Bab 25

2K 337 6
                                    

"Kau sudah datang?" Suzue berpapasan dengan Yuan Mei dan Kamei di depan Markas Besar, wajah keduanya tampak kelelahan dan seperti kurang tidur.

"Ya, aku langsung datang setelah mengeksekusi 20 orang, ah lelahnya~"

Kamei mengerutkan dahinya. "Kau bahkan tersenyum ketika menembak mereka semua."

Yuan Mei mencubit pipi Kamei dengan gemas. "Ah~ seandainya tidak ada peraturan alpha tidak bisa menikahi beta, aku sudah menikahimu~"

"Siapa yang ingin menikah denganmu?!"

Suzue hanya menggeleng kecil melihat pertengkaran keduanya, mereka berjalan masuk bersama-sama untuk menemui Daisuke. Sebagai orang-orang yang berkompeten, menyelidiki ini bukanlah suatu masalah besar apalagi jika Raja berada di pihak mereka. Kesempatan untuk leluasa dalam penyelidikan sangat besar, jadi dalam beberapa hari mereka sudah mengumpulkan semua bukti kebusukan keluarga Ouro.

"Jenderal sibuk bahkan sejak hari pernikahannya." Kamei berceletuk kecil, seharusnya setelah menikah Daisuke bisa menikmati masa-masa bulan madunya bukannya disibukkan dengan berbagai macam hal.

"Pasangan Jenderal itu sangat mengaggumkan, kau tahu saat mayat hidup muncul di Distrik Hijau? Pasangan Jenderal itu bisa mengalahkannya dan sangat gesit, seperti dia sudah terlatih menghadapi situasi semacam ini. Apa di Alfheim  melatih omega bertarung?" Yuan Mei bertanya-tanya, ia bahkan tidak menyangka pada awalnya jika Haru adalah seorang omega. Gerakannya tidak halus sama sekali.

Meski terlihat tidak tertarik, Suzue mendengarkan cerita Yuan Mei.

"Bahkan namanya sangat mirip dengan mendiang Jenderal Haru." Kamei bergumam dengan sedih, Yuan Mei segera menyikut tulang rusuk Kamei dan menyuruhnya diam.

Kamei menutup mulutnya rapat ketika menyadari bahwa ada Suzue disini! Mulut bodoh! Bagaimana bisa ia mengatakannya didepan Suzue?

"Tidak apa, aku sudah jauh lebih baik." Suzue yang menyadari situasi berubah menjadi tegang segera menenangkan dua orang itu.

"Kau pasti sangat bersedih, bagaimanapun dia adalah sahabat baikmu." Yuan Mei melihat sendiri setelah Suzue meninggal Suzue sama sekali tidak memiliki semangat untuk melanjutkan hidupnya, Suzue  hanya menghabiskan waktu untuk melamun dan menyendiri. Tidak ada yang berani mencoba mengusiknya, semua seolah-olah bisa merasakan betapa Suzue kehilangan Haru. Apalagi tak lama kemudian Pasukan Penjelajah Merah dibubarkan oleh Raja, Suzue sangat terpuruk saat itu.

Hanya Daisuke yang dengan berani mendatanginya, setelah itu keadaan Suzue menjadi lebih baik dan ia menjadi orang kepercayaan Daisuke. Entah apa yang Daisuke katakan untuk menghibur Suzue. Walau pada akhirnya Suzue menjadi sosok yang dingin dan penyendiri, tidak seceria dulu.

"Tentu saja, tapi akhir-akhir ini aku merasa dia ada di dekatku." Suzue melihat keluar, pada bunga crabapple* yang mulai berguguran. "Aku sudah baik-baik saja, seseorang pernah mengatakan padaku bahwa aku harus mengingat Haru dalam kenangan yang bahagia."

"Orang itu sangat puitis, siapa dia?" Tanya Kamei penasaran.

Suzue hanya mendengus. "Kau akan pingsan jika tahu siapa yang mengatakannya."

Suzue mengetuk pintu ruangan Daisuke, setelah mendapat balasan mereka segera masuk. Di dalam sudah ada Daisuke dan Arjuna, situasinya sepertinya tidak begitu baik. Setelah memberi hormat, mereka segera melaporkan temuan yang mereka dapatkan.

Suzue terlebih dahulu melaporkan rincian kasus korupsi William selama ia menjabat sebagai Menteri dan setelah masa jabatannya, termasuk penggelapan dana bantuan. Belum lagi William melakukan suap agar polisi tidak memproses kasus yang menjerat putranya. Sebelum masa jabatannya berakhir, William pernah melakukan korupsi dana pemeliharaan Istana. Wajar saja setelah Hoshino tahu, pria itu sangat geram.

Eternal Flame [Daiharu] {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang