Tiga Puluh Enam

2.2K 303 43
                                    

Happy reading
.
.
.
.

Sasuke menatap gadis merah muda yang meringkuk di sofa, pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Entah apa yang terjadi pada kekasihnya gadis itu terus berbaring seperti kucing gemuk yang malas. Ia tidak membuat sarapan dan juga tidak membersihkan rumah meski ini adalah hari libur.

Manik gelapnya terus tertuju pada gadis yang bangun dengan terburu-buru dan berlari ke kamar.

"Sasuke-kun." Gadis itu berdiri di pintu kamar. "Tolong belikan aku pembalut." Senyum manis menghiasi wajah mungilnya.

Sasuke hampir terjungkal dari kursi saat mendengar permintaan kekasih merah mudanya. Apa gadis itu sudah gila memintanya untuk membeli pembalut.

"Cepatlah! aku kehabisan." Sakura menggembungkan pipinya.

"Sakura, aku..."

"Kau tidak mau?" Sakura memotong ucapan Sasuke.

Ya Tuhan, dia seorang pria dan dia tidak mungkin membeli pembalut. Dimana ia akan meletakan wajahnya?

"Baiklah aku akan membelikan ya untukmu." Sasuke mengambil masker dan memakainya.

"Belikan juga aku takoyaki." Sakura berteriak saat Sasuke akan keluar dari apartemen.

Sasuke berjalan menyusuri trotoar, matahari musim panas bersinar dengan jumawa membakar udara membuat semua manusia berkeringat karena udara yang sangat panas. Pria itu sedikit kesal tapi juga tidak mungkin menggunakan mobilnya karena mini market hanya berjarak 100 meter dari apartemennya. Ia menyeka keringat di dahinya, seharusnya ia meminta salah seorang pelayan di kediaman orang tuanya untuk membelikan.

Angin lembut menyapu wajahnya mengirimkan rasa sejuk saat ia membuka pintu mini market. Ia berjalan mendekati seorang pelayan yang tengah menata barang.

"Nona, aku ingin membeli pembalut." Suara Sasuke mengecil diakhir membuat pelayan itu bingung.

"Maaf apa yang tuan butuhkan?" Gadis yang terlihat seperti pelajar itu bertanya.

"Aku ingin membeli pembalut." Ujar Sasuke agak keras membuat gadis itu terkejut dan menatapnya dengan raut wajah penuh curiga.

"Untuk kekasihku." Pria melanjutkan, sepertinya gadis itu salah paham.

"Oh, kau ingin membeli merek apa?" Gadis itu membawanya ke rak yang berisi banyak pembalut dengan berbagai kemasan.

"Merek?" Manik hitamnya menatap kemasan warna warni di rak display dengan wajah bingung. "Aku tidak tahu, pilihkan saja yg menurutmu bagus."

Sungguh Sasuke tidak tahu perbedaan setiap merek itu dan dia juga tidak pernah tahu merek pembalut yang biasa Sakura pakai. Bahkan ia tidak pernah melihatnya.

"Bagaimana dengan merek ini? Jika anda membeli dua akan mendapat hadiah pantyliner." Gadis menjelaskan.

"Baiklah, aku akan beli yang itu." Sasuke tidak tahu apa kegunaan pantyliner tapi biasanya gadis-gadis suka dengan barang diskon dan hadiah bonus saat membeli sesuatu.

"Yang wing atau non wing?" Sasuke hampir tersedak ludahnya sendiri mendengar pertanyaan pelayan itu.

Sayap? Apa benda itu bisa terbang? Bukankah itu dipakai di celana dalam kenapa harus memiliki sayap? Kepalanya tiba-tiba terasa sakit.

PlatonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang