→ENAM←

3K 342 24
                                    

Jeno terbangun dengan ringisan dari mulutnya. Mata terbuka sempurna dan melihat Lia yang masih memejamkan mata di sampingnya. Kondisinya sama dengannya sekarang. Bugil dan hanya tertutup dengan selimut.

Jeno menyibak selimutnya lalu turun dari kasur. Dia sedikit mengerutkan dahi karena tubuhnya bau dengan bekas semalam. Lia benar-benar banyak mengeluarkan cairanya sedangkan Jeno tetap menggunakan kondom.

Jeno mulai mengambili pakaiannya yang berserakan di lantai. Setelah itu dia berjalan ke kamar mandi. Setidaknya dia harus menghilangkan bau ini dulu dari tubuhnya.

Jeno membasuh tubuhnya di bawah guyuran sower. Pagi ini Jeno sengaja mandi dengan air dingin karena jujur saja, pertemuannya dengan Lia membuat pikirannya terasa panas.

Kemarin malam Jeno sangat menikmati kegiatan intimnya bersama Lia. Sudah sekitar 8 tahun Jeno tidak bertemu Lia bahkan berkontak dengan Lia. Kemarin juga Jeno tidak tau jika Lia akan datang dalam acara itu.

Meskipun Jeno tau Lia sudah memiliki suami, Jeno pada akhirnya tetap mau melakukan hal itu bersama Lia. Tentu Lia bukan orang baru dalam hidup Jeno dan Lia adalah bagian dari salah satu masa lalunya.

Dulu Jauh sebelum Jeno segila ini dengan seks, Lia adalah orang yang paling istimewa untuknya. Dia mencintai Lia lebih dari segala hal. Namun sayangnya cinta Lia bukan untuk Jeno.

Entah Jeno yang salah mengartikan perhatian Lia padanya, atau karena memang Lia sengaja mempermainkan perasaan Jeno. Itu adalah dua hal yang menjadi kemungkinan kenapa hubungan mereka tidak sampai berjalan lama.

Jeno yang saat itu masih berusia 19 tahun malah harus merasakan patah hati pertamanya. Saat dia menghadiri acara wisuda kelulusannya, Lia malah memberinya hadiah berupa kabar bahwa dia berkencan dengan Soobin.

Padahal saat itu Lia adalah cinta pertama Jeno. Lia juga yang terus memberinya perhatian. Setelah Jeno diterbangkan begitu tinggi oleh Lia, Lia juga yang langsung menarik Jeno ke bawah hingga Jeno jatuh tersungkur tidak karuan.

Saat itu Jeno dan Lia juga sudah menanbung uang bersama yang katanya untuk masa depan mereka. Siapa yang sangka, uang itu ternyata malah Lia gunakan untuk masa depannya dengan Soobin.

Jeno sudah mengkhayalkan sebuah pernikahan dengan Lia. Jeno akan pergi ke kantor, sedangkan Lia yang mengurus keperluan rumah tangga sekalian mengurus dua anak mereka di rumah. Tapi pada akhirnya malah Lia memliki anak dengan Soobin. Sedangkan Jeno, dia malah merasa takut untuk menjalin hubungan serius dengan seseorang setelah Lia tiba-tiba menjatuhkan harapannya.

Bahkan saat ulang tahun Jeno yang bertepatan 2 hari sebelum kelulusannya dari sekolah menengah atas, Lia memberikan kado paling luar biasa untuk Jeno. Kado itu juga jadi awal mula Jeno merasakan bagaimana melakulan seks. Dengan Lia yang memberikan kado seistimewa itu, tentu saja Jeno berpikir Lia juga mencintainya. Namun ternyata pikirannya saat itu terlalu kolot.

Pada akhirnya Lia sendiri yang mengatakan bahwa dia memberikan kado itu pada Jeno karena dia merasa ketagihan. Sebelumnya ternyata Soobin yang memberikan kado itu lebih dulu pada Lia saat Lia berulang tahun. Namun saat Lia meminta lagi pada Soobin, Soobin menolak. Karena itu akhirnya Lia memberikan kado itu untuk Jeno. Lia ingin merasakan nikmatnya lagi meskipun dari orang lain.

Miris.

Kata itu yang selalu ada di benak Jeno setiap mengingat masa lalunya. Jeno merasa cinta hanya akan menghancurkannnya. Dia akan tersakiti lagi jika dia mencintai seseorang. Sekuat yang dia bisa, dia terus menahan diri untuk tidak mencintai siapapun. Dia sudah terlalu yakin jika semua cinta akan berakhir menyakitkan kecuali cinta yang dia dapat dari keluarganya.

Bukan berarti Jeno tidak bisa melupakan perasaannya pada Lia. Jeno sudah melupakan rasa cinta sialan itu. Hanya saja rasa takut mencintai orang lain masih sama setelah Lia meninggalkannya.

Puntuale ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang