Daisuke dan Suzue pergi ke Markas Besar agar bisa berbincang lebih leluasa lagi.
"Bagaimana?"
"Tempat itu terlihat bersih, kami sudah membereskan beberapa mayat hidup yang ada disana. Mungkin kita bisa mulai melakukan penyelidikan menyeluruh saat musim dingin." Jelas Suzue.
Daisuke mengangguk mengerti. Beberapa waktu lalu dirinya pergi melakukan ekspedisi, Pasukan Penjelajah menemukan suatu wilayah yang terlihat layak untuk ditinggali. Setelah kembali ke dalam tembok, Daisuke memberikan perintah pada Pasukan Khusus untuk membereskan mayat hidup di wilayah itu dan menyelidiki wilayah itu lebih lanjut.
Musim dingin adalah saatnya bagi para mayat hidup tidak bisa bergerak. Tubuh mereka pada dasarnya kaku, jika terpapar udara dingin yang ekstrim dan memaksakan diri untuk bergerak anggota tubuh akan patah dan rusak. Meski mereka masih bisa berkeliaran, tanpa tangan atau kaki lengkap mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi bagi Pasukan Penjelajah musim dingin adalah waktu yang sangat cocok jika ingin memperluas wilayah, meski ini juga tindakan sangat beresiko karena ketahanan tubuh manusia pada udara dingin berbeda-beda.
"Aku akan melaporkan ini pada Raja terlebih dahulu."
Suzue mengangguk mengerti.
"Jenderal, saya dengar anda akan menikah. Saya tidak bisa memberikan apa-apa, tapi saat melakukan ekspedisi saya menemukan batu kristal. Saya mengubahnya menjadi anting untuk omega anda." Suzue meletakkan kotak kayu kecil dengan ukiran rumit, Daisuke menarik kotak kecil itu dan membukanya.
Di dalamnya terdapat anting berbentuk seperti butiran airmata, berwarna biru dan tampak berkilau ketika terkena cahaya. Desainnya sangat sederhana, tetapi cocok digunakan sehari-hari. Tidak terlalu mencolok.
"Terima kasih."
Suzue adalah sosok yang sangat menghormati atasannya, meskipun ia masih berduka atas kematian sahabat baiknya Suzue bisa mengendalikan diri ketika mendengar bahwa Pasukan Penjelajah Merah dibubarkan dan ia harus berada dibawah komando Daisuke. Bagi Suzue saat ini atasannya adalah Daisuke.
"Selamat untuk pernikahan anda. Saya dengar pasangan anda bernama Haru?" Tanya Suzue, tidak mampu menyembunyikan nada getirnya.
Daisuke mengamati ekspresi Suzue dalam diam. "Besok, gantikan Kamei untuk mengantarku mencatatkan pernikahan."
Suzue terkejut, ia menggantikan Kamei?
"Apakah anda yakin?" Tanya Suzue. Ia memang salah satu orang kepercayaan Daisuke, tetapi dirinya tidak sama seperti Kamei yang mendampingi Daisuke setiap waktu.
"Ya, kau harus memberikan hadiah ini langsung pada pasanganku." Daisuke menyodorkan kembali kotak itu pada Suzue. Suzue terlihat tidak mengerti dengan situasi ini. "Mungkin saja dia akan senang ketika bertemu denganmu."
Ah, Suzue hanya bisa mengangguk menyetujui. Baginya ini adalah sebuah perintah, ia bisa dianggap tidak sopan dan dihukum jika membantah perintah atasannya.
Ada kalanya pasukan lebih setia pada pemimpinnya dibanding Rajanya sendiri.
Setelah memberikan laporan, Suzue berjalan keluar dari ruangan Daisuke. Terlihat Kamei menunggu di pintu, pria lugu yang konyol itu melompat menyambut Suzue.
"Wah! Kau kembali dengan selamat! Tolong traktir aku makan!"
"Manusia sialan ini! Harusnya kau yang mentraktirku makan!" Suzue memukul dada Kamei dengan main-main.
"Kedai Bibi Mei menambahkan menu baru hari ini, ayo kita coba!" Ajak Kamei.
"Apa menu barunya? Apa enak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Flame [Daiharu] {Slow Update}
FanfictionHaru meninggal ketika menjalankan misi penyelamatan umat manusia dari mayat hidup. Jiwanya mengembara selama 6 tahun, 6 bulan, 6 hari. Haru yang merupakan Jenderal kuat dan beta yang tampan, tiba-tiba bertansmigrasi ke tubuh seorang omega bernama Ha...