya sayang,"

"Ih, gak usah biar aku sendiri aja!" tepis Disha lagi berusaha  menghentikan. Dylan menghela panjang lantas mengangguk.

"Yaudah kamu pake seragamnya sekarang aku mau gosok gigi dulu,"

"Sekalian mandi aja agar gak dua kali bolak balik ke kamar mandi," timpal Disha membuat cowok itu menghela lagi.

Saat hendak Dylan melangkah untuk segera mandi sebelah tangannya secara tiba-tiba tertahan, ia lirik ke belakang dimana ia langsung disuguhi oleh pandangan tulus dan lembut menyapa dirinya.

Jadi Orang Tua Muda Saat SMA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang