→DUA PULUH SEMBILAN←

2.3K 199 2
                                    

Taeyong sore ini datang ke rumah Jeno setelah mendapat kabar bahwa Jaemin baru saja pulang dari rumah sakit. Dia datang sendirian karena Jaehyun ada pertemuan penting dengan mantan kolega bisnisnya.

Taeyong sempat marah karena Jeno tidak memberi tau dari awal tentang apa yang terjadi pada Jaemin. Jeno beralasan dia terlalu sibuk merawat Jaemin hingga lupa mengabari Taeyong.

Jeno memang meminta pada Jaemin untuk menyembunyikan kebenarannya. Jeno tidak mau hal ini akan menjadi masalah baru. Apalagi jika Yunho tau, Yunho mungkin akan semakin memaksa Jeno menikahi Jaemin.

Jeno masih tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun termasuk Jaemin. Rasa traumanya masih sama. Dia takut Jaemin akan menyakitinya. Sebenarnya dia sudah menyadari bahwa dia mencintai Jaemin. Hanya saja dia terus menolak semua perasaan itu.

Sementara itu, Jaemin hanya bisa menuruti perkataan Jeno untuk menyembunyikan semua ini dari orang lain. Walau bagaimanapun, Jaemin tetap slut Jeno. Jadi Jaemin harus menuruti semua perkataan Jeno.

"Yakin kau benar-benar sakit lambung?" Tanya Taeyong pada Jaemin.

"Yakin, bubu. Kemarin dokter yang mengatakannya padaku." Jawab Jaemin.

"Lalu kenapa obat yang diberikan padamu banyak sekali?"

"Aku tidak tau, bubu. Mungkin memang aku membutuhkan semua obat itu karena kondisi lambungku sangat buruk."

Taeyong akhirnya memilih percaya saja. Meskipun sebenarnya dia merasa aneh, tetap saja dia berpikir bahwa Jeno dan Jaemin tidak akan membohonginya.

"Apa kalian sudah makan?" Tanya Taeyong.

"Belum, bubu." Jawab Jeno.

"Kalau begitu, biar aku memasak untuk kalian dulu." Taeyong berdiri dari duduknya.

"Biar maidku saja yang membuatkan, bubu." Cegah Jeno.

"Tidak perlu. Biar aku saja."

"Apa bubu tidak lelah? Malam nanti bubu akan menghadiri acara di rumah bibi Krystal."

"Tidak apa-apa. Lagipula aku hanya akan memasak untuk dua orang. Tidak akan berat. Kalau begitu, aku ke dapur dulu. Ku temani Jaemin saja di sini."

"Baik, bubu."

Setelah itu, Taeyong pergi ke dapur. Memang nanti dia akan datang ke acara pesta di rumah Krystal karena Shotaro baru saja dikonfirmasi hamil. Karena itu keluarga Krystal mengadakan perayaan untuk anak dari menantu pertama mereka.

"Kenapa?" Tanya Jeno setelah melihat Jaemin melamun.

"Jika bayiku bisa tumbuh, bukankah aku bisa mengandung bersama dengan Shotaro? Kau juga mungkin akan bisa menjadi ayah bersamaan dengan Sungchan."

Jeno merasa Jaemin memang sedih sejak awal tadi Taeyong mengatakan tentang kehamilan Shotaro. Jeno mengerti bahwa Jaemin masih emosional jika sudah membahas tentang hal yang berhubungan dengan bayi.

Jeno pun memutuskan untuk naik ke atas kasur. Setelah itu dia duduk di samping Jaemin dan merangkul pinggang Jaemin. Karena itu, Jaemin juga menyandarkan kepalanya di pundak Jeno.

"Aku sungguh merasa tidak berguna. Padahal keinginanku untuk mengandung sudah terkabul. Tapi bodohnya aku tidak menyadari itu. Secara tidak langsung aku sudah membunuh anakku sendiri." Ucap Jaemin.

"Jika kau merasa bersalah, maka aku yang paling merasa bersalah. Semua ini karena kecerobohanku. Aku tidak memahami tentang seks secara menyeluruh hingga menyebankan kau hamil. Aku bahkan tidak pernah memeriksakan apakah ada janin di tubuhmu setelah kita melakukan seks berkali-kali dalam waktu yang sering."

Puntuale ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang