Jaemin mengerutkan alisnya saat merasa sebuah tangan mengelus rambutnya. Karena itu, Jaemin mulai membuka mata. Dia langsung melihat Jeno dan ternyata Jeno juga yang mengelus rambutnya.
"Morning." Ucap Jeno dengan suara beratnya.
Jaemin tidak menjawab apa-apa. Dia agak sedikit turun dan memeluk Jeno. Dia masih ingin memeluk Jeno seperti ini.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Jaemin.
"Sepuluh."
Jaemin sedikit mendongak dan menatap Jeno. "Kita telat, Jeno. Kenapa kau tidak membangunkanku?" Tanya Jaemin.
"Kita libur hari ini."
"Libur? Kenapa mendadak?"
"Tidak apa-apa."
"Tapi hari ini aku sudah berjanji pada Yeji noona untuk memberinya hadiah."
"Hadiah untuk apa?"
"Hadiah karena dia sudah banyak membantuku."
"Berikan hadiahnya besok saja."
"Tapi aku-"
"Mau membantah?" Tanya Jeno dan Jaemin langsung menggelengkan kepala.
Jeno lalu mengecup bibir Jaemin. "Good boy." Ucapnya.
"Jika kita tidak berkerja, apa yang akan kita lakukan hari ini?" Tanya Jaemin.
"Jalan-jalan."
"Jalan-jalan? Kau serius?" Tanya Jaemin dengan antusiasnya.
"Serius."
Jaemin tersenyum lebar. "Kau akan membawaku kemana?"
"Kau ingin kemana?" Jeno bertanya balik.
"Bagaimana jika ke lotte word? Setelah itu kita berkeliling saja di daerah kota."
"Boleh."
"Terima kasih, Jeno." Ucap Jaemin dengan bahagianya.
"Sama-sama."
Jaemin lalu mengecup bibir Jeno. Namun Jeno malah melumat bibir Jaemin. Akhirnya Jaemin pun membalas lumatan itu. Jeno melakukannya dengan sangat lembut sampai Jaemin merasa nyaman.
Setelah beberapa saat, Jeno lebih dulu melepas ciumannya. Dia juga mengecupi bibir Jaemin berkali-kali. Jaemin sampai harus menjauhkan kepalanya dari Jeno karena merasa geli.
Jeno menoleh ke arah belakang setelah mendengar ponsel miliknya berbunyi. Setelah itu, dia mengambil ponsel itu dan ternyata Hendery yang menelponnya.
"Ada apa?"
"Dimana kau sekarang?"
"Rumah. Ada apa?"
"Aku ingin mengabarkan padamu bahwa semua kasus yang menyangkut tentang kematian Siwon sudah ditutup. Pihak yang merasa dirugikan oleh Siwon juga tidak akan mengungkit masalah mereka lagi karena memang Siwon sudah mati. Bahkan keluarga besar Na juga tidak akan membahas tentang Siwon lagi. Karena itu, kita sudah benar-benar menyelesaikan kasus ini."
Jeno terdiam beberapa saat dan menatap Jaemin yang masih ada di pelukannya. Jaemin juga menatapnya balik dan tidak mengatakan apapun. Ada kelegaan dalam hati Jeno setelah tau bahwa setelah ini Jaemin tidak akan terikat masalah dengan Siwon lagi.
"Jeno? Kau mendengarku?"
"Iya."
"Aku tunggu bayaranmu."
"Dua jam lagi uangnya akan masuk ke dalam rekeningmu."
Setelah mengatakan itu, Jeno mematikan panggilan teleponnya. Dia juga meletakkan ponsel itu di tempatnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puntuale ✓
Fanfiction«Dari cerita ini, kalian mungkin akan paham kenapa tuhan menempatkan kita di masa lalu tergelap. Jeno dan Jaemin juga memiliki masa lalu gelap itu. Hanya saja akhirnya mereka menyadari bahwa masa lalu itu yang membuat kisah baru untuk mereka. Bukan...