Pernikahan berjalan singkat hanya 10 menit, mereka keluar dari gedung Lembaga Pernikahan dengan buku pernikahan berwarna merah. Memegangnya saja Haru merasa sudah sangat ngeri, sial ia jadi ingat hari dimana dirinya kembali dari Distrik Abu-abu. Pantas saja Daisuke mengatakan 'sampai jumpa lagi' Haru yang berpikir bahwa ia tidak akan berjumpa lagi dengan Daisuke kini malah menikah dengan Jenderal itu.
"Apa Kamei sudah menyiapkan semuanya?" Tanya Daisuke pada Suzue.
"Sudah Jenderal, kita hanya perlu datang."
Daisuke kemudian berbalik menatap Haru. "Kita akan pulang ke rumah."
Kenapa itu terdengar menyeramkan? Seperti dia akan ditembak di tempat?
"Kau harus melihat rumah baruku." Haru memegang tangan Saeki erat, ia memberi tatapan 'jangan tinggalkan aku!'
Saeki menangkap maksud Haru itu, ia merasa maklum mungkin Haru masih merasa gugup setelah pernikahannya. Saeki merasa ini wajar, ia akan menemani Haru lebih lama lagi. Kapan lagi dirinya bisa pergi ke luar dari Alfheim? Lalu dirinya juga ingin lihat dimana Haru akan tinggal nantinya.
Setelah sepakat, mereka naik ke dalam mobil lapis baja dengan Suzue yang menyetirnya. Suzue tidak banyak berbicara, Daisuke juga hanya diam di sepanjang perjalanan. Haru merasa gatal, perjalanan macam apa ini! Tidak menyenangkan sama sekali!
Haru pikir ia dan Daisuke akan tinggal di apartemen. Karena lahan Asgard tidak terlalu luas, demi menghemat ruang orang-orang membangun apartemen. Hanya bangsawan atau orang kaya saja yang memiliki rumah pribadi.
Rumah pribadi cukup jauh dari pusat kota, masih banyak pohon yang tumbuh di tempat ini. Udara sejuk dan segar, Haru yang terjebak di alam hantu selama enam tahun dan hanya melihat betapa suramnya kehidupan setelah kematian merasa gembira melihat pemandangan itu. Saeki yang juga tidak pernah melihat dunia luar merasa takjub, apakah dunia seluas ini? Sebagus apapun Alfheim, pemandangan baru ini terasa lebih nyata bagi Saeki.
Perlahan terlihat sebuah rumah yang cukup luas, halaman rumah itu ditanami oleh berbagai jenis bunga dan pohon buah. Catnya berwarna putih bersih, rumah yang terasa damai.
"Kita sudah sampai." Daisuke mengajak mereka untuk turun.
"Jenderal! Selamat atas pernikahan anda!"
Puluhan Pasukan Penjelajah datang untuk memenuhi undangan Daisuke dan memberikan selamat, tidak semua bisa pergi karena harus berjaga di Markas. Tapi mereka sangat menghargai undangan Daisuke ini.
"Jenderal! Aku sudah membuat barbekyu!" Kamei muncul, mengenakan apron merah muda dengan gambar kepala kelinci imut.
"Ada apa dengan apronmu itu?" Tanya Daisuke mengerutkan dahinya kebingungan.
Kamei tertawa malu. "Ah~ ini dibuatkan khusus oleh ibuku! Aku tidak enak jika sedang memasak tidak memakai ini hahaha!"
Haru memandang lekat satu persatu wajah anggota Pasukan Penjelajah ini, tanpa sadar matanya terasa panas karena beberapa diantaranya adalah anak buahnya sendiri. Mereka terlihat sehat dan bahagia, kelegaan mengalir di dalam dada Haru. Apa yang menggangu pikirannya selama ini sudah terjawab, setelah kematiannya Haru selalu memikirkan anak buahnya. Ia berusaha mencari anak buahnya yang mati saat bertugas di alam hantu, tetapi Haru tidak menemukan mereka.
Haru adalah Jenderal yang sangat menghargai anak buahnya, ia menganggap mereka seperti keluarganya sendiri. Haru selalu berusaha mengingat wajah dan nama mereka.
Daisuke melirik Haru yang tidak bisa menahan tangisnya lebih lama.
"Ini adalah pasanganku." Daisuke menyelipkan lengannya pada pinggang ramping Haru, omega itu kaget airmata yang hendak jatuh berhasil ditahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Flame [Daiharu] {Slow Update}
Fiksi PenggemarHaru meninggal ketika menjalankan misi penyelamatan umat manusia dari mayat hidup. Jiwanya mengembara selama 6 tahun, 6 bulan, 6 hari. Haru yang merupakan Jenderal kuat dan beta yang tampan, tiba-tiba bertansmigrasi ke tubuh seorang omega bernama Ha...