Waktu terus berjalan. Kini sudah tiga bulan Jeno memiliki Jaemin sebagai slut serbagunanya. Selama tiga bulan ini tidak ada kejadian istimewa atau kejadian besar diantara keduanya. Semua berjalan biasa-biasa saja. Kedekatan keduanya juga tidak ada yang berubah.
Seperti pagi ini, Jaemin baru saja melakukan oral sex pada Jeno di kamar yang berada di dalam rungan kerja Jeno. Sudah masuk tiga bulan, tapi Jeno tidak kunjung melakukan seks lebih pada Jaemin.
Jeno menarik Jaemin untuk tidur di sampingnya. Setelah itu, dia memeluk Jaemin dan mulai memejamkan mata.
Akhir-akhir ini ada yang sedikit membuat pikiran Jeno menjadi terusik. Masalahnya adalah Soobin sudah tau tentang kejadian malam itu dengan Lia. Jaemin juga sudah tau tentang Soobin yang mulai berusaha membalas perbuatan Jeno. Jaemin bisa tau karena Soobin dengan terang-terangan mencoba mengusik perusahaan Jeno dan masalah sabotase yang dilakukan Soobin di sudah menjadi rahasia internal dalam perusahaan.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Jaemin.
"Memangnya ada apa denganku?" Jeno bertanya balik dan dia tetap memejamkan mata.
"Tentang masalahmu dengan tuan Soobin."
"Jangan panggil dia dengan embel-embel tuan."
"Baiklah. Tentang masalahmu dengan Soobin, apa yang akan kau lakukan?"
"Masih tidak tau."
"Bukankah bisa saja dia menyakitimu?"
"Aku tidak takut."
"Jika aku boleh tau, apa yang menyebabkan Soobin itu sampai menyuruh bawahannya untuk merusak sistem IT di perusahaan ini?"
"Aku melakukan seks dengan istrinya." Jawab Jeno dengan santainya. Sementara itu Jaemin langsung terkejut.
"Kapan kau melakukannya?" Tanya Jaemin.
"Saat kau menghilang dariku beberapa waktu lalu."
Jaemin merasa sedikit sakit hati. Bukan karena dia cemburu. Tapi dia merasa seharusnya Jeno tidak melakukan seks dengan orang lain saat Jeno sudah membelinya sebagai slut. Dia jadi merasa tidak bisa memuaskan Jeno hingga Jeno melakukannya dengan orang lain.
Ini mungkin terdengar sepele bagi orang lain. Tapi bagi Jaemin, ini adalah hal yang membuatnya sakit hati bahkan merasa tidak berguna. Seharusnya setelah Jeno membelinya, Jeno hanya melakukan seks dengannya. Jika Jeno masih melakukan dengan orang lain, Jaemin malah merasa dia tidak becus melakukan tugasnya dan tidak membuat puas tuannya.
Apa karena Jaemin tidak menarik?
Apa karena itu juga akhirnya Jeno tidak kunjung melakukan seks dengan Jaemin?
Pertanyaan itu akhirnya muncul dalam pikirkan Jaemin dan membuat Jaemin merasa tertekan.
Namun lagi-lagi Jaemin merasa tidak bisa menunjukkan kemarahannya pada Jeno. Dia terlampau takut Jeno memarahinya balik. Memangnya siapa dia hingga harus marah pada Jeno karena Jeno melakukan seks dengan orang lain?
Ayolah, Jaemin hanya sekedar slut. Tidak lebih dari itu. Jaemin sangat tau posisinya seperti apa dalam hidup Jeno.
"Wajar jika dia marah. Kau keterlaluan." Ucap Jaemin yang mencoba tetap bersikap biasa seolah Jeno tidak melukainya sama sekali.
Jeno langsung membuka mata dan menatap Jaemin. "Kau membela si brengsek itu?"
"Tidak. Aku hanya mengatakan pendapatku saja."
"Aku tidak suka." Jeno mendekatkan wajahnya ke arah Jaemin. "Jangan membela musuhku, jangan memuji pria bahkan wanita lain di depanku, jangan mengatakan kau kagum dengan seseorang kecuali aku. Paham?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Puntuale ✓
Fanfiction«Dari cerita ini, kalian mungkin akan paham kenapa tuhan menempatkan kita di masa lalu tergelap. Jeno dan Jaemin juga memiliki masa lalu gelap itu. Hanya saja akhirnya mereka menyadari bahwa masa lalu itu yang membuat kisah baru untuk mereka. Bukan...