Happy reading^^
.
.
.
.
.
.S
aat
Manik jelaga itu menatap gadis merah muda yang tengah memakan makan malamnya. Sudah tiga hari sejak ia tidak pulang dan Sakura tidak mengatakan apapun. Kekasihnya memilih diam, benar-benar diam bahkan gadis itu tidak berbicara sama sekali.
"Sakura, maafkan aku." Sasuke menyentuh tangan Sakura.
Gadis itu mengibaskan tangannya dan menatap Sasuke jijik.
"Siapa?" Manik emeraldnya menatap onyx di hadapannya tajam.
"Apa maksudmu?" Pria itu menaikan alisnya bingung.
"Jalang yang membuat tanda di lehermu? Tayuya kah?" Tubuh Sasuke menegang, ia tidak tahu jika Sakura menyadarinya.
"Aku mabuk dan tanpa sadar melakukannya, dia seorang rekan kerjaku." Sasuke memilih berbohong, kekecewaan tergambar jelas di mata gadis itu.
"Kalau begitu tidak masalah jika aku mabuk dan tidur dengan Kakashi atau teman sekelasku?" Gadis itu menyeringai.
"Apa maksudmu Sakura?" Sasuke menatap tajam kekasihnya.
"Kenapa? Bukankah kau boleh melakukannya lalu kenapa aku tidak boleh tidur dengan pria lain saat mabuk?" Lidah Sasuke kelu, ia tidak bisa membalas ucapan Sakura.
"Ino bilang pria yang pernah berselingkuh akan selalu mengulanginya. Dan lihat dirimu Sasuke-kun, kau melakukannya lagi." Sakura menatap jijik kekasihnya.
"Dulu aku diam karena kau tidak pernah menyentuh Tayuya. Tapi saat ini berbeda, pastikan kau pergi untuk memeriksakan dirimu. Aku tidak mau tertular penyakit mengingat aku hanya berhubungan denganmu saja." Sasuke merasa di tampar di wajahnya mendengar kata-kata Sakura. "Dan selama ini aku juga tidak tahu dengan siapa saja kau berhubungan di belakangku."
Sasuke ingin marah namun ia menelan kata-kata nya kembali. Selama ini ia juga hanya melakukannya dengan Sakura namun mengingat Tayuya sering berganti pasangan ucapan Sakura mengusik dirinya.
"Selama ini aku tidak pernah meminta apapun padamu. Tapi, apa kau masih ingat janjimu padaku saat kau memintaku kembali padamu?" Tangan pria itu terkepal di bawah meja. "Bahkan kau tidak bisa menepatinya. Lalu apa yang bisa aku harapkan darimu?"
"Seharusnya aku mendengarkan Ino, kembali padamu hanya menyia-nyiakan masa mudaku." Sakura tertawa sinis. "Kenapa aku harus jatuh cinta pada pria brengsek sepertimu?"
"Maafkan aku. Aku berjanji ini tidak akan pernah terjadi lagi."
"Jangan pernah berjanji jika kau tidak bisa menepatinya. Aku sudah kenyang dengan janji palsumu." Sakura memilih meninggalkan meja makan.
Sasuke memejamkan matanya, ia menyesali keputusannya malam itu. Seharusnya ia tidak datang ke sana, seandainya ia menelepon Orochimaru untuk menjemput Tayuya mungkin semuanya tidak akan seperti ini.
Rasanya baru beberapa saat ia merasakan kehidupan yang menyenangkan bersama Sakura dan semuanya kembali kacau. Ia mengacak rambutnya kasar, ia merasa bodoh karena kembali tertipu oleh Tayuya.
.
.
o0o
.
.Sakura menyandarkan tubuhnya di pintu kamar. Ingatannya kembali saat pagi ia mengecek ponsel Sasuke dan melihat panggilan dari nomor asing dimalam pria itu pergi.
Karena penasaran ia mendial nomor itu dan satu detakan jantungnya seolah terhenti saat mendengar suara di seberang. Hatinya kecut mengingat kebohongan kekasihnya baru saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Platonis
FanfictionNaruto © Masashi kishimoto (21+) Sakura tidak pernah menyesali apa yang telah terjadi, ia memilih bertahan meskipun setiap malamnya terasa begitu menyakitkan karena ada pagi yang indah meskipun penuh kepalsuan. "Aku mencintaimu." "Hn." Hatinya perih...