Bab 4

2.5K 429 17
                                    

"Tidak! Tidak mungkin, ini pasti bukan kenyataan!" Haru memandangi wajah yang sangat berbeda dengan wajah miliknya. Sosok yang berada di depan cermin memiliki rambut abu-abu yang agak berantakan seperti bulu kelinci gemuk, bulu mata yang lentik dan panjang, hidung ramping yang tinggi, dan sepasang bibir tipis berwarna merah muda yang alami serta segar. Satu-satunya kesamaan Haru dengan tubuh ini hanyalah mata emas yang identik, selebihnya sangat berbeda.

Haru menjadi cemas, ia menggigit kukunya. Ini adalah kebiasaan Haru sejak kecil dan masih bertahan hingga ia dewasa. Haru berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi. Ia mati ketika menyelamatkan Distrik Abu-abu, kemudian dirinya pindah ke alam hantu dan bersenang-senang, setelah itu dia merasa tubuhnya tidak sehat dan sekarang tiba-tiba jiwanya berpindah ke tubuh seorang omega!

Haru menggeleng kecil, ia pasti sedang bermimpi! Haru memukul wajahnya, itu rasanya sakit. Jadi ini kenyataan?

Bagaimana bisa ia berpindah ke tubuh seorang omega? Ini benar-benar sangat membingungkan.

Haru menenangkan dirinya, ia kemudian berjalan mengelilingi kamar bersih ini. Barang-baranya ditata dengan sangat rapi, Haru meringis kecil karena dirinya bukan sosok yang rapi. Kamarnya sangat berantakan serta kotor. Haru hanya sibuk berlarian kesana kemari melakukan ekspedisi atau memburu mayat hidup, ia bisa tidur dimana saja. Di meja dapur, lantai depan kamar mandi, di bak mandi, atau bahkan di taman kota. Kehidupan pemilik tubuh asli ini sangat berbanding terbalik dengan hidupnya sendiri.

Haru membuka laci nakas, ia melihat beberapa kain yang disulam dengan rapi. Ia menarik salah satu kain, meraba permukaan sulaman berbentuk bunga peony, ini jenis sulaman berkualitas tinggi. Haru pernah dengar bahwa menyulam membutuhkan ketelitian dan kesabaran, jika dia menyulam maka hasilnya kain yang dipegangnya mungkin akan hancur.

Mengembalikan kain itu, Haru membuka laci lain. Kini yang dilihatnya adalah sekumpulan kertas hasil ujian, nilainya sangat bagus. Meski soal ujiannya bagi Haru sangat mudah. Haru beralih pada nakas lainnya, nakas itu berisi buku-buku. Ada buku resep yang ditulis sendiri, sepertinya itu resep memang hasil buatan dari pemilik tubuh asli.

Semuanya rapi, tidak ada catatan bunuh diri atau apapun yang bisa memicu keinginan untuk pemilik tubuh asli mengakhiri hidupnya. Haru dengar sekilas dari gadis pirang tadi bahwa pemilik tubuh asli meminum banyak inhibitor.

Haru bertanya-tanya, kehidupan sulit apa yang dilalui oleh omega ini?

Haru menghela napas kesal, ia tidak mendapatkan petunjuk apapun. Haru memilih duduk lagi diatas tempat tidurnya, ia benar-benar mengeluhkan tubuh omega yang lemah ini. Hanya bergerak sedikit, Haru merasa tenaganya terkuras habis. Padahal sebelum kematiannya ia bisa berlari dan melompat seperti bajing sepanjang malam untuk memburu mayat hidup.

Pintu kamarnya terbuka, Saeki masuk membawa nampan berisi mangkuk bubur dan segelas air.

"Haru-chan, kau harus makan." Saeki meletakkan nampan diatas ranjang. Ia tersenyum lebar,  Haru memerah padam. Gadis ini benar-benar cantik! Apakah legenda bahwa omega-omega itu sangat cantik ada benarnya?

Banyak yang mengatakan bahwa omega itu ditakdirkan berparas cantik dan indah, sementara alpha tampan serta jantan. Hanya beta yang berparas pas-pasan. Tetapi Haru bisa dikategorikan sebagai sosok yang tampan semasa ia hidup dulu. Jika Jenderal Kambe Daisuke tertampan nomor satu maka Jenderal Haru tertampan nomor dua. Walaupun tidak terima dalam peringkat ketampanan ia kalah dari musuh besarnya itu, Haru tetap bangga ketampanannya diakui.

Haru tidak tahu siapa nama gadis ini, ia juga tidak bisa bertanya karena itu hanya akan membuat sang gadis curiga. Lagipula, Haru pikir ada manfaatnya ia hidup lagi seperti ini. Ada yang harus ia lakukan.

Eternal Flame [Daiharu] {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang