Hari ini Haru terlihat bersemangat, pasalnya ia akan memulai mengajar bertarung pada omega dan gadis-gadis sesuai janjinya waktu itu. Pagi hari Haru bangun lebih awal dari Daisuke, ia lari pagi berkeliling lingkungan sekitar dengan semangat bahkan Haru menyapa siapa saja yang ditemuinya di jalan. Sifat ramah Haru ini membuat masyarakat sangat senang, Jenderal Kambe seperti sangat diberkahi. Tidak perduli sejahat apapun ia dimata orang-orang, Daisuke tetap mendapat pasangan yang baik seperti ini.
Saat Haru kembali ke rumah, Daisuke sudah pergi. Malam nanti akan ada Perayaan Lampion yang diadakan rutin setiap tahunnya, jadi ini merupakan hari libur bagi Asgard. Daisuke tidak pernah kenal kata libur, hidupnya hanya diisi untuk bekerja dan bekerja.
Perayaan Lampion adalah saat untuk memeringati dan mengirimkan doa pada keluarga yang sudah meninggal. Haru sering mengirimkan Lampion pada mendiang kakak dan orangtuanya. Saat pulang Haru menyempatkan untuk pergi membeli lima lampion. Tiga untuk keluarganya dan dua untuk orangtua Daisuke.
"Tuan!" Violet menyapanya, ia terlihat tampil berbeda hari ini. Violet selalu mengenakan pakaian sederhana dengan warna-warna gelap. Tapi hari ini Violet mengenakan dress biru muda dengan pola dan pita manis yang melingkari pinggangnya, rambut Violet dikepang panjang. Penampilan yang sederhana namun sangat manis. "Hari ini aku ingin pergi mengunjungi Abelia dan mengirimkan lampion untuknya. Mungkin aku akan pulang agak malam. Tenang saja, aku sudah membereskan rumah sejak pagi tadi!"
"Oke, pergilah. Jika kau masih membutuhkan banyak waktu, tidak perlu segera kembali. Ambillah." Haru menyodorkan uang pada Violet, jumlahnya sangat banyak membuat gadis bermata ungu itu merasa sungkan.
"Ini sangat banyak."
"Hm? Belilah barang bagus untuk dipakai! Lalu makan apapun yang kau inginkan, karena kasus sudah hampir selesai kau bisa merasa agak tenang."
"Terima kasih!" Violet tersenyum dengan penuh rasa haru. "Tunggu sebentar!"
Violet bergegas masuk kedalam kamarnya, ia menyerahkan dua syal berwarna maroon pada Haru. "Ini untuk Tuan dan Tuan Daisuke!"
"Kau merajutnya sendiri?"
Violet mengangguk. "Ketika malam aku tidak bisa tidur karena merasa bersalah pada Abelia dan semua orang yang menjadi mayat hidup, aku akan merajut. Anggap saja ini hadiah pernikahan."
Rajutan itu sangat rapi, pada pandangan pertama Haru menyukainya.
"Terima kasih."
"Tuan, aku merasa keberuntungan dalam hidupku adalah bertemu denganmu dan Tuan Daisuke." Violet tersenyum lebar mengungkapkan perasaan bahagianya. "Aku bisa mengerti seperti apa bahagia yang sesungguhnya dan bisa merasakan betapa bahagianya jika ada yang membelaku, sekali lagi terima kasih!"
"Jangan mengatakan itu, kedepannya kau harus berani agar bisa membela dirimu sendiri, mengerti?"
"Siap! Jenderal!"
Timur dan Violet tertawa.
"Pergilah, nanti waktumu banyak terbuang disini!"
Violet mengangguk, ia berjalan keluar dari rumah. Sebenarnya Violet adalah gadis yang baik dan ceria, Haru harap jika Violet harus menikah lagi ia akan bertemu dengan pria baik dan bisa selalu menjaganya serta menghormatinya karena Violet pantas mendapatkan hal itu.
Mencapai halaman, Violet berhenti ia melambaikan tangan pada Haru dan tetap mempertahankan senyum bahagianya matanya bahkan berbentuk seperti bulan sabit.
"Pergilah! Hati-hati dijalan! Jika sampai larut kau belum kembali, aku akan mencarimu!"
Violet mengangguk. "Jaga diri baik-baik! Tuan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Flame [Daiharu] {Slow Update}
FanfictionHaru meninggal ketika menjalankan misi penyelamatan umat manusia dari mayat hidup. Jiwanya mengembara selama 6 tahun, 6 bulan, 6 hari. Haru yang merupakan Jenderal kuat dan beta yang tampan, tiba-tiba bertansmigrasi ke tubuh seorang omega bernama Ha...