Happy reading^^
.
.
o0o
.
."Bagaimana pergerakan Kakashi?" Itachi menatap tiga orang pria yang berdiri di hadapannya.
"Ia baru kembali dari Kirigakure dan mengerahkan semua orangnya untuk mencari Sakura." Yamato memberikan laporannya. "Tapi ada yang aneh dengan pergerakan geng Raikage. Aku melihat beberapa orang Darui berada di sekitar kediaman Uchiha."
"Darui?" Sulung Uchiha itu mengernyitkan alisnya, selama ini baik Uchiha atau Akatsuki tidak pernah memiliki masalah ataupun kerja sama yg mengharuskan mereka memiliki kontak.
"Aa, benar juga. Tayuya pernah berhubungan dengannya." Pria itu tersenyum miring. "Aku akan menyuruh Pain dan Nagato untuk menyambut mereka."
"Bagaimana dengan Hatake Kakashi?"
"Biarkan saja dia ikut mencari Sakura." Itachi bersandar di kursi kerjanya. "Kembalilah bekerja."
"Baik Itachi-san." Yamato dan kedua rekannya membungkuk lalu keluar dari ruang kerja Itachi.
Itachi memejamkan matanya, semalam adiknya kembali dari Kirigakure dalam keadaan berantakan dengan wajah penuh lebam. Bahkan ia terpaksa memberinya obat tidur agar adiknya itu tetap tenang dan tidak membuat keributan yang lainnya.
Bahkan ia tidak tahu jika adiknya itu mencari Kakashi hingga ke Kirigakure, dan berakhir dihajar oleh pria itu. Sasuke terlalu impulsif dan pria muda itu hanya mencoba melampiaskan kemarahannya, tanpa menyadari semuanya masalah berawal darinya.
Ia menghela nafas lelah karena harus membagi fokusnya antara perusahaan dan mencari Sakura, dan adiknya terus mencari masalah dengan membuat keributan. Ia membuka matanya saat mendengar pintu ruang kerjanya di buka. Ia melihat istrinya berdiri di ambang pintu.
"Kemarilah." Pria itu tersenyum tipis saat melihat wajah murung Izumi. "Ada apa?"
Pria itu merengkuh pinggang istrinya dan menariknya agar duduk di pangkuannya. Wanita muda itu memeluk suaminya, meletakan kepalanya di bahu suaminya.
"Siapa?" Itachi tahu jika istrinya tengah mengawasi tangan kanannya yang berhianat dan dia yakin wanita itu sudah tahu siapa yang ada di belakang Kotetsu.
"Tayuya, pelacur itu berhasil menggoda Kotetsu. Entah sejak kapan mereka menjalin hubungan. Aku tidak ingin tahu." Itachi membelai lembut kepala istri nya.
"Dimana mereka?"
"Aku mengurungnya di ruang hukuman, dan Kotetsu. Aku memerintahkan Shino mematahkan kakinya dan di cambuk seratus kali."
"Sayang, kau tahu berapa banyak masalah yang timbul karena penghianatannya?" Itachi meraih sedikit rambut panjang Izumi dan memilinnya menggunakan telunjuknya.
"Aku tahu, tapi aku tidak bisa mengabaikannya." Izumi menghela nafas, "saat tahu Ayah berselingkuh Obito menjadi liar dan Ibuku mengurung diri di kamar. Hanya Kotetsu yang tetap berada di sisiku."
"Aku sangat kecewa padanya karena menipuku dan bersekongkol dengan Tayuya. Aku sangat marah sampai rasanya ingin menangis." Izumi menatap suaminya mencoba menyelami manik gelap milik pria itu, ada emosi yang siap meledak kapan saja. "Apa kau marah padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Platonis
FanfictionNaruto © Masashi kishimoto (21+) Sakura tidak pernah menyesali apa yang telah terjadi, ia memilih bertahan meskipun setiap malamnya terasa begitu menyakitkan karena ada pagi yang indah meskipun penuh kepalsuan. "Aku mencintaimu." "Hn." Hatinya perih...